1. Time Spent

14.1K 590 152
                                    

Oy, lo kenal gue gak? Wkwkw

Satu kalimat itu terus berputar-putar di otak seorang Lane. Sudah lama sejak Ia tidak menyukai cowok manapun. Sudah lama sejak satu kejadian yang membuatnya trauma akan cowok.

Semuanya karena dia.

Lane menggenggam handphone nya di tangan kanan dengan cukup kuat seakan jika Ia melonggarkan genggamannya, handphone nya itu akan jatuh ke permukaan lantai.

Tidak, Lane bukannya kelewat sayang sama handphone-nya. Hanya saja, sekarang Ia sedang berpikir keras.

Maksudnya dia ngeline gue kayak gitu apaan coba, batin Lane.

Sudah dua jam sejak Lane mengabaikan LINE dari Luke. Iya, Luke yang matanya bagus itu.

Lane merasakan sebagian dari dirinya yang belum siap untuk dekat sama lelaki manapun dan yang sebagian lagi malah cenderung ingin membuka hati kembali seolah-olah tidak takut tersakiti.

Tapi pada akhirnya Ia membuka lock handphone nya lalu membuka aplikasi LINE dan menekan beberapa angka yang tidak lain adalah password-nya.

Emang nya kalo dia nge-LINE kayak gitu tandanya dia suka sama lo? Bisa aja dia cuman mau nambah-nambah temen, batin Lane.

"Lagian gak semua cowok kayak dia, Lane. Ini udah saatnya lo membuka hati buat orang yang baru." ucapan Violet terdengar sangat jelas.

Violet bener. Gak semua cowo kayak dia. Lagian, selama temenan doang, semuanya bakal baik-baik aja, batin Lane lagi.

Lalu jarinya mengetikan balasan untuk Luke.

Lane: Gue taunya lo yang tadi duduk di sebelah gue ahaha. Btw, ada apa lo ngechat?

Lane salah. "Semua bakal baik-baik aja." adalah kalimat yang terlalu sempurna untuk menggambarkan apapun.

Apapun.

*

Bel berbunyi. Tanda MOS hari ini telah berakhir. Lane menghela napas panjang lalu memakai sweater-nya. Saat Ia akan mengeluarkan handphone untuk meminta jemput pada kakaknya, sebuah suara membuat Lane mengurungkan niatnya.

"Lane, lo mau ikut gue beli barang-barang buat besok gak?"

Luke.

Ini pertama kalinya Lane dan Luke berbicara secara langsung. Dan ini membuat Lane ingin mengubur dirinya di padang pasir karena mata Luke yang kelewat menakjubkan.

Setelah terdiam selama tiga detik, Lane akhirnya menjawab pertanyaan cowok yang gigi nya kelewat rapi itu.

"Boleh. Daripada gue beli sendirian, kayaknya mending bareng lo, deh," kata Lane sambil memasukan botol minumnya ke dalam tas lalu menutup ritsletingnya.

Luke menyampirkan tas ransel nya di sebelah bahu. "Ayo, jalan sekarang."

Dan mereka berjalan beriringan berdua sampai ke tempat parkir dimana motor Luke berada.

"Jadi ... rencananya mau beli dimana?" tanya Lane kepada Luke yang sedang mengambil helmnya.

"B's bookstore aja, ya. Disitu lumayan lengkap. Terus, apalagi sih yang mesti dibeli?" kata Luke sambil memberikan satu buah helm kepada Lane.

"Gak tau, kayaknya sih cuman it--Dean!" Lane yang belum menyelesaikan kalimatnya itu malah menyerukan nama Dean yang sedang berjalan di belakang Luke.

Dean menghampiri mereka. "Lane! Masa selama disini, gue baru liat lo sekarang, sih!" ucap Dean seolah-olah hanya ada Ia dan Lane.

"Lane emang makhluk astral," celetuk Luke spontan.

Dean menatap Luke. "Lo pacarnya Lane? Kenalin, gue Dean," ujar Dean sambil tersenyum ramah lalu menjulurkan tangannya.

"Gue Luke," balas Luke sambil menjabat tangan Dean.

"Apaan sih, lo kira ini acara Dunia Lain apa sampe-sampe gue dibilang makhluk astral?" gerutu Lane kepada Luke.

"Hati-hati, Luke. Kalo Lane udah marah, pohon bisa tumbang," kata Dean lalu tertawa.

Spontan Luke pun menjadi ikut tertawa.

"Eh, anyway, maaf ya, Dean. Gue sama Lane masih ada urusan," kata Luke.

"Ooh gitu, hati-hati dijalan, deh kalian!" ujar Dean lalu Ia memutar tubuhnya dan meninggalkan Lane yang menatap Luke dengan pandangan sebal.

Luke langsung naik ke motornya ketika Ia telah selesai memakai helm. Begitu juga Lane.

"Gue agak serem dibonceng sama cowok yang belum punya SIM kayak lo," kata Lane.

"Gue juga agak serem ngebonceng cewek galak kayak lo," sahut Luke.

Berkat ucapannya itu, Luke sukses mendapatkan satu buah pukulan di punggung.

Waktu terasa lumayan cepat karena sekarang Luke dan Lane sedang makan siang. Setelah selesai membeli semua peralatan untuk besok, Luke memang mengajak Lane untuk mampir ke tempat makan terdekat.

"Jadi, Dean itu siapanya lo?" tanya Luke saat Lane sedang menyuapkan sendok terakhirnya.

Karena sibuk mengunyah, pertanyaan Luke Ia abaikan. Setelah mulutnya terasa kosong, baru Ia menjawab.

"Temen. Gue sama dia udah satu sekolah kayak 9 tahunan gitu. Tapi baru sekelas 2 tahun terakhir kema" kata Lane dan respon Luke hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Gue anter lo pulang, ya?" tawar Luke.

Lane menggangguk. Setelah selesai membayar, bertepatan dengan mereka yang akan ke luar dari restaurant tersebut, Lane melihat seseorang yang tidak asing.

Dan Ia tidak memiliki niat untuk menghampiri orang itu. Sama sekali.

Tapi sialnya, orang itu malah memanggil Lane yang mana membuat cewek itu ingin mencelupkan tubuhnya ke sungai amazon.

***

A/n:

Dean udah muncul wAAKAKAKA hai dean

Makasih banyak yg udah mau baca, vote, dan comment. Apalagi yang ngelakuin tiga-tiganya. Makasih! Nanti dicium om luke

P.s: Ada yang jualan luke kw? Gua mau beli

18 Maret 2015

Stand on the GroundWhere stories live. Discover now