17. TRUTH ONE

3.8K 286 48
                                    

Ngadem dulu ya ceritanya *authornya setres*
:D

=== Topeng ? ===

Author POV

".... Diandra Francessa adalah mantan gue...."

Pernyataan itu membuat semua yang berkumpul disana membelalakan matanya sempurna, tapi tidak dengan Leo, karena memang awalnya cowok itu sudah mengetahui hubungan Devan dan Dii sebelum memory cewek itu terpaksa hilang.

Rafa yang mendengar pernyataan itu tidak kalah terkejutnya dengan yang lain, bahkan sekarang cowok itu hanya diam tanpa sedikitpun mencoba untuk berdiri. Rafa mencoba untuk mencerna semua kata-kata Devan, sebuah pernyataan yang mampu mengombang-ambing hatinya lagi.

'Apa yang sebenarnya terjadi ? apa yang tidak ia ketahui?'

Lagi-lagi sebuah pertanyaan yang tak mampu terjawab itu mengusik fikirannya, menuntut untuk di selesaikan meski diri telah berteriak menyerah, nyatanya sebuah pertanyaan tidak akan pernah berarti bila tiada jawaban.

"Lo!" Rafa berdiri menunjuk Devan tak percaya.

"Dulu gue udah meringatin lo untuk ngejauhi Dii, agar nggak ada yang terluka, tapi nyatanya lo sendiri yang ngebuat semua hati terluka."Tutur Devan panjang lebar.

Rafa diam sekali lagi dia harus mampu mencerna sebuah kata yang memiliki arti ganda, meskipun dia tidak yakin dengan argumentnya tapi kata hanyalah sebuah kata, yang memiliki makna jika terucap dengan cara yang berbeda.

Leo mencekram pundak Devan, ditariknya cowok itu menjauhi Rafa.

"Nggak disini, enggak dengan semua mata yang nggak tau apa-apa."

Setelah mengucapkan itu, Leo memilih pergi, meninggalkan sebuah pertanyaan yang lagi-lagi tidak mampu menemui jawabannya, sebuah pertanyaan besar yang mungkin bisa menautkan sebuah cerita yang selama ini begitu samar atau nyaris tak kasat mata.

Tapi bagaimana jika Leo sendiri juga tidak memiliki jawaban itu, bagaimana jika dirinya sama-sama terikat dengan sebuah pertanyaan yang belum mampu terpecahkan.

Entahlah. Semuanya benar-benar samar.

===Topeng ?===

"Le gue disni!" Teriak Inta yang sudah berada dalam mobilnya.

Leo menghampiri mobil itu, ditatapnya Diandra yang kini menatap kosong area parkir, tangisnya telah berhenti tapi tidak ada satupun kata yang diucapkannya.

"Dii."

Leo berlutut disamping Diandra yang telah duduk di jok mobil.

"Gue benci Rafa." Gumam Diandra lirih tanpa mengalihkan pandangannya.

Leo mengusap pelan rambut Diandra yang sedikit berantakan, ikat rambut yang selalu mengikat rambutnya rapi pun kini ikut-ikutan meluruh jatuh saat tangan Leo terus menyisiri rambut cewek itu.

"Kita pulang ya" Kata Leo.

"Gue anter Le" Inta mengajukan diri untuk mengantar mereka berdua. Leo baru saja akan menjawab Inta , tapi cewek itu mendahuluinya

"Emosi lo nggak stabil, izinin gue ikut, ada yang mau gue kasih tau ke elo, ini udah diluar batas"

=== Topeng ? ===

Author POV

"Nggak...Lepas...Sakit."

"Sssstttt..." Leo mengusap kening Diandra yang berkerut saat ia tertidur lelap, entah mimpi apa yang menghampiri cewek itu dalam kedamaian tidurnya, Leo tidak mengerti, tapi cowok itu terus menemani Diandra dalam kamarnya semenjak Diandra terlelap.

"Sa...kit" Rintih Diandra dalam tidurnya.

Leo merasakan apa yang cewek itu rasakan ketika air mata meluncur dari sudut matanya yang tertutup. Ada sebuah rasa penyesalan yang ia rutuki dalam diri, kenapa dalam hitungan jam saja ia harus kehilangan Dii dari pengawasannya hingga kejadian itu berlalu begitu saja.

"Gue nggak tau kenapa Rafa bisa ngelakuin itu" Aku Leo.

Inta yang sedari tadi duduk diatas kasur disamping tubuh Dii, menghelai nafasnya berat "Gue juga nggak nyangka, kenapa Rafa bisa seperti itu, padahal beberapa hari yang lalu, gue ngeliat dia bener-bener ngejaga Dii." Katanya tanpa sedikitpun berpaling dari wajah Diandra.

"jadi?" Tanya Leo.

Inta mengerti maksud pertanyaan Leo itu, ia memejamkan matanya sejenak, mengatur nafasnya dan mulai bercerita.

"Siang hari sebelum ulang tahun Alya"

Flashback ON

"Lo liat kan Dii? Devan nyium Alya, apa itu tandanya kalo mereka nggak bermain api dibelakang lo?" Tanya seorang cewek yang kini berdiri disamping Diandra.

"Tapi gue nggak percaya, Devan nggak mungkin hianatin gue." bantah Diandra.

"Awalnya gue juga berfikir seperti itu, Tapi Rafa terus mementingkan cewek itu, gue sebagai ceweknya nggak terima dong." Bela cewek itu yang kini menatap dalam mata Diandra.

"Terus lo mau gue gimana?" Tanya Diandra.

"Lo setuju ama rencana gue?" Tanya cewek itu dengan mata berbinar.

"Nggak lebih dari ngebuat Alya cemburu kan?" Tanya Diandra.

"Nggak lebih dari itu." cewek itu sepakat.

"Okey, gue tahan Leo dirumah." Diandra mengangguk.

"Deal?"

"Deal"

Flashback Off

"Jadi kejadian pas Diandra sakit waktu itu, Cuma manipulasi?" Tanya Leo tak percaya.

"Dengerin gue dulu, jangan dipotong Le, Diandra nggak sepenuhnya salah, dia hanya cemburu" Tutur Inta.

"Okey gue dengerin" Leo sepakat.

"Sore harinya, Gue ketemu ama cewek yang ngajakin Diandra nahan lo dirumahnya"

.............

=== Topeng ?====
Lah itu kata-kata nya kemana *ngelirik keatas sambil gerutin kening*

Damai guy's , seriusss... heheheeeee

Jangan jadi silent reader, Please... capek bilanginnya, nakal ni *aku erorr*

Vomment n comment jangan lupa... Keep Reading...

See you next chapter :*

21 Desember 2014

Topeng ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang