"Apaan sih Kesya! "
"Kita otw yuk! " ajak kesya. Dirinya beralih menduduki kasur Acha. Acha terduduk dengan tangan yang mengucek matanya. Dengan sesekali menguap.
"Kemana sih? Masih pagi loh ini kesya"
"Ketaman gitu, katanya ada toko buku baru! Disana juga ada cafe. Kali aja nemu cogan gitu loh! Lo gak kasian sama gue yang menjomblo enam belas tahun! "
"Yaudah, Aku juga kayaknya mau beli beberapa buku nih. Kamu tunggu dibawah aja ya, Mama aku kayaknya lagi masak"
"OKEE!! "
Kesya berlalu meninggalkan kamar Acha dan Acha hanya bisa tersenyum tipis. Acha beranjak dari kasurnya dan merapihkannya. Acha berjalan kearah kamar mandi dengan langkah gontai. Setelahnya dirinya mengerjakan yang harus dibereskan.
Sementara itu.
"Eh ada Kesya? Kok gak tau ya tante? " tanya Lisa-mama Acha. Kesya terkekeh,kalau dipikirkan, Kesya memang kelewat sopan!.
"Maaf ya tante, kesya udah gak sopan main masuk aja" ujarnya sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal sama sekali.
"Tante tau kamu kok, dari dulu kamu emang kaya gini. Hehe. Yaudah, tante mau masak sarapan dulu. Kamu tunggu ya! "
"Oke! "
Setelah beberapa menit berlalu, Acha sudah menuruni anak tangga dengan pakaian casual melekat ditubuhnya. Hoody kebesaran miliknya sangat cocok jika dipakai olehnya. Dengan jelana jeans pendek diatas lutut. Dan tas selempang kecil untuk menaruh beberapa lembar uang dan ponselnya.
Acha menduduki kursi yang memang disediakan untuknya karena dua diantaranya sudah ditempati oleh Sang mama dan Kesya. Dihadapannya ada beberapa makanan dari yang ringan sampai berat. Berhubung hanya sarapan. Acha hanya mengambil beberapa helai roti dan mulai mengoleskannya dengan selai kacang.
"Mah, Papah belum pulang juga? "
Lisa yang sedang mengambil sendok itu menoleh kearah Acha. Tersenyum tulus kearah Anak perempuannya.
"Katanya satu minggu ini papah kamu udah menyelesaikan urusannya kok. Tenang aja, papah pasti pulang"
Acha mengangguk mengerti. Dan melanjutkan mengunyah. Acha menoleh kearah Kesya yang sedari tadi hanya menyimak dan hanya diam. Merasa diperhatikan Kesya menoleh kearah Acha yang sudah menatapnya.
"Apaan? "
"Tumben gak ada suaranya" sindir Acha.
"Kata emak bapak gue nih ya! Makan gak boleh sambil ngomong! Jadi gue diem deh! "
"Oh"
"Yaudah-yaudah diterusin makannya ya! "ucap Lisa. Acha memakan rotinya dalam diam. begitupun Kesya.
------
Sesampainya ditoko buku yang tidak bisa dibilang besar itu. Acha menatap jejeran buku itu dengan mata berbinar. Ada sekitar lima rak berisikan novel-novel fiksi remaja kesukaannya!. Dengan segera Acha menghampiri jejeran rak itu. Kesya membuntutinya dari belakang. Dirinya pun hanya ingin melihat-lihat, Kali saja ada buku yang menarik.
Acha membaca sinopsis buku yang dirasa menarik. Tersenyum simpul lalu dirinya membawa buku itu pada pelukanya.ini adalah buku yang dirinya cari!.
Sedangkan Kesya kini tertarik pada buku-buku bergenre horor. Dirinya mengambil dua sekaligus tanpa membaca sinopsis terlebih dahulu. Dengan hanya judul yang ia baca, langsung Kesya membawanya.
Acha berencana akan membeli satu lagi novel. Acha teringat akan novel favoritnya kini sudah terbit season dua. Acha menelusuri rak dengan teliti. Dan, ketemu!. Namun raut wajahnya menjadi gelisah kala novel itu berada dijajaran rak paling atas. Berhubung dirinya yang pendek. Acha sampai melompat-lompat menggapai novel itu. Namun anehnya. Dilompatan kelima. Tubuhnya tidak lagi menyentuh lantai.
Acha merasa ada sepasang tangan kekar dipinggangnya menahan tubuhnya lalu mengangkatnya hingga tangannya bisa meraih novel itu. Acha merasa jantungnya memompa lebih cepat. Oh! Ada apa dengan jantungnya!.
Setelah diturunkan Acha menoleh kearah belakang dimana seseorang yang telah mengangkatnya berada. Dengan terkejut Acha melempar novel digenggamannya dan berteriak. Saking kagetnya.
Tapi justru novel itu mengenai muka sang lelaki dihadapkannya dengan cukup kencang. Acha menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Kak Artha?! "
*****
Hayoh kenapa tuh?
Vote yuk! Biar akunya tuh semangat gitu
YOU ARE READING
Acha
Teen Fiction"Muka kamu tuh kaya jalan tol tau gak! RATA! gak ada ganteng-ganteng nya! " bentaknya. "Seriusly?" Artha berlagak layaknya sedang terkejut.namun kemudian dia memberikan smirknya membuat Acha terdiam dan menutup matanya, entah karena takut atau terl...
~•Curiga•~
Start from the beginning
