MSF-05

894 56 0
                                    

'Semua yang gue lakuin adalah bentuk tanggung jawab gue untuk menjaga Lo'

-Naufal Sanjaya-
*
*
*
Happy Reading

*****


"Sevy. Oper kesini bola nya."

Sevy mengoper bola itu kepada Milan yang langsung ditendang oleh Milan kearah gawang lawan.

"GOLL..." Teriakan itu membuat semua tim Milan senang. Karna tadi adalah skor terakhir yang menentukan siapa pemenang dari permainan ini.

Yaps! Hari ini kelas Milan waktunya Olahraga dan untuk praktik hari ini adalah sepak bola. Milan memang sudah menguasai sepak bola karena ia sering bermain dengan Naufal. Tak sia-sia ia meluangkan waktu untuk belajar bermain sepak bola dengan Naufal.

"Gerah banget sih." Milan mengumpulkan rambutnya jadi satu. Ia ingin menguncir rambutnya tapi Ia harus menunggu Naufal lebih dulu sebab kunciran rambutnya ada pada Naufal.

Milan berjalan kearah teman-teman nya yang sedang berselonjor ditepi lapangan. Ia duduk disamping teman-teman nya yang sedang asik bercerita.

"Milan." Ucap teman ceweknya yang bernama Orchid.

"Hmm?" Jawab Milan

"Lo hebat banget tadi mainnya. Ajarin gue dong," Ucap Orchid.

"B aja sih." Milan melihat ketepi lapangan lain. Ia melihat daya yang sedang duduk sambil memegang buku nya.

"Ajarin gue yuk." Ucap Orchid lagi.

"Gue juga mau."

"Gue juga."

Milan berdiri. "Ntar aja deh. Gue ada urusan. Gue cabut dulu guys."

Expresi kecewa terlihat jelas di wajah teman-teman Milan. Milan tak menghiraukan itu. Ia berjalan menghampiri Daya.

"Daya." Panggil Milan.

Daya mendongak. Ia kemudian tersenyum saat melihat Milan yang berjalan kearah dirinya.

Milan mengambil tempat disamping Daya. Ia memperhatikan Daya yang kembali fokus pada bacaannya.

"Lu gak bosen apa baca buku mulu? Gue yang liatnya enek." Ucap Milan

Daya tersenyum. "Gak ada yang bisa aku lakuin selain baca buku Milan."

Milan bungkam. Ia merasa tak enak hati. Ia tau daya banyak dijauhi teman-teman nya. Mereka berdua memang bersahabat tapi dari kepribadian tentu saja mereka berbeda.

Jika banyak yang ingin jadi teman Milan, Daya justru malah tidak ada satupun yang ingin berteman dengannya selain Milan. Jika Milan lebih ke sifat cerianya, Daya sebaliknya. Daya cenderung cuek dan tidak banyak omong.

Alasan kenapa Daya dijauhi teman-teman nya adalah karena kedua orang tuanya. Ibu Daya adalah seorang kupu-kupu malam. Selain itu cap pelakor juga tersemat pada Ibu Daya. Belum lagi ayahnya yang setiap harinya mabuk-mabukan. Itulah sebabnya tidak ada yang ingin berteman dengan Daya. Padahal itu bukan salah Daya. Tapi mereka menghakimi Daya seakan-akan Daya bersalah dan memang pantas di jauhi. Siapapun yang berada diposisi Daya juga tidak ingin merasakan itu semua. Tapi takdir berkata lain.

Kringgg!!!

Bel istirahat berbunyi.

"Ke kelas yuk Day." ajak Milan.

Daya menutup bukunya. Ia kemudian berdiri, Milan pun berdiri. Mereka mulai berjalan meninggalkan lapangan menuju kelasnya.

Sesampainya dikelas, Milan langsung mengambil tasnya. Daya pun sama. Sebelum istirahat berakhir, mereka harus berganti pakaian terlebih dahulu. Mereka berdua menuju toilet.

My Sweet Friend (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora