BAB 27

2.6K 176 58
                                    

Sadboy adalah mantan good boy yang tersakiti dan berubah menjadi pakboy hanya untuk membalaskan hati yang tersakiti

-Antonio sad parents-

"A...air" suara paruh itu, membuat orang-orang yang disekitarnya kelabakkan mencari air.

"Nih" satu sodoran pun berhasil dimenangkan oleh sosok cowok yang sangat khawatir. Siapa lagi coba kalau bukan Andre.

"Bagaimana kondisi kamu Ale?"

"Kok ada kak Bila,bang Rio dan bang Dika? Bang Satya mana kak? Pasti ada kan?" pertanyaan Ale membuat mereka bingung sekaligus mencari jawaban yang tepat.

"Maaf Ale, Satya tidak ada" jawab Rio dengan perasaan gusar.

"Bang Satya kemana bang?" tanya Ale dengan suara parau.

"Hm anu, Satya masih ada urusan disekolah. Mungkin ada masalah. Maklumlah dia kan ketua OSIS" jawab Dika dengan mantap.

Percuma mereka bohong dengan Ale bukan? Yang ada malah membuat Aleta makin sedih dan banyak pikiran.

"Ale, gue dan Dika cabut dulu ya. Nyokap kita udah nyariin" pamit Rio.

"Iya hati-hati bang Rio. "

"Emang gue abang ojek?"

"Terus panggil siapa coba? Kak Rio?"

"Dih ogah! Abang aja udah. Mayan tambah adek."

"Hhe thanks kak. Hati-hati ntar dikejar banci loh" oke sepertinya Ale mulai jail.

"Dika? Emang ada banci? Gu..gue nginep sini aja deh. Besok pulangnya. Sampein ke mama gue ya." ucap Rio dengan gemetar dan itu cukup membuat mereka tertawa.

"Haha anjir ngakak! Bego banget sih. Cowok kok takut banci?" tanya Dika mengejek.

"Abwangg. Abwangg tunggu dede. Dede mmau sama abwangg. Abwangg ganteng deh" ujar Andre yang ikutan jail.

Brukkkkk.....

Pingsan sudah Rio mendengar suara laknat dari bibir Andre yang berkomat kamit membaca mantra ala banci persimpangan.

"Haha ngakak! Gitu doang pingsan." celetuk Akbar yang ternyata masih berada disana.

"Andre bego. Gimana ngangkatnya ini? Mana Rio berat. Mati sudah penderitaan ini" ujar Dika mendramatis nasib nya sekarang.

"Hayo lo tanggung jawab Ndre" ucap paman Antonio memanasi suasana.

"Dih gue gak mau bantu lo Dik. Gue capek ngangkat Ale masa iya ngangkat Rio lagi."

"Masa sih abang? Kan abang tadi yang khawatir banget sama dede Aleta. Ughh pengen deh jadi dede Aleta yang dikhawatirkan" celetik Akbar yang berhasil membuat Andre malu slurr.

"Apaan sih" jawab Andre salah tingkah.

"Ciee babang Andre bisa blushing juga" goda Akbar lagi.

"Etdah bocah! Bantu gue ini. Mama gue udah nyariin. Yakali gue angkat Rio sendiri."

"Maaf kak."

"Bantuin gue cepetan bocah!"

"Andre aja" usul Akbar menunjuk Andre.

"Lo aja Bar"

"Lo Ndre"

"Lo aja Bar. Sekalian lo mau pulang kan?" ucap Andre ketika mendapat ide cemerlang.

"Stop! Gini aja kita bertiga angkat Rio. Lagian sekalian pulang kita" usul Bila menengahi.

"Nah bener tuh kata kakak ipar. Kalian pulang sana. Ribut aja kerjanya ushh ushh..." usir Aleta  sambil cengengesan.

ALETA [ HIATUS ! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang