BAB 29

1.8K 130 10
                                    

"Enghh"

Suara adzan subuh membangunkan gadis remaja yang tengah pulas dari tidur panjangnya.

"Heem subuh" gumam Ale tak jelas

"Sholat enggak ya? Eh ini kok basah sih? Apa Ale terkena penyakit? Duh gimana ini. Mana kasurnya rada berdarah lagi. Apa Ale tanya aja ya sama paman Antonio? Hem tapi kalo misalnya Ale diantar kerumah sakit terus ntar dirawat kan gak epic banget. Aduhh gimana ini" cemas Ale tak karuan.

Drtt...... Drtt...... 

Bunyi handphone mengalihkan perhatian Aleta yang tadinya cemas tak karuan menjadi berbinar setelah mengetahui siapa sang Penelpon.

"Selam---" belum selesai si penelpon mengucapkan kata-katanya, Aleta langsung aja menyosor dengar pertanyaan yang sangat membingungkan dan ajaib bener.

"Halo Andre! Help me! Kasur Ale berdarah. Mana darahnya banyak lagi. Apa Ale harus telpon ambulance? Biar kasur Ale dibawa dan dirawat. Kan kasihan berdarah begini. Ayolah bantu Ale angkar kasurnya. Emang Andre gak kasihan? Ntar kalo dia kekurangan darah bagaimana? Terus dia ternyata mengandung dan berakhir nyawa dia dan anaknya dalam bahaya bagaimana? Tolong lah. Dirumah Aleta gak ada kasur jantan yang bisa nolongin kasur betina ini. Andre kan jantan. Jadi tolongin lah kasur betina ini. Andre tuh kalo gak mau bantuin. Andre gak punya rasa berperikasuran! . Ntar Andre bisa dipenjara tau. Emang Andre mau jadi pidana? Mau gak? Gak mau kan?" cerocos Aleta tak henti.

"Buset panjang bener buk. Coba lihat kalender."

"Andre! Bisa serius gak sih?! Ini bukan masalah kalender! Tapi ini masalah berperikasuran!"

"Bukan gitu Aleta anaknya papa William calon masa depannya Andre. Maksud aku itu coba kamu lihat kalender. Kemungkinan kasur itu berdarah karena kamu penyebabnya Leta." ucap sang penelpon dengan sabar bercampur rasa geli dan ngakak.

"Ini hari kamis tanggal 11 emang kenapa? Lagian nih ya Andre. Ale gak ngelakuin apapun. Ale gak pernah tuh nonjok kasur sampe berdarah."

"Untung sayang. Kalo enggak udah aku bunuh kamu Le."

"Andre sayang Leta? Kalo sayang bantuin Ale supaya kasurnya gak ada bercak darahnya lagi dong. Kasihan kasurnya Andre."

"Leta coba tenangin diri dan bersihkan otak dengan rinso yang sekali bilas noda bandel menghilang. Dapatkan diskonnya ditoko terdekat jangan sampai ketinggalan."

"Andre serius ih! Ini gimana kasurnya? Kok malah pidato sih?"

"Yakin mau abang Andre seriusin? Ayo ke KUA."

"Andre! Bantuin cara agar kasurnya gak berdarah lagi. Jangan ngoceh gak jelas dong!"

"Aku ragu Le. Kamu itu sebenarnya pinter atau mendadak gila sih?"

"Aleta Nathalia William anaknya dady Roberty dan cucunya William dan calon pacar Rian pasti pinter. Jangan diragui deh. Apalagi soal keseriusan Ale pada Rian" ucapnya tanpa bersalah.

"Hem. Lihat kalender. Kemungkinan kamu datang tamu bulanan. Aku ada urusan. Bye" sipenelpon mematikan sepihak tanpa mau mendengarkan balasan.

Sementara karena kesal dengan Andre, Aleta sibuk mengecek kalender bulanannya dan yeah benar! Tebakan Andre benar tanpa meleset.

"HUWAAA MOMY ALETA MALU"

"YAKALI ALETA GAK TAHU KALO HARI INI TAMU ALE DATANG"

"DUHH HARUS NYUCI NIH. KEBURU PAMAN ANTONIO DATENG DAN NGELIHAT SEMUANYA!"

"YANG ADA TAMBAH MALU LAGI"

Teriak Aleta tak jelas dan cepat cepat membereskan kasur yang tadinya ia kira kasurnya dimutilasi dengan orang. Dasar Aneh!

ALETA [ HIATUS ! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang