SIX

9K 741 37
                                    


TRAKKK!

Sakura menutup pintu lokernya dengan kasar, mengagetkan beberapa siswa yang berada di sekitarnya. Dengan tergesa-gesa, ia mengejar ketiga temannya yang sudah berjalan terlebih dahulu ke luar gedung sekolah.

“Teman-teman!”

Sakura berteriak saat melihat Ino dan Hinata yang tak jauh dari pandangannya. Seketika gadis-gadis cantik itu berhenti dan menunggu Sakura.

“Sakura-chan?”

“Sakura? Kupikir kau sudah pulang.”

Ino membuka percakapan saat Sakura sudah berdiri dihadapannya. Gadis itu memilin rambut panjangnya menunggu jawaban Sakura.

“Kau yang meninggalkanku.”

“Ya maaf, habisnya kau tidak ada di kelas, tadi.”

Ino bergumam santai yang dibalas jitakan oleh Sakura pada kepalanya, kedua gadis itu akan bertengkar jika saja Hinata tak memisahkan mereka.

“Yasudah, ayo kita pulang.”

“Kau pulang denganku, Sakura.”

Sakura bungkam, tubuhnya membeku di tempat karena mendengar suara Sasuke di belakangnya. Sakura berbalik, Jantungnya berdetak cepat seketika menatap Sasuke yang sudah berdiri dibelakangnya.

“Tidak mau!”

Sementara itu, Ino juga Hinata saling memandang satu sama lain, mereka memandang Sakura yang tampak kesal dengan tingkah Sasuke lalu tersenyum kemudian.

Hinata-chan kau berpikir apa yang kupikirkan?

Aku mengerti Ino-chan.

“Kau membuang waktuku Sakura, cepatlah.”

Sasuke menarik lengan Sakura. Namun gadis itu tetap bergeming, membuat Sasuke kesal setengah mati.

“Aku akan pulang bersama Ino dan Hinata.”

“Tidak ada penolakan. Kau harus pulang bersamaku.”

“Memang kau siapa?”

“Teman-teman, ada apa ini?”

“Biarkan saja Sai, jarang sekali ada keributan, apalagi si ketua yang terlibat.”

“Bodoh kau Naruto.”

Naruto yang datang bersama Shimura Sai membuat Sasuke menatap sinis Sakura. Bagus sekali, bentakan gadis itu membuat mereka menjadi pusat perhatian siswa yang ada di halaman sekolah.

“Sudahlah Sakura, kau turuti saja Sasuke.”

Ino memegang bahu Sakura, gadis itu mencoba menenangkan sahabatnya yang sangat keras kepala.

“Tapi kan, katanya kalian ingin mampir ke rumahku.”

“Mungkin lain kali bisa.”

“Benar Sakura-chan, aku juga ada les piano sekarang.”

Kali ini, Hinata yang sedari tadi diam ikut menimpali. Sakura hanya diam tak membalas. Ia merasakan genggaman Sasuke sedikit mengendur.

“Kau dengar kan? Ayo!”

“Kubilang aku tidak mau!”

Sakura menyentak tangan Sasuke hingga tangannya terlepas dari genggaman lelaki itu, kemudian gadis itu berlari cepat keluar gerbang Konoha High School.

Dobe, aku titip mobilku.”

“Oke sip.”

Sasuke melempar kunci mobilnya asal, namun tetap bisa diraih oleh Naruto. Tanpa banyak bicara lagi, lelaki itu bergegas menyusul Sakuranya.

Kau akan tahu akibatnya jika bermain-main denganku, Sakura.

° ° °

Sakura berlari menaiki kereta yang penuh sesak itu. Gadis itu berhimpitan dengan orang-orang yang entah sengaja atau tidak telah menginjak kakinya.

“Awh...”

Sakura melotot, seseorang telah berani mendorongnya. Gadis itu berbalik, seketika nafasnya terasa sesak. Terlebih lagi posisinya yang kini menghadap Sasuke yang entah sejak kapan berdiri di depan pintu kereta.

Sial, sial, sial...

Tapi dia tidak akan macam-macam kan?

Awalnya semua tampak baik-baik saja. Karna sudah dua puluh menit sejak perjalanan menuju rumahnya, Sasuke tak melakukan apapun dan Sakura menghela nafas lega.

Disini kan ramai, dia pasti tak akan berani.

Namun tiba-tiba Sakura merasakan firasat buruk saat Sasuke membalikkan tubuhnya hingga menghadap pintu kereta. Gadis itu merasa tak nyaman kala Sasuke dengan sengaja menekan tubuhnya.

“Sasuke-kun!”

Sakura menggeram ketika merasakan tangan Sasuke menyusup kedalam roknya, mengelus selangkangannya dengan pelan. Jantung Sakura semakin berdetak kencang kala tangan Sasuke bergerak menyentuh kewanitaannya yang masih tertutup celana dalam.

“AKH!”

Jarinya—’

Sasuke mulai menyusupkan satu jarinya ke balik celana dalam Sakura yang sukses membuat gadis itu memekik kaget. Detik berikutnya, Sakura dapat mendengar gumaman beberapa orang di sekitarnya. Sementara Sakura menutup mulutnya dengan satu tangannya.

“Hentikan Sasuke-kun! Kau sudah gila hah?”

“Kenapa?”

Tangan Sakura mencengkram erat tangan Sasuke, bukannya berhenti Sasuke malah menambah satu jarinya lagi kemudian bergerak seakan tengah menggali vagina gadis itu.

“Bukankah kau suka?”

“Tidak—Akhh.”

Sasuke memajukan tubuhnya, hingga tubuhnya menempel pada punggung Sakura. Lelaki itu kini menundukkan kepalanya lalu mencium pipi Sakura sekilas sebelum kembali berbisik pada telinga gadis itu.

Sial. Kenapa aku ini? Aku... Aku bisa merasakannya, detak jantung Sasuke-kun...

“Tubuhmu tidak bilang begitu tuh—”

“Emhhh...”

Satu jari ditambahkan lagi. Sakura melirik Sasuke dengan sinis, sedangkan lelaki itu hanya menyeringai sembari menggerakkan ketiga jarinya pada liang kewanitaan Sakura yang kini terasa basah.

“—Malah sangat menikmatinya.”

A SECRET BUSINESS ☑Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