02. Contoh Jiwa Sosial

373 214 298
                                    

Budayakan vote sebelum membaca readers ku yang cantik, imut, uwu, ter the best!!!

Happy reading




Tidak terasa waktu untuk pemilihan calon ketos baru semakin dekat, sekarang sudah memasuki H-1. Disaat bel masuk sudah berbunyi terdengar pengumuman yang di sampaikan oleh Dewan Pendidikan sekolah, beliau menyampaikan agar seluruh siswa dan siswi berkumpul di lapangan utama, karena ada beberapa hal yang akan beliau sampaikan. Tentu hal ini sudah sering di dengar oleh warga Savior, sudah pasti sekolah ingin mengumumkan prestasi-prestasi yang di raih oleh para anak didik terbaiknya.

"Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, maksud bapak mengumpulkan kalian disini adalah untuk mengumumkan prestasi yang di raih oleh salah satu murid berbakat, yakninya Kelvin Pratama yang berasal dari kelas 11 IPA 1, berkat prestasinya sekolah kita meraih emas pada olimpiade Biologi tingkat nasional, mari kita beri tepuk tangan kepada sang juara!!!"

Suara riuh dan tepuk tangan meriah begitu mendominasi lapangan utama saat ini, di waktu yang pas seperti inilah anak IPA akan belagak kasta mereka tinggi dibandingkan anak IPS.

"Anak IPA tuh yang menang, dapat emas lagi, pinter banget anak-anak IPA"
"IPS kapan nyusul nih, lumutan gue nungguin"
"Lemari penghargaan nggak muat gara-gara piala sama Tabanas di Kelvin"

Jujur, mereka juga iri dan ingin membanggakan sekolah, tapi apalah daya, daftar kejuaraan mereka tidak sebanyak anak IPA.

"Bosen gue denger nama Kelvin mulu, kali-kali jangan dia dah, mau muntah gue dengernya" ujar Willo dengan wajah cemberut.

"Udah lah Will, kalo lolos lo berdua jadi ketos, kita bukak tu kedoknya satu-satu". Jawab Langit meyakinkan Willo. "Besok penentuannya, gue yakin lo berdua bakal kepilih, nanti di kelas gue sampein gimana caranya lo berdua bisa menang" tambahnya.

Setelah acara pamer-pamer di lapangan, sekarang kelas 11 IPS 1 di sibukkan dengan acara pembagian poster agar memilih paslon untuk calon ketos. Setelah selesai membagikan, Aga selaku ketua kelas menyuruh seluruh anggota kelas berkumpul di kelas, karena ada beberapa hal yang ingin di sampaikan.

"Baik, gue mau to the point aja, berhubung besok itu adalah acara debat dan sekaligus pemilihan calon ketos, gue sama Langit udah berdiskusi masalah paslon yang bakal kalian pilih, pastinya sebagian ada yang milih Lana sama Willo dan juga ada yang milih Langit sama Wanda. Saran Langit, jangan pilih dia, karena Wanda udah ngomong sama seluruh angkatan anak IPA buat milih dia, otomatis suara yang di peroleh Langit sama Wanda bejibun tuh, nah untuk mendongkrak itu semua, kita sekelas milih Lana sama Willo, gue yakin seluruh angkatan IPS bakal milih Lana sama Willo, dan Galang sama Gita dapat bagian suara yang setengahnya lagi dari anak IPA. Cuman ini satu-satunya cara agar Osis di pegang penuh sama anak IPS." jelas Aga panjang lebar, dan di jawab anggukan oleh teman sekelasnya. Dan mereka semua berharap agar rencananya kali ini bisa lolos dan berhasil.

Sepulang sekolah para calon ketos berkumpul di aula. "Gue mohon bantuan kalian berdua untuk setahun ini aja" ujar Langit kepada Galang dan Gita.
"Gue mau aja bantuin lo Lang, tapi secara nggak langsung hal ini juga bakal kotorin nama jurusan gue" jawab Galang. "Lo mikir nggak Lang, kalo gue bantuin Lana sama Willo gue takut, nanti bakal jadi bahan olok-olok an mereka" ucap Wanda.

"Lang, ngga usah di paksain, jalan awal kita udah salah, dari awal kita nggak bakal bisa ngalahin suara anak IPA" Ucap Lana pelan dan meyakinkan Langit yang sudah tampak kalut dengan pemikirannya sendiri.

Langit Untuk LanaWhere stories live. Discover now