36

4.4K 389 35
                                    

Kayleen abigail admajaya

Yang artinya kekasih hati kesayangan Ayah. Karena Ali yang sangat menyayangi Kayleen saat bayi ini berada didalam kandungan, Prilly bahkan melihat kasih sayang Ali terhadap Kayleen begitu besar. Prilly melihat Kayleen yang sedang mengemut jempolnya, sangat menggemaskan.

"Semoga kita bisa bertemu dengan Papa mu, Kay," batin Prilly.

Sudah seminggu ini Prilly tidak mendengar kabar dari Ali sejak menghilangnya Ali dari Rumah Sakit, Prilly mengelus pipi balon Kayleen yang masih terlihat merah. Setelah Kayleen berusia sebulan, dirinya akan menikah dengan Reza.

"Kayleen kangen ya sama Papa? Bunda juga kangen sama Papa mu, Bunda ingin sekali berbicara sama Papa mu kalau Bunda masih mencintainya, Bunda akan mendengar semua penjelasan Papamun sekarang," Prilly meremas sarung bantal didekatnya.

"Oeekk. Oekk. Oeekk!"

Kayleen tiba-tiba saja menangis, Prilly sedikit was-was karena baru pertama kali mengurus bayi seperti Kayleen. Prilly meraba pantat Kayleen, tak basah lalu kenapa Kayleen menangis se-histeris seperti ini?

"Kayleen jangan bikin Bunda nangis hiks. kamu kenapa sayang? Hmm, Kayleen mau mimi hmm, loh kok Kayleen hiks. enggak mau mimi Bunda hiks. Kayleen jangan bikin Bunda khawatir sayang, hiks."

Prilly benar-benar tak tau Kayleen kenapa, padahal Prilly sudah menyodorkan niple nya pada Kayleen. Namun, Kayleen malah menangis histeris. Prilly mengangkat tubuh Kayleen, lalu berusaha menenangkan Kayleen.

"Ada apa dengan kamu, sayang," batin Prilly.

Prilly mengusap peluh Kayleen, wajah Kayleen memerah akibat menangis se-histeris ssperti ini. Prilly menempelkan wajahnya pada pipi balon Kayleen, tidak panas. Lalu kenapa Kayleen tiba-tiba saja menangis seperti ini.

"Ada dia merindukan Kak Ali?" Batin Prilly.

"Kayleen rindu Papa ya?  Cup-cup. Bentarr ya hiks. Bunda ambilin foto Papa hiks." Prilly meraih ponselnya, dan mencari foto Kak Ali. Nihil, Prilly tidak menemukan foto Kak Ali.

"Aku kan punya kemeja Kak Ali," batin Prilly.

Prilly membuka lemarinya, lalu mengambil kemeja Ali. Prilly meletakkan kemeja itu, lalu membaringkan Kayleen di atas kemeja Ali. Dan benar saja, Kayleen berhenti menangis. Dan terdiam sambil memegang kemeja Ali.

"Kalau Kakak lihat ini, Kayleen merindukan Kakak. Kakak kemana? Aku rindu Kakak hiks, Kakak harus kembali Kak. Apa Kakak tidak merindukan aku dan Kayleen? Apa Kakak tidak ingin melihatku Kak? Kakak harus kembali Kak, kami merindukan Kakak," gumam Prilly.

Cup

Prilly mengecup pipi Kayleen, kini Kayleen mulai terlelap kembali. Prilly beranjak, lalu membatasi Kayleen dengan guling kecil. Prilly berjalan keluar, untuk menemui Ibunya.

"Ibu?"

Amalia menoleh, lalu melirik Prilly dengan tatapan seperti biasa, sinis. Prilly berjalan pelan.

"Ibu pasti tau keberadaan Kak Ali? Sebenci apapun aku sama Kak Ali, Kayleen butuh sosok Kak Ali. Aku mohon Bu, kasih tau aku dimana Kak Ali?" Pinta Prilly.

Prak

"Sudah Ibu bilang, Ibu enggak tau keberadaan mantan suami kamu itu. So, jangan cari lagi si brengsek itu. Lebihbaik kau bersiap diri untuk pernikahanmu," balas Amalia.

"Kenapa Ibu enggak ngerti Bu, Kayleen merindukan Papanya Bu. Seperti aku merindukan Ayah hiks. Apa Ibu ingin Kayleen seperti aku Bu, terpisah dengan Ayahku sendiri Bu hiks. aku tak ingin dia seperti aku Bu," ujar Prilly.

TAKDIR [PROSES PENERBITAN]Where stories live. Discover now