👁️‍🗨️12👁️‍🗨️

909 69 6
                                    

(SUDAH DI REVISI)

Tina berjalan menyusuri koridor dengan diikuti seorang cowok di belakang nya. Tentu saja momen itu tak luput dari pandangan para murid SMA Pelita.

"Ck! Abang bikin malu aja deh," keluh Tina pada cowok di belakangnya.

Tori mengernyit heran, "Lah nape sih lo?" Tori mulai kesal karna terus di salahkan adiknya.

"Kenapa coba harus pindah ke sekolah gue?" Tanya Tina dengan raut kesal.

"Dih suka-suka gue lah,"

Tina menghentakkan kakinya kesal lalu mengantar Tori menuju kantor.

"Sono masuk!" Kesal Tina lalu pergi begitu saja.

"Napa dah tuh bocah?" Gumam Tori bingung.

Tak ambil pusing, Tori masuk ke dalam kantor untuk menemui kepala sekolah.

---

Buk Safitri berjalan masuk ke dalam kelas IPA, diikuti oleh cowok tampan di belakangnya.

Tatapan kelas fokus pada cowok tersebut yang tergolong tampan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam buk." Jawab para murid serempak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, kamu silahkan perkenalkan diri.

"Kenalin nama gue Taufari Winantara kalian bisa manggil gue Tori, gue pindahan dari SMA Alatas." Perkenalkan Tori singkat.

"Baiklah, Tori silahkan duduk di bangku yang telah di sediakan." Ucap bu Safitri yang langsung diangguki olehnya.

Mata Tori tak sengaja melihat ke arah gadis yang diincarnya, senyumnya mengembang seketika.

Ternyata semesta pun setuju kalo kita bersama Armatta. Ujarnya membatin.

Semua itu tak luput dari tatapan Mikel, rahangnya mengeras melihat tatapan Tori yang sepertinya tertarik pada Armatta.

Sedangkan Armatta sendiri tetap memasang wajah datar menghunus.

"Lo gak usah liat-liat dia deh ta!" Kesal Mikel kala melihat Armatta juga tengah menatap Tori.

"Suka-suka gue." Ujar Armatta singkat lalu mengalihkan pandangannya ke papan tulis.

"Gue cemburu!" Ketus Mikel lalu menyelundupkan kepalanya di meja.

Armatta sedikit tersenyum melihat tingkah Mikel tersebut.

"Lebay." Namun kata itulah yang keluar dari dalam mulutnya.

---

"Lo bisa pergi ga sih?" Ujar Mikel sewot kala melihat Tina menempel-nempel pada Armatta seperti anak ayam.

"Dih apaan sih lo, lo aja pergi sana!" Balas Tina tak kalah sewot.

"Lo lesbi yaaa?" Tuduh Mikel.

"Kalo iya kenapa hah?" Jawab Tina asal lalu menarik Armatta menuju kantin.

Dear ARMATTA(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang