Si Gadis (3)

801 94 64
                                    

"Tunggu ini beneran Solar si kerdil, medegil, ketawa gila kalau ramuannya dah berhasil itu?!" Blaze menunjuk si gadis seakan - akan dia maling.

"Please lah, tu mulut kalok nggak lu benerin gua sobek nih Bang Blaze" si gadis juga nggak kalah melemparkan perkatan nyelekit.

"Boleh aja cantik tapi kalok mulut kek gitu siapa yang suka?" Gopal ngemeng tapi nggak ada yang ngeladeni, ternyata oh ternyata.... semua cowok kepincut dengan paras aduhai Solar.

"Ehem, kalok lu nggak mau mending sama gua" Fang unjuk kegantengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehem, kalok lu nggak mau mending sama gua" Fang unjuk kegantengan.

"Ih najis"

"Nggak boleh! Gua potong anu lu!" Taufan tersenyum sangat ceria.

Halilintar megang pundak Fang sampai kedengeran kretek - kretek.

"Heh! gua nggak punya masa depan nanti! Aw aw aw sakit woy!"

"Masa depan Solar.... hiks" lah si gadis malah nangis.

"ÕwÕ Sunny jangan nangis, ceritain ama Abang Thornie permasalahan Sunny!"

"Bang Moe... masa depan Solar ilang..."

"ÕwÕ?! Kok bisa?"

"Kan juniornya ilang" Ice dengan savage jawab "ya kan?"

"Hiks.... huwaaaaaaaaaaaa!"

"Ealah bestie kita nangis lagi" Ying nyenggol Yaya yang menghela nafas

"Mana lagi susah berhetiin"

"Kenapa dah, cerita dong" jiwa - jiwa gosip Taufan mulai bangun

"Tadi tuh ya, Si Sunny nangis gegara katanya sesak pakai bra"

Halilintar keselek air ludahnya sendiri.

"Terus nggak enak pas pakai panty katanya" tanpa dose Ying mengumbar aib.

Taufan ama Blaze mimisan tak tertahan.

"Terus pakai baju, bajunya yang robek gegara melon"

Fang tersedak donat lobak.

"Terus—"

"Sudah Ying, kau mau bunuh saudaraku atau apa? Kalau aku sih nggak masalah cuman biaya pemakamannya lumayan kalau tiga orang langsung mati" lagi lagi Ice yang harus mewaraskan saudaranya, tentu dengan perkataan yang menohok.

Tidak ada yang mengasihani Fang yang masih tersedak.

"Dan sampai kapan kau tenggelam dalam dada Solar, Thorn? Kau ingin dibunuh Mama Gempa atau kubekuin pakai panahku?"

Thorn mendecih kesal karena gerak geriknya di hentikan Ice. Si moe lalu dieret oleh si sulung dengan aura kematian sambil dilirik setan oleh kedua timnya.

'Nyuri start lu sat!'

'UwU nyeh biarin'

"Terus lu sampe kapan kek gitu?" Ice bertanya sambil menatap dingin saudaranya yang lain.

"Selama lamanya kah?" Si Fang berharap amat.

"He, nggak ya! Sekitar 2 harian"

"Ya ampun cuman 2 hari aja heboh banget" semua orang menghela gusar.

"Heboh lah! Masa depan gua...."

"Masa depan lu bakal mampir besok, kalok nggak di seruduk sih"

"Ice omonganmu!"

"Lihatlah wajah - wajah mesum disekitar kalian. Aku sarankan bawa Solar dari sini deh sebelum berbadan dua nanti" Ice dengan trademark wajah datarnya menunjuk para cowok satu persatu.

"Lu kira gua apaan?!" Taufan dan Blaze siap banget buat nyekik Ice. Sementara Thorn dah siap ama cambuknya, kalok Halilintar jedukin kepalanya ke tembok macam Gempa tadi.

"Gua kira kalian semua bakal khilaf, jadi gua cari aman aja" Ice menatap dingin seluruh saudaranya. Bukannya dia nggak tertarik dengan keindahan dan kecantikan Solar, justru dia kaget dengan kemolekan Solar, tapi rasa sayang Ice sebagai kakak lebih tinggi daripada rasa sayang untuk memiliki tubuh itu. Ice hanya khawatir jika salah satu dari mereka tak dapat menahan nafsu, bisa jadi masalah besar ini. Dan satu hal lagi, Ice nggak mau Solar kehilangan kesuciannya.

Semuanya terdiam, nggak biasanya Ice berperilaku kayak gini. Tegasnya Ice bisa lebih menakutkan daripada Gempa. Jika sudah dibilang tidak, ya tidak, kalau melanggar Ice tidak segan membekukan siapapun.

"Sudah Yaya, Ying aku titip adek perempuanku pada kalian. Biarkan aku membyclean otak kakak - kakak laknatnya ini"

"Emmm Ice mau ngapain?" Ketiga saudara jadi merinding.

"Tapi kak—"

"Udah turuti aja, apa yang ku omongin Sol. Ini juga demi kebaikanmu"

Akhirnya Yaya dan Ying membawa Solar kerumah Yaya dengan ekspresi mewek Solar yang melihat segimana mematikannya sang polar bear jika apa yang tidak disukainya muncul.

"Fang, Gopal, bisa keluar? Sekalian anterin para cewek sampai tujuan"

"Ashiap bos!"

Fang dan Gopal takut. Baru kali ini melihat Ice bisa seseram itu. Setelah pintu ditutup dan hanya mereka berempat disitu, suhu ruangan tiba - tiba turun bagai di kutub selatan.

"Bisa - bisanya ya kalian... berpikiran sampai kesana.."

"Tunggu Ice kamu salah paham!"

"Kak Ice jangan marah dong"

"He nggak kek gitu!"

"Woy!"

"Ampun Ice!"

"Bodoh"

Satu hal penting yang harus kalian ketahui mengenai polar bear kesayangan kita yakni....

Tidak ada kata ampun di kamus Ice.

🌍

Bersambung

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang