Peluk Bagian 2

Mulai dari awal
                                    

Author : Gini – gini gua yang nulis cerita lo!

Solar : Oh ya masak?

Author: Masak kari, udah balik sana

Dipinggir jalan

Halilintar: Hachoo!, sialan siapa yang lagi ngomongin gua! ini pasti si cebong putih yang minta di tabok!

Fang: Lu sehat bro?

Halilintar: Gua bukan abang lo!

Fang: Ya santai kali, jadi orang jangan emosian melulu

Halilintar: Lu minta disetrum?

Fang: Kagak, ampun *kabur*

Ditoko sembako

Gempa: Hachi!

Ochobot: Kamu nggak papa, Gem?

Gempa: Nggak papa kok Ochobot, instingku mengatakan hari ini bakal jadi tidak beres

Ochobot: Kayaknya sih iya. Kalau bukan ulah trio troublemaker terus siapa lagi?

Tok Aba: Ayo kita harus segera mencari bahan – bahannya, kasihan Solar menunggu di kedai seorang diri

Gempa: Betul juga Tok, kasian Solar ayo cepat!

Kembali lagi ke kedai atok, terlihat Solar yang mulai tampak bosan dan agak was – was takut aja tiba – tiba diserang. Gini – gini Solar itu termasuk orang yang suka mengobservasi lingkungan.

Thorn: Solar!

Solar: Woah! Ya Lord, kaget aku! Kukira apaan kak!

Blaze: Wih, celotehan anda berkelas

Solar: Kak Blaze waras?

Blaze: Ya waras lah!

Solar: Ku kira nggak

Taufan: Mulailah pertengkaraan yang tak ter elakkan ini

Thorn: Wah Solar dan Kak Blaze lagi adu mulut!

Taufan: Eeeeit dah astajim Thorn, ambigu banget!

Solar: Kak Taufan aja yang pikirannya kotor!

Thorn: Huh? Apanya yang ambigu?

Solar: Jangan berani kakak ngomong yang gak jelas, ku pastikan kakak dibantai sama kak Hali dan Kak Gempa

Taufan: Kenapa gua juga yang kena?

Blaze: Ya Kak Upan sih, siapa suruh ngomong begituan wong sudah jelas aku sama Solar cuman teriak – teriak nggak jelas!

Solar: nggak usah dijelasin juga kali Kak

Taufan: Udah ah kembali ke topik kita yang tadi, Thorn sebagai pembuka kau duluan

Thorn: Siap bos! *hormat*

Solar: Ummmmmm aku mau diapain?

Solar sebenarnya udah mulai geliasah melihat trio nggak jelas di depannya, Solar merasa kalau nyawanya terancam jika ia berkumpul dengan ketiga se joli ini. Setelah mendengar aba – aba dari Taufan, Solar sudah ancang – ancang untuk melakukan gerakan cahayanya. Thorn mah dengan santuy melilit akar di tubuh Solar supaya si pemilik baju putih ini nggak main kabur aja.

Thorn: Thorn sayang Solar, jadi terimalah pelukan hangat Thorn

Ucapan Thorn sukses membuat pipi Solar merona merah

Blaze: Wey, ternyata muka bisa jadi tomat ya?

Taufan: Kalau kayak begini terus seharusnya kita bikin adegan fim aja

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang