"Hiks.. gue cewek lemah, Do!" gumam Rania sembari masih terisak.

Aldo memejamkan matanya sembari menelungkupkan wajahnya di bahu Rania, ia mendengarkan semua perkataan Rania.

Aldo tak akan membalas ucapan Rania, baginya cukup mendengarkan keluh kesah Rania saja bisa membuat Rania tenang.

Rania meneguk salivanya, ia semakin memeluk leher Aldo dengan erat.

"Gue salah apa, Do. Hiks.."

Aldo samar-samar menggelengkan kepalanya, seakan memberikan jawaban bahwa Rania tidak salah apa-apa.

"Kenapa, hiks.. kenapa semua orang benci sama gue, hiks.. kenapa?!"

"Jawab, Do! Hiks.."

Selang beberapa detik, kaki Rania mulai terasa pegal.

Rania kemudian melonggarkan pelukannya pada leher Aldo dan menjejakkan tumitnya pada tanah.

Aldo memeluk tubuh Rania dengan erat, menahannya agar Rania tak terjatuh.

"Do.." gumam Rania.

"Hm," balas Aldo dengan lembut.

"Gue.. hiks.. gue cewek lemah, Do." bisik Rania, air matanya masih mengalir dengan deras.

Dada Aldo terasa sesak saat mendengar isakan dan perkataan yang Rania ucapkan.

Aldo menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Enggak.. lo gak lemah, Rania." bisiknya dengan lembut.

"Gue cewek lemah, Do!" bisik Rania.

"Lo gak lemah, Rania." balas Aldo.

Rania memukul-mukul dada Aldo, mengekspresikan kemarahannya.

"Hiks.."

Aldo menghela nafasnya. "Kita ke Uks aja ya," bisiknya dengan lembut.

Rania menggeleng-gelengkan kepalanya, menolak tawaran Aldo.

"Rania," bisik Aldo masih dengan suara lembut.

"Hiks.. maafin gue, Do." bisik Rania.

Aldo menganggukan kepalanya. "Kita ke Uks ya," bisiknya lagi.

Rania akhirnya menganggukan kepalanya.

Skip..

-UKS
      Rania duduk di ranjang Uks, menatap punggung Aldo yang sedang berbicara di telepon.

Rania kemudian menundukkan kepalanya, sesekali mengusap air matanya yang masih mengalir.

Setelah selesai menelpon, Aldo berbalik dan duduk di kursi yang berada di dekat ranjang yang Rania tempati.

Aldo menatap Rania dengan teduh. "Ran?" ucapnya dengan lembut.

Rania tak menggubris ucapan Aldo.

Aldo kemudian menggenggam salah satu telapak tangan Rania. "Gue minta maaf, semua ini salah gue. Gue udah bikin persahabatan lo hancur." ucapnya. Ia kemudian menundukkan kepalanya.

Rania menegakkan kepalanya, ia menatap Aldo yang masih menundukkan kepalanya.

Rania meneguk salivanya, ia membalas genggaman Aldo.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now