Mengenal satu orang teman baik yang pernah punya rasa seperti apa parahnya sebuah depresi itu bisa menjadikan seorang manusia, manusia. Menjadikan aku lebih menghargai arti sebuah hidup - apalagi karena aku pernah punya rasa yang sama, saat aku masih lagi dalam kondisi labil.
Aku tidak akan menyalahkan siapa siapa. Semua yang terjadi itu pasti didorong situasi, dan aku bisa pahami itu. Meski tak banyak yang sadar kalau lidah itu bisa menghasilkan kata kata yang tajamnya mengalahkan silet. Persis seperti karya karya tulisan.
Kamu, tertusuk?
YOU ARE READING
Vy : HIDUP
Non-FictionApa pernah kamu punya mimpi tentang pengakhiran sebuah cerita tanpa sekedar melihat ke belakang, tentang apa sebenarnya yang terjadi saat kamu memulai sebuah pengenalan? HIDUP aku persembahkan untuk diri sendiri, sebagai sebuah hadiah setelah lama...