"Bahkan monyet pun jatuh dari pohon."
"Haessu, tolong ambilkan itu." Titah Ella untuk kesekian kalinya, Ella sengaja menguji kesabaran wanita itu.Atau mungkin mencoba balas dendam, liat saja nanti. Siapa yang akan bertahan, dia dengan kesombongan dan kebohongannya. Atau dia dengan kesabaran dan cinta sucinya.
"Ini, apa ada yang ibu perlu kan lagi?." Tanya Haessu kembali dengan sebuah kotak di tangannya.
"Tidak, apa kita bisa mengobrol?. Maksud ku, aku ingin mengenal mu, biar kita lebih mudah menjalin komunikasi." Jelas Ella dengan niat tertentu.
"Ah...boleh saja, apa ibu tak sibuk? saya tunggu saja kalau memang masih sibuk." Jelas Haessu berdiri di samping Ella yang sibuk dengan berkas di tangannya.
"Tidak, aku selesai sekarang. Kita mengobrol di kafetaria rumah sakit saja." Ajak Ella beranjak mengajak Haessu pergi.
Ella berjalan berdampingan dengan Haessu sejujurnya hatinya timbul rasa benci, apalagi melihat seorang gadis bernama Haessu ini. Rasanya ingin memusnahkan saja dia dari muka bumi ini, tapi mana mungkin dan tak berhak juga sebenarnya.
"Ella." Pekik Baekhyun menyapa Ella, namun sedetik kemudian membeku melihat kekasihnya di samping Ella.
"Ah...Baekhyun-aa, kau masih sibuk?." Tanya Ella melirik sekilas Haessu yang sedang menatap Baekhyun.
"Tidak juga, kau mau kemana?."
"Ke kantin, ayo ikut. Kau pasti belum makan bukan, ayo makan bersama." Ucap Ella menggandeng Baekhyun menuju kantin meninggalkan Haessu.
****
"Silahkan menikmati." Ujar Ella menyantap makannanya.
"Terima kasih atas makanannya." Sahut Haessu menyantap makanannya.
"Sepertinya kita harus seperti ini terus, makan siang bersama menyenangkan bukan, Haessu-sii?" Jelas Ella menatap Haessu yang sedikit terkejut.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
TAW ● BBH✓
Kısa Hikaye"𝐀𝐲𝐨." "𝐀𝐲𝐨 𝐚𝐩𝐚?." "𝐌𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐮, 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐫𝐚𝐢𝐡 𝐢𝐦𝐩𝐢𝐚𝐧𝐦𝐮. 𝐃𝐚𝐧..." "...𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠-𝐦𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮." 𝐋𝐢𝐤𝐚-𝐥𝐢𝐤𝐮 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤...