30. Keberangkatan & Video Call

585 68 24
                                    

Happy Reading

“Jaga diri baik-baik ya, Lix. Tolong jangan masuk ke pergaulan yang salah,” pesan Mama Felix dengan suara bergetar, sambil memeluk erat anaknya.

Karena mereka yang berangkat pagi-pagi sekali, Fanesa tidak ikut mengantar kepergian sang kakak— juga Felisha yang menemani adik perempuannya di rumah.

“Papa doain yang terbaik buat kamu,” ucap Papa Felix sambil memeluk anak laki-lakinya.

Take care, bro,” ucap Seungmin kemudian maju memeluknya.

“Jangan lupain kita-kita loh, ya. Awas aja, Bang,” ucap Jeongin— yang membuat Felix terkekeh geli— kemudian gantian memeluk Felix.

“Pokoknya kita harus keep in touch,” ucap Jisung yang disanggupi oleh Felix.

Setelah Jisung melepas pelukannya, Hyunjin maju dengan secarik kertas yang disodorkan ke Felix.

“Dari Y/n. Gue nggak tau apa alasan lo masih nggak mau dengerin penjelasan dari gue maupun dari Y/n. Lo membesarkan masalah kecil, Lix,”

Dude, gue mau pergi. Jangan ajak ribut,” balas Felix, kesal.

“Gue bukan mau ajak ribut, bro. Niat gue adalah untuk meluruskan masalah ini sebelum lo berangkat. Tapi sepertinya lo masih enggan, ya? Lo lagi terdistraksi dengan rasa yang baru, atau gimana?”

Felix mengepalkan tangannya, berusaha mengontrol emosinya.

Hyunjin melangkah mundur, kemudian tersenyum tipis.

“Jangan lupa baca surat itu ketika lo memang uda sadar sama keputusan lo. Sukses disana,” ucap Hyunjin sambil menepuk pelan bahu Felix

Safe flight buat kalian,”

Thanks, guys. Ma, Pa, aku berangkat, ya,” pamit Felix.

“Om, Tante, berangkat dulu,” pamit Elle.

Kedua orang tua Felix mengenal Elle beberapa hari yang lalu. Mereka juga tahu bahwa anak laki-lakinya sudah putus dengan kekasihnya. Mereka tidak berkomentar banyak, karena itu adalah masalah pribadinya.

📍📍📍

6 bulan kemudian

Kak! Tau nggak, hari ini Panes jalan-jalan ke mall bareng sama mama. Terus Panes juga ada beli slime loh!” Celoteh Fanesa dari layar handphone. Felix sedang melakukan video call dengan mamanya. Tak lama kemudian, bocah yang baru menduduki bangku sekolah dasar ini masuk ke kamar mamanya dan kemudian mengambil alih percakapan antara mamanya dan juga Felix.

Felix terkekeh mendengar celotehan adiknya ini. Sejujurnya, ia sangat rindu dengan suasana di Indonesia. Suasana saat ia bersama keluarganya, menjahili kedua saudara perempuannya, suasana bersama teman-temannya. Diam-diam, ia juga merindukan tokoh dalam cerita masa lalunya yang belum selesai.

Suara pin yang dipencet dari luar pintu apartemen Felix terdengar, disusul dengan pintu yang terbuka.

“Lix! Aku buat cookies, nih!” ucap perempuan itu sambil melangkah masuk menuju ke arah Felix yang sedang duduk di ruang tamu.

“Eh, thank you Elle. Letak aja di meja makan,” ucap Felix sambil melihat sekilas.

“Kamu lagi video call?” tanya Elle

“Iya, sama Fanesa. Sebenarnya sama mama sih. Mau gabung?” tawar Felix sambil menyodorkan handphone nya

Elle menerima handphone itu dengan senang hati.

“Halo, Fanes!” sapa Elle

Hai,

“Kamu apa kabar?”

Baik. Kak Felix mana? Panes pengen ngobrol sama Kak Pilik!” ucap Fanesa sambil merenggut.

Elle menghela napas, kemudian menyerahkan handphone itu kembali kepada Felix yang ada di sampingnya.

“Fanesa, kamu kenapa? Kok merenggut gitu si ngomongnya?” tanya Felix lembut.

Kakak tahu, nggak? Waktu Panes ke mall, aku jumpa Kak Y/n loh! Kak Y/n makin cantik! Panes kangen banget loh sama Kak Y/n! Kakak nggak kangen sama Kak Y/n?”

Elle melirik ke arah Felix, penasaran dengan jawaban yang akan ia berikan. Namun, Felix hanya tersenyum tipis tanpa berniat menjawab pertanyaan adiknya.

“Nanti Kakak telepon lagi ya, Fanes. Jangan bandel-bandel, ya. Dengerin ucapan mama,”

Panggilan pun terputus.

“Kamu nggak jadi jemput Hyunjin di bandara?”

Hyunjin berlibur ke Australia karena memang waktu liburan telah tiba. Dan rencananya, Felix akan pulang bersama Hyunjin ke Indonesia untuk menyambut tahun baru.

“Oh iya, hampir aja aku lupa. Kamu mau ikut?” tanya Felix kepada Elle.

“Nggak, deh. Aku ada janjian sama temen-temen aku,”

“Yauda sini sekalian aku antar,”

Felix dan Elle, mereka bukan— atau mungkin belum menjadi sepasang kekasih. Tetapi hubungan mereka semakin dekat semenjak mereka melanjutkan kuliahnya di tempat yang sama.

To Be Continue

Halo semuanya! Selamat tahun baru!
Huah, akhirnya aku kembali.
Kalian apa kabar? Semoga sehat dan baik-baik aja, ya!

Maaf aku uda gantungin kalian lama banget. Tapi aku bakalan usaha untuk update sebisa aku!

Dari part ini, aku uda mulai cepetin alurnya. Soalnya aku takut ceritanya kepanjangan dan nggak selesai-selesai, haha.

Semoga suka ya sama part kali ini! Makasih yang uda baca dan nunggu update-an aku! Jangan lupa vote dan comment nya ya!!

Xoxo,
Lyn!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anak kecil ; Lee FelixWhere stories live. Discover now