Part 66

16.1K 978 192
                                    

Sorry for typo!!!!











Happy reading!!!!




~~~~~~~~~~~~~~~

Kini keempat sahabat Keenan sedang menunggu diruang rawat Keenan bersama dengan Nata.

"Kenapa Keenan lama banget sih bangunnya?" Ujar Hafiz sambil membuka kulkas kecil yg ada di ruangan itu dan mengambil minuman yg ada di situ.

"Sabar makanya jadi orang tuh, pantes nggak laku sampai sekarang." Ejek Zaidan membuat Hafiz tersedak minumannya.

"Heh! Bukannya nggak laku ya! Banyak noh cewek-cewek diluar sana yg sampai nangis-nangis biar jadi pacar gue!"

"Halu Lo tinggi juga ya."

"Bodo amat dah!"

"Eughh..." Lenguh Keenan yg membuat atensi seluruh sahabat dan kakak nya langsung menatapnya.

"Keenan kamu udah bangun baby?" Tanya Nata senang.

"Ka-kak..."

"Iya ini kakak sayang." Jawab Nata sambil menggenggam tangan Keenan.

Sedangkan Galen langsung menekan bel yg berada di samping tempat tidur Keenan.

Tak lama kemudian dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Keenan.

Cklekk

"Tuan muda apa yg anda rasakan?" Tanyanya sambil meletakan stetoskop pada dada Keenan.

"Dada kiri saya sakit dok, sama kepala saya pusing." Jawab Keenan pelan.

"Gimana dok kondisi adik saya?"

"Tuan muda baik-baik saja, tapi jangan biarkan dia melakukan kegiatan yg berat-berat terlebih dahulu, karena itu memicu jantungnya untuk bekerja lebih keras." Jelas dokter itu panjang lebar.

"Saya juga akan meminta suster untuk memberikan vaksin tambahan agar tuan muda tidak cepat lelah. Kalau begitu saya permisi, jika ada apa-apa anda bisa langsung memanggil saya tuan." Lanjut dokter itu sopan.

"Dokter!" Panggil Zaidan sebelum dokter itu membuka pintu.

"Ada apa tuan?"

"Sampai kapan sahabat saya dirawat di sini?"

"Mungkin sekitar 2-3 Minggu. Setelah itu tuan muda bisa keluar dari sini."

"Makasih dok."

"Sama-sama tuan." Balas dokter tersebut lalu keluar ruangan.

"Abang.." panggil Keenan lirih.

"Kenapa?" Tanya Galen lembut.

"Gimana pertandingannya? Apa Abang menang?"

"Elo jangan mikirin pertandingan dulu. Itu masalah gampang, menang atau kalah itu bodo amat, yg penting sekarang elo fokus aja sama kesehatan Lo." Ujar Galen sambil mengelus surai Keenan.

"Kakak udah telpon orang rumah dan sekarang mereka lagi perjalanan ke sini." Ucap Nata sambil mengelus pipi Keenan.

Tak lama suster datang dan langsung menyuntikkan vitamin kedalam infus Keenan, lalu langsung keluar ruangan.

"Makasih.." ucap Keenan tiba-tiba sambil menatap keempat sahabatnya.

"Hah? Makasih?" Ujar Hafiz tak mengerti.

"Makasih kalian selalu ada buat gue dan selalu ngelindungin gue." Ucap Keenan sambil tersenyum tulus.

"Kesambet apaan Lo sampe ngomong kayak gitu? Jangan bilang Lo habis ketemu miper terus elo dikasih hidayah sama dia?" Ucap Hafiz pada Keenan yg sudah menatapnya kesal.

KEENAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang