☃️Episode 9☃️

181 59 61
                                    

"Ah, aku lapar sekali."

"Ah, aku lapar sekali," Won meniru Inho yang baru saja mengelus perutnya yang kelaparan, karena syuting hari itu baru saja selesai petang hari dan mereka semua baru sampai di lobi apartemen.

"Kau ini..." Inho memasang ekspresi kesal ditiru seperti itu, tapi bukan Won namanya kalau ia akan berhenti sampai situ saja.

"Kau ini..." Won kembali membeo Inho yang langsung tampak kesal.

Hara tertawa memandang ulah mereka berdua dari belakang, bersama Minho dan Hanyeol yang berjalan berdampingan dengannya.

"Aku jadi ikut lapar. Aku mau menyusul Kido, Chan, Kris hyung dan Lian hyung yang ada di mini market. Ada yang mau menitip sesuatu?"

"Aku! Belikan sesuatu yang hangat yang bisa membuat perutku ini kenyang," Inho menyambut penuh semangat tawaran dari Won. Won pun mengulurkan tangannya ke wajah Inho, seperti meminta sesuatu.

"Apa?" Inho tidak mengerti maksud Won.

"Uang untuk beli makanan?" Won menaikkan alisnya.

Inho mencibir dan melengos pergi kearah pintu keluar, "Lebih baik aku minta langsung ke Kris hyung disana."

Won pun mengikutinya dengan cengiran khasnya. Yang lain pun tahu bukan sekedar uang yang diminta Won dari Inho, tapi ia malas harus berjalan sendiri ke mini market didepan apartemen.

"Nuna tidak mau beli sesuatu untuk makan?" tanya Minho saat mereka berada didalam lift.

"Aku akan masak sesuatu saja. Sedang bosan makan makanan dari luar."

"Baiklah. Selamat istirahat, Nuna!" Hanyeol melambaikan tangannya pada Hara yang sudah berada didepan pintunya.

Hara melambai sekilas dan mulai menekan tombol di pintunya, memasukkan kode kombinasi.

BIP! Wrong password. Try again!

Kening Hara mengerut. Ia yakin tidak mungkin salah memasukkan kode kombinasi pintunya. Hara pun mencobanya sekali lagi, tapi lagi-lagi pintu itu menolak terbuka.

"Ada apa, Nuna?" tanya Hanyeol yang ternyata belum masuk ke aparte-nya.

"Pintu ini tidak mau terbuka. Padahal aku memasukkan kombinasi yang benar," Hara kembali mencoba memasukkan angka-angka yang menjadi kode kombinasi pintunya dengan perlahan, tapi hasilnya sama saja.

Malah ketika ia mencoba untuk yang keenam kalinya kini pintu itu tidak menghasilkan respon apapun. Hara yang dibantu Minho pun menghubungi petugas aparte dan melaporkan kerusakan yang terjadi.

"Nona, sepertinya ada kerusakan pada mesin bagian dalam pintunya. Kami akan berusaha memperbaikinya, namun sepertinya akan memakan waktu yang cukup lama sampai bisa terbuka lagi. Kami tidak bisa membuka paksa atau mendobraknya," jelas salah satu teknisi bertopi hitam itu.

"Berapa lama kira-kira?"

"Kurang lebih dua atau tiga jam, Nona."

Hara lemas mendengar jawaban dari teknisi itu. Bagaimana bisa hanya membetulkan mesin kecil yang menempel di pintu saja membutuhkan waktu tiga jam?

Hara memang tidak mengerti apa-apa soal itu, tapi hari itu badannya lelah sekali. Ia sudah membayangkan kasurnya yang empuk dan bergelung selimut diatasnya. Udara di musim dingin entah kenapa membuatnya cepat lelah. Mungkin badannya masih kaget, belum terbiasa dengan keadaan cuaca di negeri gingseng ini.

"Nuna, tunggu saja ditempat kami. Ayo!" Hanyeol sudah menarik tangan Hara menuju aparte yang menjadi dorm Galaxy.

Hara pun tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti Hanyeol. Setidaknya gadis itu merasa tidak akan kedinginan menunggu di tempat Galaxy, daripada di lobi bawah atau lounge disediakan pihak apartemen.

Galaxy, You're My XOXO! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang