Menyudahi mandi Zalina membereskan barang barangnya
Zalina berganti pakaian lalu menuju nakas di samping tempat tidur, meraih kertas dan pulpen yang ada di nakas.

Wajah Rafael terlihat tenang dan damai, Zalina merogoh saku nya meraih ponsel lalu memotret wajah tampan Rafael sebagai pengingat agar jika suatu saat ia bertemu lagi dengan pria ini Zalina bisa menghindar.

Zalina duduk di kursi yang berada di pojok kamar dengan meja kecil di depannya.

Zalina menulis surat untuk Fanila sahabatnya, juga ungkapan rindu untuk mami dan papi.

Setelah selesai Zalina keluar dari kamar yang menjadi saksi bahwa kini ia adalah seorang 'wanita'.

Zalina menggunakan lift menuju lantai satu , selain karena ia membawa koper...ia yakin pasti akan sakit jika menuruni tangga dengan kondisinya yang 'sekarang'.

Zalina melangkah menuju pintu utama , para pelayan memang telah mulai berkerja membersihkan segala Perabotan yang pastinya bernilai fantastis.

Zalina memanggil salah satu pelayan lalu memberikan amplop yang berisi suratnya untuk Fanila

"tolong berikan pada Fanila nanti jika ia sudah bangun...oh ya bisa aku minta tolong?" Zalina bertanya pada pelayan

"ada sesuatu yang nona butuhkan?" tanya pelayan dengan sopan karena dia tahu bahwa perempuan mungil di depannya ini adalah sahabat majikannya.

"maaf merepotkan mu...tolong panggilkan alfonso untuk menyiapkan mobil" Zalina meminta tolong dengan sopan

"sama sekali tidak merepotkan, baiklah silahkan tunggu sebentar" pelayan tersebut pun berlalu

Zalina memilih untuk menunggu langsung di pintu utama
Cukup lama ia berdiri hingga deru mobil meyadarkannya akan kedatangan alfonso.

"selamat pagi nona, biar saya bantu dengan kopernya" alfonso pun langsung mengambil alih koper dan menyimpannya di bagasi

"terimakasih alfonso" Zalina memasuki mobil dan sama seperti pertama kali alfonso menjemput Zalina yang lebih memilih duduk di samping kemudi

"tujuannya nona...?"

"bandara...alfonso, tolong antarkan aku ke bandara" Zalina menyahut dengan pelan.

"baik"
Sepanjang jalan menuju airport tidak ada satu patah kata pun yang bergema di dalam mobil.

Hingga Zalina sampai di tempat tujuan lalu berterimakasih dan juga pamit dengan alfonso.

Zalina mengambil penerbangan pertama menuju negara asalnya.

---
Jam satu siang di hari yang cerah
Pintu Rafael di ketuk dengan brutal,
Rafael bangun lalu membuka pintu dengan marah.

Baru saja Rafael hendak mengumpat namun Rafael kalah cepat dengan tangan Fanila yang sudah mendarat cantik di wajah Rafael sehingga rafael sedikit terhuyung ke belakang.

Kevin merasa bahwa sang istri mulai hilang kendali pun bertindak dengan menahan tubuh istrinya di pelukannya.

"Dasar brengsek! Kau apakan sahabatku?" Fanila bertanya dengan emosi yang membara.

"sahabatmu? Oh ayolah...aku bahkan tidak mengenal satupun" Rafael tertawa meremehkan.

"perempuan yang kau tiduri itu sahabatku brengsek" emosi Fanila semakin menjadi jadi.

Jika bukan karena Kevin menahannya, ia pastikan Rafael masuk rumah sakit setelah ia hajar.

Rafael seakan teringat dengan kebejatannya semalam
"SHIT...SHIT...SHIT" Rafael menggosok rambutnya frustasi.

"baru ingat hah?" Fanila memandang rendah Rafael.

"dimana dia?" hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut Rafael.

"ia pergi" jawab Fanila ketus

"FUCK!" Rafael nampaknya berteman baik dengan kata umpatan.

Fanila memutuskan pergi meninggalkan Kevin dan Rafael dengan emosi yang masih membara.

"raf...jujur aku kecewa padamu , kupikir tadinya tidak akan terjadi apapun diantara kalian mengingat pribadimu.
Tapi ternyata aku salah...pribadi seseorang tidak ada yang lebih tahu bahkan dirinya sendiri"

"aku tahu dan ini pertama kali bagiku dan juga dia" Rafael menunduk

"Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?" Kevin menepuk pundak Rafael

Rafael hanya mengangguk
Hingga Kevin meninggalkannya sendirian di kamar yang menjadi saksi bisu atas kebejatan nya semalam

"tunggu aku wanita kecil"
Ya...gadis kecil telah ia rubah menjadi wanita kecil dalam waktu satu malam

Katakanlah Rafael pria brengsek
Karena Rafael tidak bisa melupakan 'rasa' yang masih terbayang di ingatannya apalagi 'kedua' gunung kembar favoritnya.

Rafael mandi dan mengganti setelan pakaiannya lalu meninggalkan kediaman Kevin dan Fanila
Hingga mobil mewahnya menghilang diujung jalan.

***
Jumat, 22 mei 2020

My Baby [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang