Ketika aku melangkahkan kaki, secara garis besarnya aku punya dua gaya:
1. Yang satunya penuh percaya diri - mungkin karena aku pernah diberi kesempatan untuk menjadi seorang peragawati (percaya deh, ini bukan satu kebanggaan. Aku yakin banget, siapapun yang pernah terlibat dalam jalur yang satu ini (akan pernah punya rasa) kalau dirinya tidak lebih dari sekedar sebuah produk). Terlihat yakin dari luar, tapi di dalam? Groginya minta ampun deh.
2. Dan satu lagi, langkah yang aku panggil - kaki nyasar. Ini bisa jadi bahaya, apalagi biasanya langkah ini adalah langkah ketika aku baru pertama kali menjejakkan kaki ke tempat baru. Gaya celingak celinguk kurang jelas, yang bisa bisanya jadi korban tukang ngibul.
If one day, walking has become your comfort zone. Run.
If one day, running has become your comfort zone. Jump.
Just don't stay long at the stage of complacency.
YOU ARE READING
Vy : HIDUP
Non-FictionApa pernah kamu punya mimpi tentang pengakhiran sebuah cerita tanpa sekedar melihat ke belakang, tentang apa sebenarnya yang terjadi saat kamu memulai sebuah pengenalan? HIDUP aku persembahkan untuk diri sendiri, sebagai sebuah hadiah setelah lama...
