Part 4 - Academy

73 29 6
                                    

Kemalangan dan pengalaman memiliki kesamaan.

Keduanya selalu datang tidak terduga.

Kemalangan dan Pengalaman itu tidak berbeda.

Keduanya selalu memberikan sesuatu.

Aku terbangun Pukul 7 pagi. Diluar jendela, terdengar burung burung berkicau riang dan awan terlihat menampakkan senyumnya. Sudah 3 hari aku berada dirumah sakit, dan tidak melakukan apapun selama 3 hari itu. Aku hanya terus mempertimbangkan pilihan yang dikatakan oleh kak Rav.

Aku tak tau harus memilih yang mana.

Flashback On

Aku menerima kartu yang diberikan kak Rav. Aku mengetuk bagian tengah kartu, lalu muncul surat digital seperti hologram yang melayang didepan wajah kami masing masing. Aku mulai membaca nya dalam hati.

"Salam hormat,
Nama ku Yatse Grump. Aku adalah salah satu Komandan utama organisasi MoKS sekaligus sebagai kepala sekolah dari Akademi MoKS.

Organisasi kami menerima laporan bahwa 2 siswa atas nama Azura Kinza dan Arion Kenzi telah dengan berani mencoba menyelamatkan seorang siswi atas nama Evan Anzki dari serangan monster dan lubang hitam.

Melalui laporan tersebut, kami para dewan anggota Moks menyatakan bahwa keberanian kalian dapat menyelamatkan banyak nyawa lain yang membutuhkan diesok hari. Maka dari itu, kami menawarkan kesempatan kepada 3 orang yang sudah disebutkan namanya untuk menjalani pelatihan Akademi Moks. 

Dan jika penawaran ini diterima, silahkan datang ke Akademi, dua minggu dari sekarang.

Sekian, Terima kasih."

Kami terdiam sejenak. Suasana mendadak berubah yang awalnya riang menjadi hening seketika.

"Apa itu Akademi MoKS? Aku tidak pernah mendengar itu sebelumnya" Tanya ku memecah suasana.

"Akademi MoKS adalah tempat pelatihan calon anggota MoKS... Kami diharuskan untuk mengikuti akademi selama setahun penuh sebelum menjadi anggota. Setelah menjalani pelatihan itu, kalian diberi pilihan untuk melanjutkan hidup seperti biasa atau menjadi anggota MoKS. Aku adalah salah satu generasi awal dari Akademi, dan aku memilih untuk menjadi anggota" jelas Kak Rav.

Kami sedikit menunjukkan ketertarikan setelah mendengar penjelasan kak Rav. Itu merupakan kesempatan yang pastinya langka sekali didapatkan.

"Tapi jika kalian menerimanya, kalian harus putus sekolah dan tinggal di asrama selama pelatihan setahun penuh" lanjutnya

Ketertarikan kami menjadi agak memudar. Bagaimana pun juga, tidak bertemu teman atau orang tua dan berhenti sekolah merupakan hal yang  berat bagi kami.

"Ini merupakan pilihan yang sulit, silahkan kalian pikirkan dan diskusikan dulu dengan orangtua kalian. Bagaimana pun juga, mendapat kesempatan itu bukanlah hal yang kamu dapatkan setiap hari, selamat tinggal" Kak Rav meninggalkan kamar dan meninggalkan kami bertiga yang sedang menunduk.

Flashback Off

Aku dan Anzki sudah berdiskusi dengan orangtua kami. Mereka akan menyetujui apa yang kami pilih dan hal itu membuat ku semakin bimbang, begitu juga dengan orangtua Kenzi.

Kami bertiga masih terus berpikir dan berpikir hingga kami sudah diperboleh kan keluar rumah sakit. Kami pulang bersama karena orangtua kami masih sibuk bekerja dan pulang larut malam, letak rumah sakit juga tidak terlalu jauh dari rumah kami.

"Aku masih bingung mau terima tawaran itu atau tidak, aku tidak bisa ngelepasin sekolah gitu aja." Ucap Kinza sedih

"Nggak cuma kamu Za, aku dan Anzki juga sama. Tapi tawaran itu langka banget" kata Kenzi

Dimensional DestructionWhere stories live. Discover now