...✶Chapter 28✶...

Start from the beginning
                                    

"Apa?" tanya Diray tak percaya menatap mereka bergantian.

"Jangan lakukan itu, jangan izin kan dia Diray" kata Bu Maya.

"Kenapa? Sekarang kita kan keluarga" seru Om Niko.

Diray menarik nafas dan menghembuskannya pelan meredam kekesalan nya agar tidak memuncak

"Apa yang terjadi dengan Om? Bu Maya? Rayen?" Tanya Diray, membuat Om Niko dan Bu Maya saling pandang sedangkan Rayen menunjuk dirinya sendiri seperti orang bodoh

"Dengar nak, sekarang kita satu keluarga ayo kita mulai semuanya dari awal. Kita mulai keluarga baru kita" jawab Om Niko mewakili anak dan istrinya.

"Sekarang Om dan ibumu akan memulai kembali semuanya dan menjadi orang tua yang baik untuk kamu dan Rayen" kata Om Niko yakin.

Diray mendengus, "Itu yang kalian ingin kan? Lakukan aja sesuka kalian" kata Diray dan pergi meninggalkan mereka yang terheran heran dengan sikap Diray, Diray memasuki kamar dan kembali duduk di meja belajarnya

"Kenapa semua nya jadi begini?" gumam Diray dengan kesal.

Beberapa menit ia termenung menenangkan pikirannya, seseorang masuk ke dalam kamarnya dengan membawa kasur lantai dan selimut serta bantal, Diray menoleh dan menatap Rayen yang baru tiba

"Ngapain lo di kamar gue?" tanya Diray menatapnya sebal.

"Ibu bilang gue harus tidur disini karena lo gak mau kamar kakak lo di sentuh orang lain" jawab Rayen dengan datar.

"Ibu? Sejak kapan lo manggil itu?" tanya Diray menyindirnya.

"Sejak barusan" kata Rayen dan menata kasur lantainya untuk ia tidur dekat dengan kasur Diray

Diray memejamkan matanya dan menyimpan pensilnya dengan kuat di atas meja, Diray kemudian pindah ke kasur dan membaringkan tubuhnya, Rayen pun segera membaringkan tubuhnya di kasur lantai dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal dan melirik sekilas Diray yang masih terjaga menatap langit langit

"Gue gak sengaja lihat My Hope, lo membalas harapan orang lain lo udah punya pacar? Siapa?" tanya Rayen penasaran.

Diray menoleh sekilas dan kembali menatap ke depan, "Kenapa lo ingin tau?" tanyanya acuh.

"Cuman tanya kok" seru Rayen dan menggulirkan tubuhnya membelakangi Diray

"Gue hanya membalasnya tanpa ada kenyataannya" ucap Diray namun tak ada respon lagi dari Rayen ia menatap punggung Rayen dan tersenyum tipis

'Mungkin setelah Arsha pergi. Tuhan mengirim lo agar gue gak kesepian kan?' Tanya Diray dalam hati dan segera menutup matanya dan beberapa detik keduanya terlelap

Seseorang membuka pintu, dan menatap keduanya seulas senyum penuh arti terukir dari bibir nya.

✦✦✦

Arsha berjalan bersama Tina menuju kantin pagi ini sangat dingin keduanya memesan cokelat panas

"Bagaimana rasanya setelah bertemu keluarga?" tanya Linda ibu Tina memang setelah Arsha tinggal bersama Evan ia jarang dapat kesempatan berbicara seperti ini lagi

"Biasa saja bu" jawab Arsha tersenyum manis dan meneguk cokelat panas nya

"Kayak nya kamu tidak senang ya" seru Linda seolah mengerti perasaan Arsha.

"Ya begitulah, gak enak juga sama keluarganya Diray mereka banyak membantuku" kata Arsha memanyunkan bibirnya sendu.

