PART-12

913 40 7
                                    

T r o u b l e m a r k e r

Happy reading all!








"pagi telah pergi, mentari tak bersinar lagi. "
Deven menyanyi dengan wajah melirik semua teman teman yang sedang mendengarkan nya. Lalu diakhir ia menoleh ke anneth dengn senyumnya.

"Entah sampai kapan ku mengingat tentang dirimu lagi."  anneth menyanyikan dengan wajah yang menunduk. Kenapa jadi gugup? Bukannya ia sudah biasa di lihat saat menyanyi? Di atas panggung pula. Saat hampir selsai ia melihat deven tersenyum. Ah ini adalah waktunya berhenti.

"Ku hanya diam, menggenggam menahan segala kerinduan. Memanggil nama mu di setiap malam. Ingin engkau datang dan datang dan hadir dimimpi ku... Rindu dan waktu kan menjawab pertemuan ku dan dirimu hingga sampai kini, aku masih ada disini. " deven fokus pada gitar nya dan sesekali melirik anneth yang hanya fokus pada lantai bawah.

"Kuhanya diam menggenggam menahan segala kerinduan. Memanggil nama mu di setiap malam ingin engkau datang dan hadir di mimpi ku. rindu dan bayang mu akan slalu bersandar di hatiku, janji ku pastikan pulang bersama mu..." sambung anneth setelah mendapat arahan.

"Ku hanya diam menggenggam menahan segala kerinduan memanggil nama mu di setiap malam. Ingin engkau datang dan hadir dimimpi ku. Rindu...."

****
Seisi kelas menjadi riuh setelah mendengar duet antara anneth dan deven. Tepuk tangan, sorakan, serta pukulan meja kini seperti tercampur menjadi satu.

"wah gilaa... Bagus bangeett" puji vasrin bertepuk tangan.

"ini kalo ada produser musik yang tau, pasti kalian bakal di buatin lagi terus lagu kalian pasti terkenal" ujar ando.

"terus kalian jadi artis, terus gue jadi temen artis, terus gue bisa pansos, terus gue jadi terkenal,te--" ucapan halu willy terpotong oleh iton.

"belok nya kaga ada?" tanya iton .

"ngapain?" tanya willy balik.

"siapa tau jalan nya buntu" sahut ando.

"hah?" willy menyerit bingung.

"ya siapa tau ujung ujung nya lu jadi kang parkir." sambar gogo.

"hobinya terus terus mulu" timpal deven.

"apa si?" tanya willy mengerutkan kening nya.

"terus berjuang. Biar dapetin hati si dia" ucap fateh dengan mengepalkan tangan nya diudara.

"bucinnn" seru anneth dengan menonyor kepala fateh.

"fatim!! Fateh mau berjuangg!!" teriak gogo kompor.

Fateh membekap mulut gogo yang kompor tersebut dengn tangan nya. Fateh dapat melihat fatim yang sedang salting saat ini. Kapan bisa memiliki nya? Entah lah.

"bisa ga gausah kompor!" kesal fateh saat melepas tangan yang membekap gogo.

"alah... Salting aja lo" goda deven.

"iya, salting kek nya. Eh bukan deng, menggarami wekaweka" anneth tertawa renyah sambil menutup mulut nya.

"dasar lu berdua!" kesal fateh.

***

"hmmmm enak banget ni mie ayam" fatim menghirup aroma mie ayam dengan mata tertutup, begitu menikmati.

"ga kaya mie ayam emak gue" ceplos joa.

"enakan emak gue" ucap ucha tak terima.

"emak gue ga bisa masak mie ayam se enak ini betewe" lanjut joa sambil mengaduk aduk mie ayam yang tinggal kuah.

TROUBLEMAKERWhere stories live. Discover now