"Jeno," Renjun memanggil Jeno yang saat ini memainkan game di kamarnya. Renjun masih saja terkejut oleh sepeda yang kekasihnya gantung di dinding kamar, padahal sudah berkali-kali ia memasuki bahkan tidur di kamar ini.

"Kenapa? Sebentar aku matikan dulu game nya," setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Jeno menghampiri Renjun yang masih berdiri didepan pintu kamarnya.

Cup!

Jeno mengecup bibir Renjun sekilas. Membuat pipi Renjun bersemu. Dan tiba-tiba saja Renjun juga mengecup bibir Jeno yang kering. Keduanya tertawa bersama karena merasa malu. Padahal sudah sering berciuman, tetapi rasanya tetap malu. Karena morning dan night kiss adalah hal wajib yang akan Jeno dan Renjun lakukan.

"Sudah makan?" Renjun bertanya pada Jeno sambil membenahi letak kaca mata kekasihnya itu. Jeno hanya diam. Membuat Renjun merajuk.

"Pasti belum kan? Jeno ish, kan sudah aku bilang jangan sampai telat makan! Nanti kalau sakit bagaimana? Kalau perutnya nyeri bagaimana? Besok kita harus syuting Ridin' club loh," Renjun menekuk bibirnya karena kesal.

"Maaf, aku tadi rencananya mau delivery order pas kamu berangkat. Eh main game terus kelupaan," Jeno menggaruk belakang kepalanya karena menahan gemas melihat wajah Renjun yang kesal.

"Yaudah ayo ikut aku! Awas kamu main game lagi hari ini, aku cubit!" Renjun berjalan menggandeng tangan Jeno. Yang digandeng hanya pasrah. Bahkan saat mereka berpapasan dengan Jaemin pun Renjun tidak menyapa. Hanya Jeno yang bertukar pandang dengan Jaemin, dibalas seringaian mengejek olehnya. Karena Jaemin tau pasti Jeno lupa makan lagi. Berakhir dengan Renjun yang ngambek. Selalu seperti itu.

Begitu Renjun menghentikan langkahnya. Jeno akhirnya tau jika kekasihnya ini mengajaknya kedapur.

"Duduk, biar aku masakin. Kamu harus makan!" Renjun dengan keadaan kesal, mulai menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak. Dengan cekatan ia mengambil ramyeon, telur dan juga kimchi. Kemudian ia mengolah ramyeon itu dengan lihai. Sesuai dengan favorit Jeno.

Jeno hanya terdiam sambil menopang dagu melihat bahu sempit Renjun yang bergerak kesana-kemari karena tangannya yang mengambil bahan-bahan masakan. Hingga akhirnya kekasihnya itu membalikkan badannya, membawa semangkuk ramyeon dan semangkuk kimchi. Jangan lupakan bibirnya yang mengerucut lucu.

"Ini dimakan, besok-besok jangan telat makan lagi. Atau aku akan marah banget sama kamu!" Renjun meletakkan kedua mangkuk itu perlahan. Mengambilkan sumpit dan juga air putih untuk Jeno.

"Ayo makan ish, jangan dilihatin doang."

"Kamu nggak makan?" Renjun menggeleng.

"Aku sudah makan katsu tadi sebelum berangkat siaran, kamu aja yang makan. Aku tungguin."

Jeno mengangguk dan tersenyum. Eyesmile nya mampu meredakan amarah Renjun saat itu juga. Renjun sesekali memandangi Jeno sambil mengupas melon yang rencananya akan ia makan nanti.

"Ahh enak sekali. Terimakasih untuk makanan yang super lezat ini, sayang."

"Hm sama-sama. Lain kali awas ya kamu kelupaan makan lagi. Aku buang semua dvd game kamu."

"Iya iya," Renjun yang sudah selesai dengan kegiatannya pun mencuci melon yang sudah ia kupas tadi. Begitu siap, satu potong melon ia suapkan pada Jeno.

"Hmm manis banget melonnya," Jeno mengunyah dengan lambat, menikmati rasa manis melon tersebut.

"Dessert buat kamu itu," Jeno dan Renjun akhirnya berjalan menuju kamar masing-masing. Tetapi sebelum ke kamarnya sendiri, Renjun memasuki kamar Jeno dan meletakkan satu piring buah melon dan anggur yang ia beli tadi.

Bébé [JenoxRenjun]Место, где живут истории. Откройте их для себя