Malam dingin banget hari ini.
Beberapa menit tadi, hujan deras mengguyur. Langit tampak merah, dan bumi digenangi air hasil tangisan awan awan. Aku masih di posisi yang sama dari pagi tadi. Tubuh masih rebahan di sofa, malas gerak, tapi pikiran entah bawaannya ke mana mana.
Sekian malam malam dari awal pekan lalu, waktu tidurku berkurang. Tanpa perlu konsumsi kopi. Gerah. Lemes. Dan yang tersisa hanyalah sebuah pikiran norak. Tentang kerja. Tentang cinta. Tentang hidup. Tentang teman. Dan tentang-tentang lainnya. Entah kapan usaha aku buat melapangkan pikiran bakal berhasil. Sepertinya tidak akan pernah.
Mungkin malam ini saatnya. Sudah hening, dingin lagi. Pas bangetkan cuacanya buat merem?
*ting*
Layar WhatsApp di ponsel menyala.
1 notification received: "Can you change my flight to return on Tuesday instead?"
AHHHHHH!
YOU ARE READING
Vy : HIDUP
Non-FictionApa pernah kamu punya mimpi tentang pengakhiran sebuah cerita tanpa sekedar melihat ke belakang, tentang apa sebenarnya yang terjadi saat kamu memulai sebuah pengenalan? HIDUP aku persembahkan untuk diri sendiri, sebagai sebuah hadiah setelah lama...
