Tidak Ada Yang Tau Kalau Aku Sedang Menangis Lagi Malam Hari Ini

10 1 0
                                    


Halo. Aku tidak tau sapaan itu ku berikan kepada siapa malam hari ini. Yang jelas, aku pengen nulis sesuatu dan semoga tidak ada yang benar benar terpanggil untuk membaca yang satu ini. 

Lama memang, terakhir nyawaku merangkai kata itu mungkin sekitar tahun 2018 (seingetku aja ya). Bahkan aku sempet mengunggah kenyataan di semua sosmedku, terima kasih dan aku akan mengundurkan diri. Siapa tau di tengah tengah pandemi ini, aku jadi kembali lagi di sini. 

Entah kenapa malam ini aku ngerasa terpukul sekali dengan satu hal.

Aku jadi sadar, pandemi merubah manusia. Pandemi merubah dunia. Pandemi merubah kita. Aku punya buku harian  yang dibaca kamu. Aku punya akun Twitter yang dipantengin kamu. Maka aku tidak sepenuhnya bebas bersuara. Karena cinta itu menuntut kita untuk saling menjaga, hati dan rasa. Aku menghargai itu. 

Adalah kudrat aku, untuk saling berbagi cerita apapun itu. Harus aku akui, dari sisi penyampaian, aku belum yang terbaik. Aku masih dan aku mau berusaha untuk itu. Tugas kamu hanya untuk mendengarkan. Tanpa berkomentar yang ujung ujungnya cuma menyoroti kelemahanku lalu membuat aku bertemu dengan Willy tanpa kamu sadari malam ini. 

Sekali lagi, orang orang hanya akan melihat apa yang mereka ingin lihat. Orang orang hanya akan mendengar apa yang mereka ingin dengar. Ada pepatah yang bilang, sukses itu adalah kegagalan yang tertunda. Orang orang melihat kesuksesan tanpa menghitung prosesnya. Orang orang merasa iri tanpa tau seberapa banyak langkah yang tersungkur dari kejatuhan sebelum sebelumnya. 

Di tengah layar, di balik manis senyum dan canda tawa, tidak ada yang tau kalau aku sedang menangis lagi malam hari ini. 

Vy : HIDUPWhere stories live. Discover now