Epilog : Small Family

Start from the beginning
                                    

Ketika makan malam sudah selesai yoona segera membawa semua piring kotor kedapur untuk dia cuci, "sayang, yeonjin belum mandi, aku minta tolong mandiin. Kalian mandi berdua aja" kata yoona.

"Oke, ayo yeonjin waktunya mandi" kata taeyong sambil menggendong yeonjin lalu membawanya naik ketas untuk mandi.

___

"Ayahhh.. yeonjin mau main baleng ayah"
Yeonjin berlari dari ruang tengah kearah kitchen bar sambil merengek menghampiri taeyong yang lagi duduk disana.

"Yeonjin jangan ganggu ayah, ayah lagi kerja main sama ruby dulu" kata yoona yang pergi menghampiri yeonjin lalu menggendongnya agar menjauh dari taeyong yang memang pada saat itu sibuk dengan tugas kantornya.

"Aku bosen main sama ruby. Dia nggka bisa bicala, dia cuma bisa gonggong doang. Aku juga ngak ngelti bahasa ruby" kata yeonjin yang mengeluh.

"Mau gimana lagi, ayah lagi sibuk sekarang. Main sama bunda aja" kata yoona

"Nanti aja deh ayah kerjanya, sekarang ayah mau main dulu sama yeonjin" kata taeyong yang langsung merebut yeonjin dari yoona.

"Yey!" Yeonjin terlihat senang.

"Kalau kamu nunda nanti kamu lebur lagi loh" kata yoona.

"Ga apa apa, supaya yeonjin nggak bosen aja, sekarang kamu mau main apa?" Tanya taeyong ke yeonjin.

"Aku mau main monstel montselan, ayah jadi monstel aku jadi super heronya" kaya yeonjin

"Yaudah ayo mulai" kata taeyong yang menurunkan yeonjin.

Mereka memulai permainnannya, mereka berdua kejar kejaran dan taeyong berteriak berakting menjadi monster dan yeonjin berakting menjadi superhero, ia terus memukul taeyong walaupun itu tidak terasa sama sekali.

Yoona hanya duduk di kuris kitchen bar sambil memangku ruby, yoona hanya menonton mereka berdua dan terkadang memberi tahu yeonjin agar lari tidak terlalu kencang supaya ia tidak jatuh.

Keluarga kecil yang hangat. Itu lah yang berada di pikiran yoona sekarang.

Taeyong menjatuhkan dirinya di sofa ruang tengah ketika dirinya merasa benar benar lelah dan yeonjin pun seperti itu juga. Mereka berdua sama sama lelah karena habis main.

"Gimana? Seru?" Tanya yoona yang gabung ikutan duduk dengan mereka.

"Selu! Besok lagi" kata yeonjin

"Semoga besok ayah nggak pulang malam" kata taeyong yang berharap.

"Besok ayah halus pulang sole, yeonjin kesepian tau nggak ada yang ajak main yeonjin. Yeonjin nggak punya adik" kaya yeonjin

Taeyong menoleh kearah yeonjin "kesepian? Kan ada bunda di rumah" kata taeyon

"Bunda sibuk belsih belsih, ruby tidur terus jadinya yeonjin sendili. Yeonjin mau adik" kata yeonjin yang terlihat menuntut.

Taeyong dan yoona saling bertatap tatapan, "aduh udah malem, ayo tidur nggak boleh tidur terlalu malam" kata yoona yang langsung mengalihkan topik. Yoona berjalan kearah yeonjin lalu menggendongnya.

"Kamu lanjut kerja aja dulu, lanjutin di kamar aja" kata yoona

Taeyong hanya tersenyum, yoona berjalan kearah tangga pergi kekamar yeonjin untuk menidurkannya. Tidak butuh waktu lama untuk menidurkan anak kecil seumuran yeonjin, ketika yoona sadar yeonjin sudah tertidur lelap dia perlahan keluar dari kamar yeonjin.

Dia turun kebawah hendak mematikan lampu dan tv ruang tengah yang masih menyala.

"Kamu kok nggak lanjut di kamar?" Tanya yoona, dia pikir taeyong sudah lanjut kerja di kamarnya tapi taeyong tetap saja masih berada di kitchen bar.

"Tanggung, ini lagi dikit" kata taeyong yang fokus dengan kerjaanya.

Yoona mulai mematikan tv dan berbarapa lampu setelah itu yoona berjalan kearah taeyong lalu duduk di sampingnya, perlahan tangan yoona mulai penyentuh rambut taeyong lalu membelainya "jangan bergadang lagi, nggak sehat, kamu bisa sakit" kata yoona dengan nada kahwatir.

Taeyong meletakan pulpennya dia samping kertas-kertas, ia memposisikan badannya menghadap yoona.

"Kapan terakhir kali kita punya waktu berdua?" Tanya taeyong.

Yoona menghembuskan nafas pelan lalu menggenggam tangan suaminya itu, seingat yoona terakhir kali mereka menghabiskan waktu benar benar berdua itu ketika yoona sudah lulus SMA. Ketika yoona hamil mereka memang punya waktu tapi terkadang terganggu oleh perkerjaan taeyong.

Semenjak yeonjin lahir yoona semakin sibuk menjadi ibu rumah tangga dan taeyong juga sibuk kerja karena pengeluaran yang dibilang lumayan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Aku tau kamu sibuk, jangan terlalu memaksakan diri" kata yoona.

"Aku kangen" kata taeyong, tiba tiba saja taeyong memeluk istrinya itu dengan erat, yoona membalas pelukannya.

"Kamu udah selesai?" Tanya yoona

Taeyong hanya menggangguk, "ayo kita tidur" ajak yoona, "yeonjin sudah tidur? Dia tidur dimana?" Tanya taeyong

"Dia sudah tidur, tidur di kamarnya" sahut yoona

"Aku kangen banget" kata taeyong yang mulai bersikap manja

"Aku nggak kemana mana, kamu kangen apa?" Bingung yoona

"Apa kamu nggak anggap serius permintaan yeonjin? Dia pengen banget punya adik, aku liat juga kasian dia kesepian" kata taeyong

Yoona tersenyum "suamiku ini kenapa pintar sekali cari kesempatan hah?" Kata yoona sambil mencubit pipi taeyong

"Aku kangen. Itu sudah lama sekali, ayo yoon" kata taeyong

"Kamu capek, besok kamu harus kerja" kata yoona

"Aku kuat. Dulu kita sampai pagi dan besoknya aku tetap aja kerja, kamu lupa?" Kata taeyong sambil tersenyum

Yoona sedikit memukul lengan taeyong karena malu "jangan di ingetin ah, buruan kita harus tidur" kata yoona yang langsung turun dari kursi.

Cup!

"Good night" kata yoona yang mencium sekilas bibir taeyong, taeyong langsung menahan tangan yoona ketika yoona hendak berbalik badan.

Dia menarik badan yoona sehingga badan mereka tidak ada jarak sama sekali, tangan taeyong meraih tengkuk yoona dan mereka berciuman.

Tiba tiba saja taeyong langsung menggendong badan yoona ala bridal style, terlihat yoona kaget karena ulah taeyong.

"Kamu jangan malu malu kucing dong, kalau mau bilang mau. Satu anak lagi nggak masalah kan? Let's play babygirl" kata taeyong mengeluarkan smirknya lalu berjalan kearah kamarnya.

The end~

Ketua OSIS ||Lee Taeyong ✔️Where stories live. Discover now