PATIENCE 7

5 2 0
                                    

Carrie berusaha melerai mereka dan menarik paksa tubuh Izzy. Carrie berdiri didepan Izzy dan Axl langsung menghantam kuat wajah Carrie. Tampaknya hidungnya berdarah dan mereka kaget bukan main.

"Ku bilang hentikan..! Hentikan!!!" kata Carrie berteriak.

Mereka semua diam tanpa kata. Izzy kaget berdiri dibelakang Carrie.

"Cukup Axl..! Kau keterlaluan..! Mengapa kau tak bisa menghargai teman-temanmu?! Jangan hanya karena hal bodoh ini kalian menjadi pecah lagi..!" kata Carrie emosi.

"Kenapa!? Kau tak ada gunanya disini lagi dan siapapun saja dari kalian yang mau pergi silahkan..! Aku tak melarangnya..! Aku tak peduli lagi..!" kata Axl emosi.

Erin datang menghampiri Axl dan merangkulnya. Erin mengajaknya pergi. Air mata Carrie semakin mudah mengalir begitu saja. Ia menatap Axl dan menahan emosinya.

"Axl..! Dengar satu hal dariku..! Memang aku salah dari awal..! Memang aku yang tak bisa menjaga diriku..! Memang aku ini buruk..! Dan tak pantas lagi bagimu..! Tapi ingat..pertemananmu adalah hal yg terpenting..! Jangan sangkut pautkan mereka dalam hubungan bodoh ini..! Lebih baik lupakan saja dan anggap saja aku tak pernah ada di kehidupan kalian..! Dan jangan sampai kau melakukan kesalahan yang pernah kau lakukan sebelumnya! Sebelum kau menyesal dikemudian hari..! Aku, Carrie! Malam ini dan selamanya..takkan pernah mengganggu kehidupan kalian lagi..! Permisi..!" kata Carrie berjalan menghadapnya.

Axl menatapnya. Mereka bertatapan dan akhirnya Carrie berjalan menjauhi mereka semuanya. Ia pun berlari keluar apartemen itu dan menuju apartemennya. Ia menangis sejadi-jadinya dan hatinya semakin hancur. Ia pun berusaha kuat dan mengambil bingkai foto itu. Dengan keras ia membantingnya hingga pecah dan tak beraturan. Ia menangis seorang diri di apartemennya.

"Aku ikhlas, jika kau seperti ini lagi denganku..! Mungkin kita tkkan pernah berjodoh lagi..! Aku takkan pernah mengganggu kehidupan kalian lagi!" bisik Carrie.

Beberapa bulan telah berlalu, dan kini memasuki awal bulan November. kota Paris di landa hujan setiap harinya walau terkadang ada hari tanpa hujan di bulan November. Carrie berusaha bekerja seperti biasanya. Ia sudah tak memikirkan hal yang pernah membuatnya hancur. Perlahan, ia bangkit sendiri walau terkadang Izzy selalu mendesaknya. Carrie tetap menolaknya dan Izzy takkan pernah putus asa.

Hingga suatu malam, hujan tampak turun sedikit lebih lambat. Carrie berjalan dijalanan kota Paris yang sedikit sepi. Carrie tampak berjalan menuju sebuah supermarket yg tak jauh dari apartemen nya. Lalu ia membeli beberapa alat tulis dan keperluan hidupnya sendiri. Tak lama kemudian ia pun berjalan seorang diri menuju apartemennya.

Tiba-tiba hujan turun begitu deras yang mengharuskan ia untuk berdiam diri sejenak di sebuah kafe kecil. Akhirnya ia pun memesan kopi dan menikmatinya seorang diri. Lalu ia menonton beberapa pertunjukan di kafe itu. Ia tampak senang melihat beberapa anak yg menyanyi dan menari ria di atas panggung sederhana. Semua pengunjung memberikan sorak dan tepuk tangan yang meriah. Carrie tampak senang melihat mereka.

"Baiklah..! Terima kasih sudah menyaksikan pertunjukkan kami..! Dan selanjutkan, akan diisi oleh kakak kami yang hebat..! Kakak Izzy..!!" kata mereka.

Carrie kaget bukan main dan terdiam membatu. Sosok Izzy kini naik keatas panggung dan membawa gitar nya. Lalu ia duduk dan menatap kedepan. Semuanya memberikan sorak dan tepuk tangan yang meriah.

"Selamat malam semuanya, aku akan menyanyikan sebuah lagu..!" kata Izzy menatap kedepan.

Tanpa sengaja ia menatap Carrie. Carrie terdiam membatu menatapnya. Izzy pun memalingkan wajahnya dan memainkan gitarnya. Lalu ia bernyanyi dan tak para pengunjung menikmatinya.

"Izzy!" bisik Carrie.

