Aku sempat berpikir jelek tentang dunia jaman sekarang - bahwa untuk menemukan orang orang yang murah hati itu luar biasa sekali langkanya. Lalu seperti biasa aku memulai tugasku dengan membeli secangkir kopi untuk atasanku yang (sepertinya) tidak bisa hidup tanpa Venti Vanilla Soy Latte, minuman kewajibannya tiap hari.
Untung antrean hari ini tidak terlalu sibuk. Yang tersisa cuma satu orang cewek, usianya mungkin di sekitar pertengahan tiga puluhan. Dihadapkan dengan tukang barista merangkap tukang kasir yang sama tiap pagi, aku tinggal tunggu tanpa harus menyatakan pesan. Saking sering mampir ke sini, pesananku tiap pagi seakan direkam di mesin kas.
"Pagi! Same order miss?"
"Iya."
"By the way, we are having this promotion. Tinggal daftar online, tulis ID di sini, nanti tinggal redeem one tall Cafe Latte at any Starbucks outlet."
"Oh wow. Cool! I'll do it."
"Tapi since you're here, it's ok. I'll let you choose any drinks you want. Just any drinks of any sizes."
"Seriously?"
"Yes, don't worry. Just let me know which one, once you're ready."
"That's so kind of you. Thank you very much. I really appreciate it."
Minuman gratis. Siapa sih yang nggak mau? Semoga segala kebaikan kamu dibalas dengan lebih banyak kebaikan dari orang orang lain. Dan khusus buat kamu, terima kasih karena tlah mengajarkan aku kalau ternyata masih ada orang yang murah hati di dunia ini.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Vy : HIDUP
Kurgu OlmayanApa pernah kamu punya mimpi tentang pengakhiran sebuah cerita tanpa sekedar melihat ke belakang, tentang apa sebenarnya yang terjadi saat kamu memulai sebuah pengenalan? HIDUP aku persembahkan untuk diri sendiri, sebagai sebuah hadiah setelah lama...
