| 19

24.6K 2.6K 607
                                    


bacanya kalo dah buka aja

eitss, terserah deh 💁‍♀️

Aku sedang menyiapkan sarapan bersama Mami ketika suara keras Jaehyun memanggilku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku sedang menyiapkan sarapan bersama Mami ketika suara keras Jaehyun memanggilku. Ini masih pagi dan entah kerusuhan apa yang ia buat sampai-sampai menjerit kesakitan di dalam kamar. Aku merutuk pria itu dalam hati. Mami berdecak mendengar putranya yang berisik. "Dia itu lupa apa anaknya masih tidur?"

Aku hanya terkekeh menjawabnya. Kubasuh tanganku yang terkena adonan di wastafel. Pagi ini baik aku maupun Mami rasanya malas untuk menyiapkan sarapan. Kami memilih untuk membuat pancake saja. Sebenarnya aku ingin mencoba bubur ayam yang dijual di depan komplek. Saat pulang dari supermarket kemarin, mataku tak sengaja menangkap gerobak bubur itu.

"Aku ke kamar dulu, Mi," pamitku yang dijawab dengan anggukkan.

Kamar kosong begitu aku masuk. Lalu suara rintihan di kamar mandi membuatku melangkahkan kaki mendekat. Aku mengetuk pintu kamar mandi. "Jung?"

"Jung here. Masuk aja."

Sedikit ragu namun tanganku tetap bergerak memutar kenop pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedikit ragu namun tanganku tetap bergerak memutar kenop pintu. Huft, untung saja. Aku melihat Jaehyun yang berdiri didepan cermin. Sepertinya pria itu baru saja selesai mandi karena bulir-bulir air terlihat jelas pada badannya. Dan lagi-lagi, Jaehyun hanya menutup tubuhnya dengan lilitan handuk di pinggangnya. Padahal ada tiga bathrobe yang tergantung rapi di dekat pintu.

Jaehyun kembali merintih kesakitan. Di tangannya terdapat sebuah cukuran dan alih-alih mencukur bulu-bulu halusnya di rahang, pria itu malah melukai dagunya. Walau tak berdarah, namun tetap saja membuatnya meringis.

"Hana, sakit...," keluhnya sambil menatapku. Aku maju mendekati Jaehyun, mengambil alih alat pencukur yang ia pegang. "Serius kau nggak bisa nyukur sendiri?"

Jaehyun cemberut. "Biasanya Ella yang nyukur jenggot sama kumisku." jawabnya menatapku lekat. Aku menghela napas. Tanganku terulur membuka laci, disana tempatku menyimpan shaving foam yang kubeli tadi malam.

Sesuai instruksi, aku mengocok terlebih dahulu botol itu sebelum dibuka. Jaehyun masih terus diam sambil fokus melihat pergerakanku. Kusemprotkan foam pada tangan kiriku. Setelah dirasa cukup, aku mengusapnya pada rahang, dagu, tak lupa juga tempat dimana kumis biasa tumbuh—serius, aku tak tahu namanya. Kepalaku mengadah karena tinggiku yang berbeda jauh dengan Jaehyun.

DEGREES ft. JaehyunWhere stories live. Discover now