Tak lama kemudian, ia selesai bernyanyi dan dengan cepat Carrie keluar dari kafe itu. Ia pun berjalan seorang diri dijalanan yang sepi. Hujan tampak berhenti sejenak dan angin berhembus. Carrie mempercepat langkah kakinya dan tiba-tiba seseorang menahan tangannya. Carrie berteriak dan orang itu menahan mulutnya.

"Carrie..ini aku..!" kata Slash.

"Siapa..?" katanya dalam posisi mulut tertutup.

Lalu Slash melepaskan tangannya dari mulut Carrie dan mengajaknya berbicara.

"Hm..lebih baik kita bicarakan hal ini baik-baik di apartemenku..!" kata Carrie mengajaknya masuk kedalam apartemen.

Disana Slash bercerita banyak tentang apa yang terjadi dan Carrie kaget bukan main.

"Ya, dan mereka akan menikah beberapa hari lagi..!" kata Slash.

Perlahan, air matanya menetes dan ia sakit hati untuk kesekian kalinya.

"Axl dan Erin akan menikah?" kata Carrie pelan.

"Ya..aku jujur sudah benar-benar mencintai Erin, tapi semudah itu dia memilih pergi bersama Axl..!" kata Slash pelan.

Carrie menutup mulutnya dan menangis. Ia berusaha kuat dan Slash langsung memeluknya.

"Aku paham perasaanmu..!" kata Slash kasihan.

Carrie menangis dalam pelukannya. Hujan pun turun dengan deras memenuhi langit malam kota Paris.

"Baiklah..jika itu pilihan Axl..baik..aku mengalah, aku akan pergi..!" kata Carrie menangis dan melepaskan pelukannya.

Slash tampak kasihan pada Carrie.

"Aku harap kau datang melihat kebahagiaan mereka.." kata Slash.

Carrie menatapnya dan perlahan menganggukkan kepalanya.

"Aku juga akan mengalah demi sahabatku, jika itu membuat mereka bahagia..aku ikhlas..!" kata Slash.

Carrie mengusap air matanya dan perlahan menunjukkan senyuman yg penuh ketegaran dari dirinya. Beberapa hari kemudian telah berlalu, dan kini langit pagi menghiasi kota Paris. Pagi itu pula tampak mendung dan semua orang berkumpul disebuah tempat ibadah. Pintu di buka dan tampak sebuah gaun yang indah memasuki ruangan.  Semua mata terpana dan memandangi wajah cantiknya Erin.

Dengan sekuat hati, Carrie menahan air mata nya yg siap menetes begitu saja. Dan tampak Axl tengah menunggunya untuk mengikrarkan janji suci sehidup semati. Erin menatapnya dengan senyuman dan akhirnya merekapun saling bertatapan. Carrie tampak tegar dan Izzy meliriknya dari samping. Tampak tubuh Carrie yang bergetar tak kuasa menahan segalanya. Akhirnya merekapun mengikrarkan janji suci sehidup semati mereka dihadapan orang banyak.

Semuanya tampak bahagia dan Slash pun tampak tegar pula. Dengan perlahan ia berjalan menuju Ada dan memberikannya sepasang cincin pernikahan. Slash tampak terpukul dan Carrie langsung berlari menuju keluar gedung.

Izzy, Duff dan Steven tampak kasihan pada Carrie. Carrie menangis sejadi-jadinya dan berlari sekuat tenaganya."Aku benci diriku..! Aku benci diriku..! Aku benci!" bisik batinnya tersiksa. Ia berlari dan tampak hujan rintik-rintik mulai turun dilangit kota. Ia berhenti berlari dan menatap ke langit.

"Tuhan..jika aku tak pantas dengannya..tolong..! Hilangkanlah rasa sakit hati ini..!" kata Carrie pasrah.

Akhirnya Axl dan Erin resmi menjadi sepasang suami-istri. Slash tampak tegar dan berusaha tersenyum di depan mereka semua. Sementara itu Carrie tampak murung dan sering berdiam diri dikamarnya. Ia berusaha melawan perasaannya dan berusaha mengambil semua pekerjaannya. Keesokan harinya, di sore hari Axl dan Erin mengadakan pesta perayaan hari pernikahan mereka.

Semuanya tampak hadir dan bersuka ria. Axl dan Erin tampak bahagia menjadi sepasang suami-istri. Slash berusaha tegar di hadapan mereka semua. Tampak Carrie yg hadir dalam pesta itu. Carrie berusaha kuat dan tegar di hadapan mereka. Dengan senyuman palsunya ia menatap Axl dan Erin yg tengah berbahagia.

"Aku harap..suatu saat nanti..aku akan mendapatkan yang terbaik!" bisik Carrie dalam hatinya.

Ia tersenyum penuh luka di batinnya.

PATIENCE 2 ♡ TAMAT ♡On viuen les histories. Descobreix ara