Kenapa?

16 3 0
                                    

Hello manteman:)
HAPPY READING YAHHH💛

Jangan ada yang di skip² supaya nggak bingung sama alurnya, meskipun udah bikin bingung sih. HEHEHEHEH

Selalu di ingatkan dan tidak bosan VOTE&KOMEN karena semua itu nggak di larang wkwkwk.

"Kita memang dekat tapi di sekat oleh suatu Rahasia!"


     Di bawah gelapnya malam, deruman motor segerombolan remaja memekik telinga para pengguna jalan. Bahkan sesekali mereka mendapat sumpah serapah yang hanya di acuhkan oleh mereka. Tak lama kemudian motor tersebut telah terparkir rapi di depan sebuah warung.

"Wah udah rame aja nih Warung, kentara banget jomblonya. Ujung-ujungnya pelarian kesini lagi kesini lagi, ngenes amat nasib lohh tong". Ujar Gilang dengan sememelas mungkin.

Merasa tak terima dengan perkataan Gilang, Yuno salah satu ketua tingkat XI pun membalasnya,"Nggak papa bang jomblo dari pada orang jomblo yang malah ngatain orang lain". Katanya seraya fokus ke benda pipih di tangannya.

"Bener tuhh jomblo kok teriak jomblo". Sambar Samuel yang baru mencomot gorengan Ucup. Sedangkan yang di maksud pun hanya cuek bebek.

"Yaellah bang udah kaya masih aja main comot makanan orang". Sindir Ucup karena gorengan kesayanganya hilang.

Sedangkan yang lainnya hanya terkekeh melihat interaksi para petinggi mereka.

Jangan salah di Black Eangle, solidaritas mereka tinggi, tidak memandang bulu mau orang berada ataupun biasa-biasa saja yang terpenting jika dia sudah mengucapkan ikrar janji maka mereka telah menjadi bagian dari Black Eangle.

Berbeda halnya dengan sudut pojok Warung tersebut. Disana ada seseorang yang masih bergulat dengan pikirannya, kenapa dirinya merasa ada bergejolak jika melihat bola mata 'dia' kenapa ada rasa sakit jika melihat 'dia' terluka kenapa dirinya ingin melindungi 'dia' dari segala macam masalah. Tapi satu yang mengganjal Dirinya siapa? Apa haknya? Dirinya bukan siapa-siapa! Bahkan mereka baru bertemu beberapa saat lalu.

"Si Nathan kenapa tu kayak ada yang di pikirin sampe beban banget, ngalahin emak-emak mikirin utangnya.". Ujar Samuel yang melihat raut wajah Nathan.

"Pertentangan perasaan". Balas Rey singkat dan kembali memainkan handphonenya.

Samuel dan Gilang Pun hanya melongo di buatnya,"Sumpah Rey otak gue nggak nyampe pake bahasa alien". Kata Samuel yang benar-benar tidak mengerti maksud dari Rey.

"Entar juga tau". Balas Rey acuh.

Nathan pun berjalan menuju luar Warung,tapi sebelum keluar Ryan pun menegurnnya,"Lo mau kemana Nath?". Tanya Ryan

"Cari angin". Balasnya singkat dan mengendarai motornya.

"Buset si Nathan angin pake di cari segala, gabut tuh bocah". Gumam Gilang yang masih di dengar oleh anak-anak lain.

~~~~

     Nathan pun memilih melajukan motornya di atas rata-rata, persetan dengan umpatan pengguna jalanan lain, intinya dia ingin membuang pikiran tersebut jauh-jauh mungkin salah satu caranya dengan kebut-kebutan.

"Shitt! Kenapa gue harus mikirin dia". Erangnya frustasi untung jalanan ini sepi jadi tak akan ada orang yang mengira Nathan otaknya geser.

Di tengah pertentangan jiwa yang di alaminya, matanya menyipit melihat orang yang akhir-akhir ini selalu memenuhi pikirannya.

BLACK EAGLEWhere stories live. Discover now