13. Ramayana Mahesa

Mulai dari awal
                                    

Tiba-tiba aku jadi rindu Nafisya, kekasihku itu selalu membuatku nyaman ketika berada disampingnya. Cukup sulit meyakinkan Fisya untuk menjadikannya kekasihku meskipun sudah lama kita bersahabat. Aku tahu ketakutannya, dia tidak mau tersakiti melihat begitu banyaknya perempuan yang menyukaiku aku tak akan mendua, janjiku padanya. Ahh, Kepalaku pusing sekali rasanya mau pecah padahal aku cuma minum 3 gelas. Dengan tingkat kesadaran rendah aku menidurkan kepalaku di meja bartender. Aku merasa ada seseorang yang memapahku berjalan menuju suatu ruangan, entahlah aku pasrah karena pandanganku sudah kabur.

Blamm

Terdengar suara pintu ditutup dari luar, aku berada di suatu ruangan seperti kamar hotel. Mataku memicing melihat perempuan tertidur di kasur king size. Siapa dia? Setelah aku mendekat ternyata dia Nafisya wanitaku ada disini.

Tunggu!

Aku memukul kepalaku berulang kali lalu melihat perempuan itu wajahnya berubah menjadi Risa, beberapa detik kemudian berubah lagi menjadi Nafisya. Hahahaha, benar kata orang bahwa minuman setan bisa membuat orang menjadi gila. Selamat Rama sebentar lagi kamu akan menjadi pasien RSJ. Aku mengamati wajahnya lagi yang tengah tertidur pulas dengan mulut terus bergumam meracau tidak jelas, meneliti untuk memastikan.

Ternyata dia benar-benar Nafisyaku. Aku mengelus pipinya serasa mengucapkan pujian-pujian untuknya. "Fisya kamu terlihat cantik dan mengagumkan malam ini. Aku mencintainmu." Lalu aku mencium bibirnya dengan lembut, takut bila menyakitinya.

Tanpa aku duga dia membalas ciumanku dengan agresif. Wow, apakah ini perilaku asli wanitaku jika diranjang dia berubah menjadi buas? Aku terkekeh. Dia berada dibawah rengkuhanku, malam itu kami sama-sama bergairah. Aku menikmati setiap inci tubuhnya, melupakan dosa yang aku takutkan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Paginya ketika aku bangun dari tidur nyenyakku, aku memekik kaget karena bukan Nafisya yang tidur disebelahku melainkan Risa yang sekarang tengah menatapku dengan wajah lesunya.

"KYAAAAAAA!" wanita itu berteriak keras ketika kesadarannya pulih. Dia menatapku keheranan, apalagi melihat kita berdua sama-sama dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benangpun.

"Lo!" tunjuk gue kearahnya dengan tatapan sengit, dia terlihat kebingungan.

"Lo memanfaatkan kesempatan ketika gue lagi teler mabuk, dengan seenak jidat lo perkosa gue. Dasar cewek brengsek!" Aku sengaja menuduhnya, karena gue terlalu gengsi mengakui kalau sebenarnya aku yang berhasrat malam itu karena menganggap dia adalah Nafisya.

"Lo memperdayai gue, lalu menjebak gue dengan cara sialan ini agar lo bisa deket sama gue. Menjijikkan!"

"Stop Ram!" Dia berteriak keras tidak terima gue caci. Dia bukan perempuan baik-baik, gue yakin kalau sebenarnya memang Risa yang menjebakku sekongkol dengan Doni. Karena gue tau selama ini Risa mengejarku sedangkan Doni menyukai Nafisya. Mereka berdua memang orang licik, merencanakan kekonyolan ini dan berhasil mengelabuhiku.

"Lo emang cewek bangsat!" umpatku seraya memungut pakaianku dan pergi meninggalkan kamar terkutuk itu.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sebisa mungkin aku melupakan kejadian tak senonoh yang telah aku alami bersama wanita iblis itu. Tapi tidak bisa, karena dia telah menghantuiku setiap hari membuat hidupku semakin suram. Apalagi dia mengatakan bahwa-

"Gue hamil." Dia memperlihatkan tespack bergaris 2. Aku cukup terkejut tapi aku berusaha bersikap tenang. Karena aku tahu saat ini aku berhadapan dengan wanita iblis yang sewaktu-waktu bisa merasukiku lalu mengendalikan pikiranku. Dia berusaha keras meyakinkan kalau anak dalam kandungannya itu adalah anakku, tapi aku berusaha keras mengelak.

MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang