Part 49

16.7K 1.1K 299
                                    

Sorry for typo!!!!










Happy reading!!!!



~~~~~~~~~~~~~~~

Brakkk

"BRENGSEK APA YG KALIAN LAKUKAN PADA ADIKKU?!!!" bentak Marcello pada orang yg sedari tadi memukuli adiknya.

"K-kak Ce-Cello..." Ucap Keenan sebisa mungkin memanggil kakak pertamanya.

"Siapa lo?!" tanya salah satu dari mereka.

"Malaikat maut lo semua." Ucap Marcello tiba-tiba dan....

Dorr

Dorr

Dorr

Dorr

....satu persatu peluru melesat mulus ke kepala mereka.

Bahkan wajah Keenan terkena darah mereka.

"Baby!" ucap Marcello menghampiri Keenan.

Grepp

"Hiks kakak hiks Keenan takut hiks mereka mau bunuh Keenan kak hiks..." adu Keenan dalam pelukan kakaknya.

"Kamu nggak usah takut, sekarang nggak bakal ada yg berani buat nyakitin kamu." Ucap Marcello menenangkan Keenan.

"Hiks d-daddy hiks Keen mau daddy..."

"Iya, sebentar lagi daddy bakal sampai di sini."

Brakk

Dan benar saja pintu kembali dibuka kasar oleh Abraham dan yg lain.

"Daddy!" panggil Keenan merentangkan tangannya pada Abraham, walaupun ia sudah sangat lemas tapi sungguh ia hanya akan merasa aman dalam pelukan Abraham saja.

Grepp

"Baby kamu nggak papa sayang? apa ada yg sakit?" Tanya Abraham sambil mencium pucuk kepala Keenan.

"Hiks iya dad hiks badan Keenan hiks sakit semua..."

"Tadi dipukul sama mereka dad." Ucap Marcello dingin sambil menunjuk orang yg tadi memukuli Keenan.

"Sebaiknya kita cepat membawa Keenan ke rumah sakit." Ucap Darmawan diangguki oleh yg lain.

Abraham langsung menggendong Keenan, tetapi baru saja mereka berbalik badan. Mereka sudah melihat Rio di belakang mereka dengan membawa senapan dan jangan lupa banyak bercak darah disekujur tubuhnya.

"Wah wah wah kalian sudah datang rupanya." Ucap Rio sambil tersenyum remeh.

"Apa yg kau inginkan Rio?" tanya Shuwan to the point.

"Apa yg aku inginkan sepertinya kalian sudah tau."

"Urusanmu denganku Rio bukan dengan keluargaku terutama dengan anakku!" ucap Abraham menatap Rio tajam.

"D-daddy hiks..." Tangis Keenan dalam gendongan Abraham.

"Kamu tenang aja. Banyak yg bakal lindungi kamu baby."

"Sepertinya kau sangat menyayangi anakmu." ucap Rio ketika melihat darama ayah dan anak yg menurutnya sangat memuakkan.

"Tentu saja aku sangat menyayayngi anakku, tidak sepertimu yg tega mengorbankan anakmu sendiri demi harta." Balas Abraham menatap tajam mantan sahabatnya itu.

"Hahahaha asal kau tau, dia bukan anakku, melainkan anak dari selingkuhan istriku."

"Jadi, dari pada dia menjadi sampah di rumahku lebih baik aku tukar dia dengan uang." Lanjutnya seakan itu adalah hal biasa.

KEENAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang