Sakit (2)

1.3K 108 55
                                    

Terinspirasi dari fanfic Author llechy711_

⚠️

Pagi itu Gempa seperti biasa menyiapkan sarapan kepada kakak dan adeknya yang kurang akhlak.

"Sambal bala sambalado~ Mulut bergetar~ lidah bergoyang~"

Saat lagi seru - serunya dia memasak, tiba - tiba sekelebat bayangan melewatinya.

"Astaga ada tuyul!"

Alhasil, Gempa langsung menyiapkan senjata untuk mengusir makhluk jejadian (yang sayangnya nggak mempan pada Gopal) seperti sutil serta garam dan mengikuti bayangan tadi.

Semakin mendekat ke tempat terakhir yang dia lihat bayangan itu berhenti semakin, Gempa mendengar suara gemericik air dan juga suara tidak mengenakkan yang membuat orang agak jijik. Dibukalah si pintu.

"Lah, Sol?!"

Wajah Solar pucat, keringat bercucuran dipelipisnya, matanya tak fokus, dan ada apa dengan rona merah pada wajah adiknya itu?!

"Ughhh Abang Gem...."

Reflek Gempa menangkap Solar sebelum si bungsu tergeletak bagai adegan pembunuhan, dengan menjatuhkam teplon kesayangannya.

Masih sayang adik katanya.

Nanti minta ganti rugi dibelikan teplon baru katanya.

Hmmmm modus dapet teplon baru

"Abang Hali! Abang Upan!!!" Pekikan Gempa membuat kedua tertua dirumah langsung jingkat dari kasur dan melesat menuju bawah, bukan yang disebutkan namanya aja, saudara yang lain juga ikut terbangun.

"Apa Gem?!" Mereka berdua serentak bertanya.

"He itu si bensin kenapa?!" Taufan langsung menghampiri Gempa lalu membantunya. Mereka membawa Solar ke sofa. Sedang Gempa sibuk menjelaskan kejadian tadi, Taufan mencoba untuk mengumpulkan nyawanya yang baru setengah masuk, Halilintar meraba kening Solar.

"Panas"

"Ada apa nih pagi - pagi dah ribut?" Blaze disusul oleh Ice yang menguap dan Thorn yang langsung menghampiri Solar.

"Itu Solar kenapa?"

"Solar sakit"

"OwO? Katanya cuman orang tolol aja yang sakit, berarti Solar tolol dong?"

Yang lain terkaget mendengar ucapan Thorn yang sangat jauh dari konteks keimutannya.

"Siapa yang ngajarin kamu ngomong kayak gitu Thorn?" Gempa bertanya.

"UwU Abang Blaze"

"Nggak Bang! Blaze merasa terdzolimi disini!"

"Nanti kita sparing, kau jadi target tumbukanku. Mumpung aku lagi mau"

Blaze merasa terkhianati dengan balasan Gempa

"Bentar deh, bukannya Solar punya kuasa bawaan penyembuhan ya? Kok bisa sakit?" Ice kembali meluruskan masalah mereka.

"Nah ini pertanyaannya"

"Jangan - jangan ada yang menghamili Solar?" Blaze kena getok, tampol, tampar, dan tendang dari saudara - saudaranya.

"Yang bener woy" kali ini aja Taufan jadi sedikit waras.

"Pemikirannya rancu" Halilintar nggak abis fikir, dimana aja si Blaze pas pelajaran reproduksi manusia?

"Tapi kalau misalnya beneran gimana?"

"Heh Ice ngapain lu juga ikut ikutan?"

Ini lagi satu makhluk yang awalnya normal dah ketularam virus tidak normal dari Blaze.

"Lagi pula kita tuh laki, meskipun kita nganu mana bisa ada janin. Kan cuman punya kecebong doang" Halilintar mulai emosi.

"Penjelasanmu Bang"

"Capek aku Gem"

"Kalau misal ditaruh telur ayam bakal jadi kah?" Kali ini Blaze dibanting oleh Halilintar sampai K.O.

"Sesad"

"Ya gimana nggak bikin overthinking kearah situ, soalnya aku habis misi sama dia terus aku ngelihat Solar jalan nggak jelas"

"Bentar... berarti lu yang menghamili Solar dong?" Taufan mulaiain nuduh.

"He minta dibekuin ya? Aku punya saksi mata si Yaya, Fang, sama Nut"

"Terus siapa yang menghamili Solar?"

"Nggak ada!" Gempa menjawab penuh penekanan atas pertanyaan Taufan.

"OwO... kemaren Thornie ngelihat Solar masuk kamar Abang Hali... terus nggak balik - balik"

"Wah jangan - jangan Solar sedang mengandung anak Abang Hali dong?!" Blaze bangkit dari pingsannya dan langsung me-roasting abangnya. Keknya nih anak emang mau cari maut.

"Govlok, kita cuman briefing bareng dengan Laksamana Tarung. Tahu sendiri kemaren rame kek kebun binatang" Halilintar ngelirik tajam TTM. "Sekarang gua balikin bukannya lu Thorn yang ngajak Solar ke kebun ntah mau ngapain itu"

"ÕwÕ tapi Abang... Thornie ama Solar juga bareng Ying..."

"Pasti Blaze ya... soalnya kamu yang mancing pertama soal menghamili ini" Ice yang biasanya mageran jadi semangat menuntaskan teka - teki penghamilan terhadap Solar.

"Tahu sendiri aing ribet ama lima bocil (ayamnya). Abang Upan kalik"

"Lah gua ngevlog in langit njir"

Mereka semua melirik Gempa.

"Please lah aku baru pulang dari seminggu misi..."

Mereka terdiam sebelum dilanjutkan lagi oleh Si Bendul.

"ŐwŐ jadi sekarang Solar lagi mengandung dedek kah? Berapa ya umurnya?" Ucap Thorn sambil mengelus pelan perut Solar. Yang diraba perutnya, mendesah(?) lalu menggeram(?).

"Nggak Thorn! Jangan ngikutin pemikiran sesad Abang - abangmu ini!!"

"OwO Berarti Abang Gempa sesad juga dong?"

"Uhhhhh bukan begituuuu....."

Sedang yang lain tengah meluruskan kesalah pahaman tadi, Halilintar fokus pada raut wajah Solar yang berubah ketika dia menekan perut Solar.

"Awww..."

Semunya menoleh saat Solar merintih sakit.

"He! Abang Hali ngapain?!"

"Apaan sih... rame..." yang dibicarain akhirnya bangun juga.

"Sol lu kenapa?"

"Mmm.... ketumpahan cairan kimia"

"Oalah" sedetik dan semenit kemudian. "APA?! DIMANA?!"

"Berisik.... awwww perutku sakit..."

Tanpa permisi Halilintar langsung membuka atasan Solar lalu melihat... sesuatu yang tidak enak dilihat.

"Panggil ambulan sekarang juga" satu kalimat itu membuat satu rumah kalang kabut.

Di RS Solar kena marah habis - habisan dari kakak - kakaknya. Si Solar nangis bombay saat di-banned (dilarang) bermain zat kimia di labnya (yang dirumah maupun di T.A.P.O.P.S) selama setengah tahun.

⚠️

Hayoooo siapa yang otaknya trepeling?

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang