Duit Bastian banyak, tergolong anak orang kaya, tapi dia terlalu sering menghambur-hamburkan uang. Bukan hasil kerja kerasnya, melainkan harta orang tua dia.

Untuk kalian yang penasaran, nama geng Bastian adalah Kazute. Terdengar seperti nama berunsur Jepang, padahal sama sekali bukan.

Kazute artinya Kawasan Zuka Tete. Zuka merupakan plesetan dari kata suka.

"Lo mau ambil apa aja, bebas! Gue yang bayar!" Bastian bertutur lantang.

Ia kembali meneguk minuman soda dan bernari bersama seorang perempuan yang kesadarannya sudah hilang setengah. Bastian bersiul ketika temannya ini menggoyang pinggul dan memajukan dada ke arah dia.

"Woohoo!" Bastian menikmati.

"Come, Babygirl. Ayo ikut." Bastian berucap sembari mundur menuju sofa.

Cewek bernama Syadza ini mengikuti ajakan Bastian. Dia tertawa manja dan semakin bertingkah genit di hadapan cowok ini.

Ketika tiba di dekat sofa, Bastian menaruh minuman ke meja lalu duduk. Syadza datang, langsung naik ke pangkuan Bastian.

Bastian tanpa aba-aba segera menarik kepala Syadza untuk mencumbunya habis-habisan. Mereka melakukan french kiss dengan sangat lihai.

Tangan Syadza membelai kepala Bastian, sementara kedua tangan Bastian masuk ke dalam pakaiannya untuk menyentuh punggung Syadza yang halus.

Teman-teman Bastian heboh melihat pemandangan ini. Mereka bersorak dan mengganggu dua anak itu dengan saling melempar ketawa.

"Cewek secantik Lila aja ga cukup buat lo ya, Bas?" Laskar terbahak keras.

Bastian yang mendengar itu lantas tersenyum meski dia masih melangsungkan ciuman panasnya dengan Syadza. Semakin lama, permainan mereka makin melewati batas.

Syadza sudah terlena dan enggan menjauh dari badan Bastian, cowok yang usianya tiga tahun di bawah dia.

Satu tangan Bastian bergerak ke depan, ia menyentuh baju seksi Syadza tepat di bagian dada. Pelan-pelan Bastian menurunkan pakaian itu hingga dada Syadza terlihat setengah.

Bastian menunduk, dan Syadza membantunya dengan mencondongkan dada ke wajah Bastian.

"Suck it," perintah Syadza.

⚪️ ⚪️ ⚪️

Pagi, 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi, 07.25

Alaia berdiri di depan kamar Langit yang pintunya tertutup. Tangannya menyentuh handle, menekan ke bawah sampai pintu terbuka.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang