17.3. Luke's Home

4.7K 202 71
                                    

"Jadi gini, gue ketuk pintu terus setelahnya lo bilang 'WHAT'S GOOD MOTHER YO IT'S LANE HERE' gitu, oke?" Luke memberikan arahan pada Lane sesaat setelah mereka berdua sampai di rumah Luke. Cowok itu memeragakan gaya-gaya sok asik ala anak alay yang baru pubertas.

Lane mendorong Luke pelan lalu tertawa. "Apaan, sih. Gak jelas!" Luke memilih untuk tidak membalas dan mengetuk pintu rumahnya.

Melihat Lane yang diam saja, lantas Luke menyenggol cewek itu dan membuat Lane melemparkan tatapan yang-bener-aja-lo ke Luke. "Cepet!" suruhnya setengah berbisik.

"Ini pertama kalinya gue ketemu sama nyokap lo. Gue mau buat first impression yang bagus, Jakun," tolak Lane.

"Ih santai aja kali. Ini cuman nyokap gue oke? Bukan istrinya Presi-"

"LANE KAN?!"

Luke dan Lane yang awalnya sedang berdebat tentang hal yang sebetulnya tidak terlalu penting, mengalihkan pandangan mereka pada wanita yang diketahui sebagai ibu dari Luke Hemmings.

Lane menunjukan cengiran terbaiknya kemudian mengangguk. Beda halnya dengan Luke yang malah menggelengkan kepalanya. "Nggak, Ma, bukan. Ini tukang sop buah di ujung jalan," canda Luke.

"Adek ih, bercanda mulu hidupnya!" balas Liz pada Luke sambil memukul lengan anak bungsunya itu pelan.

Lane terlihat mencerna dulu selama sepersekian detik kemudian tertawa saat sadar kalau Luke dipanggil 'adik' oleh ibunya sendiri. Cewek itu tertawa keras tanpa bisa ia kontrol seraya berkata, "ADIK, ADIK LUKE," katanya diselingi tawa.

Mendengar Lane tertawa puas, Liz juga ikutan tertawa-karena sebenarnya wanita tersebut merupakan tipe orang yang mudah tertawa. Dan Luke pun hanya mendengus melihat dua orang perempuan di depannya menertawakan dirinya.

"Ayo ayo, masuk," ajak Liz pada mereka berdua-terutama Lane untuk masuk ke dalam rumahnya.

Lane melangkahkan kakinya ke dalam rumah diikuti oleh Luke di belakangnya. Cewek itu mengedarkan pandangannya ke arah sekitar ketika telah berada di kediaman Hemmings. Dari tempatnya berdiri, Lane bisa melihat sebuah sofa besar berwarna hitam yang nampaknya sangat nyaman-persis seperti yang ada di rumahnya.

Seperti tipikal rumah-rumah biasanya, dua meter dari sofa tadi, terdapat sebuah televisi. Dan Lane baru menyadari kalau ada Jack di sana yang sedang menonton kartun dengan semangkuk makanan ringan di tangannya.

"Jack, kenalin nih," kata Luke pada Jack sambil menepuk pundaknya dan membuat kakaknya itu menoleh. "Pembantu baru di rumah kita," lanjutnya.

Lane mengerutkan keningnya kemudian menginjak jempol kaki Luke dan membuat cowok itu mendesis lalu Lane tersenyum ke arah Jack sambil mengulurkan tangannya. "Lane," katanya.

Menjabat tangan Lane sesaat, Jack membalas, "Udah tau gue. Si Letoy pernah telponan sama lo terus gue nguping," ujarnya kemudian menepuk keningnya. "Bego! Jadi aja ketauan kan sekarang."

Mendengar perkataan dari salah satu kakaknya itu, Luke lantas berseru, "OOOH, jadi waktu itu gue lagi telponan terus ada suara orang ngunyah keripik kentang itu lo?!"

"Nggak, bukan! Itu Ben!" sanggah Jack.

Bertepatan setelah Jack menyalahkan Ben, yang disebut namanya keluar dari dapur dengan segelas air minum di tangannya. "APA LO BAN BEN BAN BEN?!"

"Sikat Bang Beeen!" ujar Luke menyemangati Ben sambil bertepuk tangan layaknya anak TK yang sedang menyaksikan lomba tarik tambang. Sementara Lane bengong melihat kelakuan tiga orang kakak beradik di depannya.

Stand on the GroundWhere stories live. Discover now