PART-16

918 39 3
                                    

T r o u b l e m a r k e r


Sahabat bukan selamanya ada buat mu. Ia juga punya masalah sendiri. Tapi, hargailah sahabat yang selalu bersama mu. Karena kamu tak akan tau takdir.


Happy reading all!


"lo kesurupan?" tanya deven berhasil membuat anneth berhenti tertawa.

Anneth menatap deven datar dengan tangan masih diperutnya. Detik berikutnya, anneth kembali fokus kepada handphone nya dan tidak tertawa lagi.

Deven tahu jika Anneth sedang ngambek. Oke, mereka sudah mengikat tali persahabatan satu jam yang lalu, tepat nya sebelum mereka berpoto ria. Mungkin karena mereka merasa nyambung satu sama lain.

Satu jam lalu, Anneth dan deven sedang duduk di bangku taman dengan memakan ice cream dengan canda tawa yang mereka ulah. Anneth sering sekali mengicap ice cream deven. Tetapi, saat deven ingin mengicap Anneth tak memperbolehkan nya . Pelit memang.

Deven sudah selsai memakan ice cream nya. Lalu ia berfikir untuk mengajak anneth sahabatan. Deven menunggu Anneth selsai memakan ice cream nya. Karena anneth sudah tiga kali memesan ice cream nya.

"lo mau sahabatan sama gue?" tanya deven saat melihat anneth sudah selsai memakan ice cream nya.

Anneth menatap deven lalu berfikir. Sepertinya tidak masalah jika harus bersahabat dengan nya. Anneth tau akibatnya. Yaitu deven akan menjahili nya, membuat nya kesal. Tapi, coba saja dulu.

"emmm... Mau, tapi syarat nya..."
Anneth menggantungkan ucapan nya lalu kembali berfikir. Syarat nya ini mungkin sulit bagi deven terima.  "Jangan kecewain gue" Lanjut anneth.

Deven menunggu jawaban dari sang gadis di depan nya. Setelah mengentahui syarat nya deven mengangguk yakin dengan senyuman nya.

"gue sama lo ngikat tali persahabatan disini. Tanggal 23 febuari. Apapun yang terjadi gue sama lo akan jadi sahabat." deven menunjukkan jari kelingking nya ke udara.

Anneth menautkan jari kelingkinnya pada jari kelingking milik deven. Mungkin ini seperti anak kecil, tapi mereka sadar diri bahwa mereka belum berfikir dewasa.

"beli ice cream yuk! Lo, yang traktir. Bodoamat tabungan lo abis" Anneth berdiri lalu berjalan meninggalakan deven.

......

"net, ke danau sana yuk!" ajak deven menunjuk danau indah yang dihiasi jembatan, bunga bunga indah, dan hewan hewan seperti bebek.

Anneth melihat arah tangan deven yang menuju danau. Ia mengangguk segera berdiri. "gue baru tau kalo ada taman di depan sini"

"Lo nya, yang kudet maemunah"
"maemunah mulu! Ganti nama harus bayar! Lu ya yang bayarin"
"enak aja."

Kini, mereka sudah berada di danau.

"neth, lo kalau mandi sini jadi cakep pasti" deven menunjuk kearah danau dengan cengengesan.

"kayak dugong"

"dongeng anet," deven membenarkan ucapan anneth dengan malas.

"ya sama aja. " Anneth tak ingin kalah.

"beda lah! Dugong mah hewan, sedangkan dongeng cerita gitu!" deven menjelaskan sambil menyiprat nyiprat anneth dengan air.

"aih! Deven!, basah nih gue" ucap anneth kesal. Lalu ia membalas perbuatan deven 2x lipat.

"wah nantangin ya" ucap deven seperti meremehkan anneth. "liat nih" deven menyiprat kan air ke wajah anneth dengan kedua tangan nya. Untung saja gadis itu tidak menggunakan make up terlalu tebal.

TROUBLEMAKERWhere stories live. Discover now