👁️‍🗨️8👁️‍🗨️

963 77 1
                                    

(SUDAH DI REVISI)

Setelah menyelamatkan Tina kemarin Armatta sekarang harus terjebak di antara gadis berisik ini.

Rasanya Armatta ingin menangis meratapi nasibnya sekarang, dirinya yang dikenal sebagai gadis dingin mungkin sekarang harus berubah status.

"Sekarang gue inget lo, nama lo Armatta yakan?" Tina tersenyum senang sembari menaik turunkan alisnya.

Armatta tak bergeming, dirinya terus terusan mencaci maki di dalam hati. Kenapa hidupnya sekarang harus di kelilingi irang berisik.

"Ga ngomong berarti jawabannya iya." Suara cempreng itu menyuara membuat telinga Armatta rasanya ingin pecah.

"Bisa diem ga si?" Sekarang Armatta benar-benar kesal, dirinya harus terus-menerus terjebak di antara orang-orang aneh dan berisik.

"Bisa, tapi lagi ga pengen." Jawab Tina polos.

"Karna kemaren lo udah nolongin gue, maka dari itu sekarang lo gue anggep temen," mendengar ucapan Tina langkah Armatta terhenti.

Gadis itu menatap Tina tak percaya, "Lo gila?" Kata itu lolos begitu saja dari mulut Armatta.

Mendengar itu Tina cemberut bebek, "Harusnya lo bersyukur punya temen cantik dan kaya kayak gue!" Ucap Tina membanggakan dirinya.

Armatta berdecih, Tina tak jauh berbeda dengan Mikel, sama-sama menyebalkan dan narsis.

"Gue gak mau!" Tolak Armatta mentah-mentah. Jika dia berteman dengan Tina, bisa-bisa dia masuk rumah sakit karna harus menghadapi sikap berisik dan tak tau malu sepertinya.

Sebenarnya Armatta tau siapa itu Tina, dia adalah salah satu gadis yang banyak di minati oleh para murid atau bisa di bilang dia adalah salah satu Princess sekolah.

"Gue mau!" Kekeuh Tina seakan tak ingin di tolak.

Armatta kembali berhenti melangkah menatap tajam gadis itu, "Gue gak mau!"

Bukannya takut Tina malah balik memelototi Armatta, "Pokoknya kita temen atau perlu jadi saudara sekalian!" Tina menggandeng tangan Armatta.

Lagi-lagi Armatta menghela nafas pasrah, rasanya sekarang dia harus terjebak lagi dengan orang yang aneh.

"Pagi Tata!" Suara nyaring itu tentu nya sangat di kenal oleh Armatta.

Astaghfirullah ya Allah, cobaan apalagi ini. Keluh Armatta dalam batinnya.

Mikel berlari senang sambil tersenyum pada gadis cantik yang dari semalam dia mimpikan.

Namun mata Mikel memicing kala melihat seekor lalat menempel di samping Armatta, siapa lagi kalau bukan Tina.

"Heh lo siapa?" Tanya Mikel garang pada Tina, setau Mikel Armatta itu tidak punya teman.

Tina berkacak pinggang tak terima di begitukan, "Lo yang siapa?" Sewot Tina tak kalah garang.

"Gue pacarnya!"

"Gausah ngayal!" Sewot Armatta membuat cowok itu terkekeh.

"Gue sahabat karibnya Armatta." Ucap Tina menyombongkan diri.

Dear ARMATTA(REVISI)Where stories live. Discover now