"Hehe, ya begitulah perasaan manusia, ibu tidak percaya kamu beneran gadis yang tinggal di pinggir kota itu, rasanya seperti mimpi melihat hal semacam itu biasanyakam hanya ada di dalam cerita dongeng" tutur Linda panjang lebar

"Iya begitu" sahut Arsha tersenyum hangat, Tina tak ikut dalam pembicaraan ia termasuk orang yang irit bicara juga kan

"Ibu dengar kamu akan pindah ke luar negeri yah setelah kenaikan kelas?" tanya Linda lagi.

"Iya bu, sebenarnya aku tak mau pergi" jawab Arsha.

"Kenapa? Itu kan demi kebaikan kamu" kata Linda.

"Kebaikan ku yah" gumam Arsha dan diangguki Linda dengan ramah, Arsha tenggelam dalam pikirannya Linda melayani pelanggan lain dan Tina sibuk dengan ponselnya

Arsha melihat ponselnya ia punya 2 pomsel satu dari Diray dan satu lagi dari Wahyu, walaupun lebih bagus pemberian papah nya tapi menurutnya pemberian Diray nomor satu

Arsha kembali mengingat pertemuan pertama dengan Diray cukup lucu jika di pikirkan berawal dari sebuah layangan, ia teringat layangan kesayangannya terbang karena Diray, padahal butuh waktu satu minggu untuk membuat layangan itu Arsha tersenyum menatap ponsel pemberian dari Diray ia membuka nya dan mengamati foto bersama Diray saat Piknik waktu itu

Setelah beberapa menit menghabiskan susu cokelat, Tina mengajaknya kembali ke kelas saat melewati beberapa meja kantin keduanya melihat Prilly yang sedang sarapan dengan paper bag nya, Arsha pergi untuk membeli minum Tina tak tahu apa yang di lakukan Arsha sungguh aneh

Tapi akhirnya ia paham ketika Arsha membawa minuman ke meja Prilly "Makan itu harus minum, lain kali makan dengan ku yah" seru Arsha tersenyum

Prilly mendongak mendapati Arsha, "Jadi waktu itu lo?" tanya Prilly tampak tak percaya Arsha hanya mengangguk dan kembali berjalan bersama Tina membuat Prilly terheran heran

"Kenapa lo lakuin itu? Prilly hampir buat lo celaka" kata Tina.

"Bagaimana kamu tau tentang itu?" tanya Arsha polos Tina menghela nafas kasar.

"Ini sekolah elite, kejadian apapun pasti terbongkar" jawab Tina membuat Arsha memiringkan kepalanya tak paham

"Maksud gue, banyak Cctv dan murid murid disini akan menyebarkan peristiwa apapun yang mereka lihat tanpa di suruh" tutur Tina membuat Arsha mengangguk angguk kan kepalanya paham

"Jadi lo beneran akan pergi? Kenaikan kelas 2 bulan lagi" kata Tina datar.

"Mungkin iya, aku tak bisa melakukan apapun" seru Arsha menghela nafas.

Keduanya memasuki kelas dan duduk di bangkunya masing masing.

✦✦✦

Diray melangkahkan kakinya memasuki koridor rasanya muak sekali mendengar gosip pagi ini entah dari mana mereka semua tahu bahwa keluarga Rayen tinggal bersama di rumahnya

"Iya katanya sih gitu"

"Mungkin mereka sudah baikkan"

"Gue pikir itu bagus sih"

"Lagian Bu Maya nya aja yang so jual mahal"

"Ya bener tuh"

"Syutt dia datang"

Ketika Diray melewatinya mereka terdiam, Diray pun menoleh dan berkata dengan nada datar

"Kenapa gak di lanjut?, gue cuma lewat kok" ucapnya membuat siswa siswi itu menundukan kepalanya

Diray hanya berdecak sebal dan meninggalkan mereka yang terdiam terpaku karena tertangkap basah.

♡✴✴♡

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now