-Pertandingan basket-

996 72 24
                                    


Pagi ini, deven dkk sudah siap siap untuk jam 10 nanti. Mereka akan mengikuti pertandingan basket antar kelas. Dan saat ini mereka sedang latihan di lapangan karena mereka masih ragu untuk menang.

Banyak sekali yang menggerumbungi deven dkk saat selsai latihan basket nya. Deven mengelap peluh nya dengan gaya yang cool. Siapa yang tahan akan pemandangan ini? Semua gadis yang menggerumbungi tersebut teriak teriak akan pemandangan ini.

"Heh minggir-minggir! Ini cowo gue," Aghata langsung membubarkan gerumbungan itu lalu memeluk lengan deven dan bergelayut manja.

Cih, emang cabe!

Woi, kapan situ jadian!!

Pacar guee!!!

Deven kaget lalu menarik paksa tangan nya dari pelukan gadis gila ini. "Apaan sih lo tha!" kesal deven berlalu pergi.

"Aghata cantik, sini sama babang budi aja," budi mengedipkan sebelah mata nya genit membuat Aghata berdigik lalu pura-pura muntah.

Kamil menepuk pundak Budi untuk bersabar. "Sabar bud, ini ujian," kamil mengelus rambut budi membuat yang melihat jijik.

Tapi tidak untuk budi, ia tersenyum manis lalu menyingkirkan tangan Kamil.

"Tapi, gue, udah ujian sebelum masuk sma, mil," jawab Budi. Benar juga apa yang dibilang Budi, tapi kan maksud Kamil bukan begitu.

"Aghataaa! Ih lo kok ninggalin gue!" kesal Amanda yang baru saja datang sambil berteriak. Setelah itu Amanda memberikan senyum nya pada Sekitar nya.

Aghata menoleh lalu menatap Amanda malas. "Lo galiat tadi bebeb gue digangguin sama cewe cabe hah?" kesal Aghata.

Nih Aghata gak punya cermin apa ya? Tanya Friden dalam hati.

"Lah masa? Mana deven nya?" Amanda mengedarkan mata nya ke lapangan. Tidak ada Deven. Lalu dimana?.

"Udah pergi. Tadi dia mau beliin gue minuman katanya" dusta Aghata.

"Lah iya ya? Bukannya tadi deven kesal ya sama lo?" Kamil membenarkan. Kalian harus tau jika kamil adalah anak terjujur.

Aghata menatap tajam kamil lalu menoleh lagi ke Amanda dengn senyum gugup nya. "eh man, ke kelas aja yuk" ajak Aghata langsung menarik Amanda.

*****

Setelah berganti pakaian BIASA karena, Deven tidak membawa seragam sekolah karena, memang dari rumah Deven langsung menggunakan baju olahraga. Ia berangkat tidak menggunakan motor melainkan mobil.

Dengan wajah datar Deven memasuki kelas nya yang saat ini sedang sepi. Karena ini adalah freeclass yang sangat bebas, bisa keluar kelas atau ke kantin. Di kelas hanya terdapat Anneth dan Joa yang sedang mengobrol, dan di pojok Fateh dan Fatim sedang pacaran.

Deven duduk ke kursi nya dengan wajah yang sama. Datar.

"Eh, hai deven!" sapa Joa saat menyadari kedatangan Deven di kelas. Tapi sapaan nya hanya di balas deheman.

"Napa lo? Wajah kek ga di setrika aje. Galau-in siapa lo? " tanya Anneth dengan ledekan nya.

Deven menoleh lalu cemberut ke Anneth. "Minta minum an lo" ucap Deven. ternyata Deven sedang haus rupanya. Deven sudah membuat Anneth mengira bahwa Deven sedang putus cinta.

"Hah? Muka datar kayak gitu cuman karena haus? Serah deh. Ambil noh minuman gua," Anneth menyerahkan minuman mineral nya yang belum sama sekali ia minum.

"Deven, mah aneh, Tinggal beli aja dikantin apa susah nya sih?" tanya joa.

"males. Fans gue nambah," jawab Deven sambil membanggakan diri nya. Okelah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TROUBLEMAKERWhere stories live. Discover now