[21] you looked at me like i was someone else

Start from the beginning
                                    

Dari Jeno, Renjun, Haechan, Herin sampe Somi kompak menahan napas dan melirik satu sama lain. Sedangkan Yoora dan Jaemin memalingkan wajahnya entah kemana.

"Karena-"

"Gak ada alasan lagi, balik ke tempatmu yang semula. Pantes daritadi berisik banget kalian." Ujar Heechul membuat Jaemin menghela napas kasar sebelum menatap ke bangku Yoora.

Somi berdiri dengan ragu sebelum meninggalkan bangku Yoora dan berpapasan dengan Jaemin sebelum akhirnya mereka duduk di posisi semula.

Yoora ngeliat hpnya di saat Jaemin duduk di sebelahnya. Tak hanya atmosfer mereka berdua yang tegang, tapi satu kelas jadi ikutan tegang. Tapi mereka lumayan kepo, apakah dengan bersatunya lagi bangku mereka membuat mereka kembali riweh?

Selama pelajaran berlangsung tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Sesuatu yang sangat langka terjadi jika mereka berdua berdekatan tapi mulutnya gak riweh.

Inilah pertama kalinya.

"Lebih mending gue ngeliat orang ini dua berantem ampe jambak-jambakan daripada berantem beneran kayak gini." Bisik Somi ke sampingnya, Jeno.

"Iya, ini gak mereka banget." Jawab Jeno.

Yoora selama pelajaran anteng merhatiin Heechul karena gak tau lagi mau ngapain. Yoora sekilas mengintip cowo di sampingnya ini dari ujung mata. Jaemin cuman mantengin hpnya, gak berniat nulis. Bahkan buku di atas mejanya aja gak ada. Gak niat amat ni anak belajar.

Setelah bel istirahat berbunyi, Jaemin langsung bangkit dari bangku, membuat Yoora menoleh ke cowo itu. "Jen, kuy."

Jeno pun menghampiri Jaemin dan mereka berdua pergi dari kelas. Yoora merhatiin, daritadi pagi mereka marok keluar kelas berdua aja.

"Ada apa deh orang ini?" Tanya Renjun ke Haechan yang melihat Jeno dan Jaemin yang main gak ngajak-ngajak.

"Tau, nanti kita introgasi." Ujar Haechan sebelum akhirnya jalan berdua sama Renjun keluar kelas.

"Kantin yuk?" Somi dan Herin menghampiri Yoora, cewe itu mengangguk sebelum akhirnya membawa langkah mereka ke kantin.

"Nancy tumben gak gabung." Ujar Herin, mereka baru aja memasuki area kantin yang rame.

"Dia lagi ngambis di lab, di bela-belain banget biar dapet nilai." Ujar Somi setelah Nancy tadi mengiriminya pesan kalau ia tidak akan ke kantin.

"Gue makan apa ya?" Somi melihat semua kedai makanan di kantinnya setelah mereka duduk di kantin.

"Gue pengen bubur ayam." Ujar Yoora yang ada di hadapannya. "Lo apa, Rin?"

"Gue pengen ketoprak, deh."

Somi pun langsung menatap Herin. "Ih gue juga deh, lagi pengen."

Yoora dan Herin pun berdiri meninggalkan Somi yang jagain tempat mereka. Mereka berdua berpisah di kedai makanan yang jaraknya lumayan jauh. Yoora menghela napas karena antrian bubur ayam ini panjang kali lebar. Entah kenapa sekarang bubur ini jadi makanan favorit.

Ia mengedarkan pandangannya untuk membunuh rasa bosan. Nengo-nengoin orang yang lewat entah kenapa seru baginya. Sebelum matanya menangkap dua cowo cewe yang lagi duduk berdua di meja kantin.

Yoora melihat Jaemin dan seorang adik kelas yang rupanya orang yang membantunya tadi pagi.

Lami.

Mereka sedang makan bareng di meja kantin. Jaemin keliatan lagi menuangkan semua perhatiannya pada cewe itu, sedangkan Lami menanggapinya dengan malu-malu.

Tiba-tiba ia teringat akan kata-kata Somi beberapa hari yang lalu saat mereka sedang membahas kira-kira apa alasan dibalik Jaemin yang ngelarang Yoora buat mencari alasan Lucas.

[1] enemy, na jaemin.Where stories live. Discover now