Semangat yang penuh gegap gempita, aku mengaturkan langkahku hari ini, (sedikit) menebalkan muka untuk berdepan dengan satu sosok (yang lumayan) dianggap ternama di negri ini.
Meski kata berdepan itu sebatas layar komputer, sisa rasa deg degan itu masih ada. Bahkan sampai sekarang, aku masih belum bisa sepenuhnya tenang. Aku sering meletakkan diriku di posisi seperti itu, hanya untuk menilai keterbatasan aku di tingkat mana. Hanya untuk mengetes batas kemampuanku sendiri.
Banyak orang yang (buat aku) sukses pernah bilang ke aku, dalam hidup, jangan pernah takut untuk bertanya sebodoh apapun soal yang kamu punya. Dari sepuluh orang, mungkin akan ada tiga orang yang bakal merendahkan pertanyaan kamu - karena mereka ngerasa mereka tau jauh lebih banyak.
Tapi dari sisa tujuh orang lainnya, mungkin ada satu dua yang bakal benar benar ikhlas membantu. Jadi tak ada ruginya kan, mencoba merubah sebuah nasip?
Tuhan aja bilang, kalau rejeki itu dimana mana. Kita tinggal usaha dan doa. Maka dengan itu, khusus untuk hari ini, aku mencoba keluar dari garis kenyamananku untuk bertemu kamu, tantangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vy : HIDUP
NonfiksiApa pernah kamu punya mimpi tentang pengakhiran sebuah cerita tanpa sekedar melihat ke belakang, tentang apa sebenarnya yang terjadi saat kamu memulai sebuah pengenalan? HIDUP aku persembahkan untuk diri sendiri, sebagai sebuah hadiah setelah lama...
