3. School Life

7.8K 404 81
                                    

Keesokan harinya, seperti biasa Lane pergi ke sekolah bersama kedua kakaknya. Hari ini adalah hari pembagian kelas. Sesampainya di gerbang sekolah, Lane turun setelah berpamitan kepada Xavier dan Xandrine.

Lane melangkahkan kakinya ke arah information center. Information center adalah tempat -tapi tidak di dalam ruangan- untuk menanyakan informasi apapun. Seperti pembagian kelas contohnya.

Setelah sampai, Lane menyunggingkan senyumnya. "Namanya?" tanya wanita yang menjaga information center tersebut setelah membalas senyuman Lane.

"Lane Radinka Hartman."

Wanita tersebut kemudian mengetikkan sesuatu pada komputer touchscreen yang terlihat seperti di tempat take away.

Parah, ini sekolah kelewat teknologi, batin Lane.

"Kamu masuk ke kelas 10-2, ya," jawab wanita tersebut.

"Kelasnya di sebelah mana ya, Miss?" tanya Lane karena Ia tidak ingin tersesat.

"Dari sini lurus, terus belok kiri. Kelas kamu ada di sebelah kanan."

Setelah mengucapkan terimakasih, Lane berjalan ke arah yang telah di beritahu oleh wanita tersebut.

Sekarang bel masuk telah berbunyi. Lane memilih untuk duduk di sebelah cewek yang tengah membaca novelnya.

"Ini kosong, 'kan?" tanya Lane ramah.

Cewek itu mengangguk lalu menutup novelnya berniat untuk mengajak Lane berkenalan.

"Nama lo siapa?" tanyanya.

"Lane. Kalo lo?" tanya Lane balik.

"Sydney."

Kemudian mereka berbincang sampai wali kelas masuk ke dalam kelas. Wanita paruh baya itu mengatakan kalau hari ini hanyalah perkenalan dan pembentukan organigram kelas.

Waktu bergulir cukup cepat bagi Lane hari ini. Ia telah memiliki dua orang teman, Sydney dan Rachel. Kalau dilihat-lihat, sih, mereka bukan tipe-tipe orang yang suka akan popularitas walaupun mereka cantik.

Ponsel Lane bergetar tanda kalau ada panggilan masuk.

Ternyata itu Xavier yang berkata kalau Ia telah sampai di depan sekolahnya. Ia melangkahkan kakinya lebih cepat. Setelah menemukan mobil yang digunakan oleh kakaknya, Lane segera masuk dan duduk di sebelahnya.

"Kak Xandrine mana, Bang?" tanya Lane heran sambil melihat ke arah luar.

"Xandrine masih harus rapat kelas, jadi gue jemput lo dulu. Terus sekarang kita balik lagi, deh, ke sekolah gue," jawab Xavier.

Xavier memang bukanlah tipe orang yang sabar menunggu.

Tak berapa lama mereka sampai ke Granvile South High School. Sekolah impian Lane dulu. Tapi itu dulu. Sekarang Ia sudah menganggap kalau Chester Hill adalah sekolah yang cukup bagus.

Apalagi serba teknologi.

"Bang, tunggu ya, gue mau beli minum dulu," kata Lane lalu Ia keluar dari mobil yang di supiri oleh kakak nya itu.

"LANE?"

Suara tersebut terdengar dari belakang punggungnya.

Astaga ini siapa, astaga astaga astaga gue takut, batin Lane.

"Baru aja sehari gak ketemu, udah songong aja lu, Lane," kata orang tersebut lagi.

Setelah mengumpulkan keberanian, Lane memutar tubuhnya.

"KOK LO DISINI?!" kata Lane penuh semangat. Matanya berbinar seolah-olah tidak pernah bertemu dengan orang di depannya ini selama bertahun-tahun.

"Ini sekolah gue sekarang. Astaga, gue gak nyangka bakalan ketemu lo. Lo ngapain disini?" tanya Luke.

Iya, Luke. Luke Hemmings.

"Kakak-kakak gue kan sekolah nya disini. Lo baru pulang?" tanya Lane.

"Iya, ini baru ber––"

Belum sampai Luke menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara menghancurkan segalanya.

"Luke, ayo pulang sekarang!"

***

A/n:

Hehehehe lama ya updatenya. ya emang yg baca gak banyak tp tetep aja gak enak hMmMmm jadi setelah zayn keluar, kalian masih baik-baik aja apa gimana? hUAAA pacarku (salah fandom) (yha)

P.s: Terimakasih buat Tricia karena udah bikinin cover!

((Luke di multimedia juga dapet dari Tricia, lol))

1 April 2015

Stand on the GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang