28. Stranger

1.5K 184 40
                                    

Mulai besok, anak kelas SMA 1 dan 2 akan diliburkan beberapa saat karena kelas 3 SMA akan menjalankan Ujian Nasional. 

Sudah terhitung 1 minggu lebih 3 hari semenjak kejadian Felix yang meluapkan emosinya di depan rumahmu. Persahabatan antara Felix dan Hyunjin merenggang. Begitu pula hubunganmu dengan Felix yang tidak kian membaik. 

Berkali-kali Hyunjin mencoba untuk menjelaskan, berkali-kali pula Felix mengalihkan pembicaraan. Hal itu membuatmu berpikir, sebenci itukah Felix kepada mu? 

Kamu sedang duduk sendirian di salah satu kursi kantin. Matamu menerawang ke arah dagangan kantin yang penuh sesak. Murid-murid terlihat saling mendorong satu sama lain, tidak sabaran. 

Tidak lama kemudian, Yoojung keluar dari wilayah yang sesak itu, menghampirimu dengan salah satu tangan yang memegang titipanmu. Yoojung menyerahkan sebungkus kerupuk yang kamu pesan. "Makasih," Yoojung mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian mengajakmu kembali ke kelas.

Selama perjalanan di koridor, Yoojung bercerita banyak hal, tetapi matamu memandang lurus kedepan. Kamu melihat Felix dari arah yang bersebrangan denganmu, berjalan ke arahmu dengan senyum yang sangat kamu rindukan. Yoojung menghentikan kegiatan 'berdongeng'nya, kemudian mengikuti arah pandangmu. 

Kamu menatap Felix dengan penuh harap. Felix melangkah semakin mendekat ke arahmu. Namun, kenyataan tidak sesuai dengan apa yang ada di bayanganmu dan Yoojung. Ia melewatimu begitu saja, kemudian berjalan masuk ke area kantin. 

Yoojung yang melihat kejadian itu, terkejut. Dengan segera ia menarik tanganmu, bermaksud untuk segera kembali ke kelas. Kamu menahan tangannya, dengan mata yang masih mengikuti setiap pergerakan Felix. 

Matamu  tidak sengaja menangkap keberadaan Grizelle di salah satu kursi di kantin. Dan pada saat itu pula, kamu melihat Felix menghampiri Grizelle dengan kedua bibir yang membentuk lengkungan. Kamu melebarkan matamu tidak percaya. Sebahagia itukah dia hanya karena dapat menemui Grizelle? 

Matamu tidak sengaja beradu pandang dengan Grizelle. Ia memberi senyum tipis, kemudian kembali terfokus pada Felix yang sekarang sudah duduk berhadapan dengan dirinya. Ntah apa yang dibicarakan kedua insan itu, yang jelas di matamu mereka terlihat bahagia. 

Kamu menghela nafas pelan, "Gue ke toilet bentar. Loe duluan aja." ucapmu pada Yoojung. 

Yoojung menggeleng tegas. "Gue ikut,"

Kamu menatap Yoojung dengan tatapan memohon disertai senyum tipis dibibirmu.

"Ok, fine fine. Tapi loe beneran nggak papa 'kan?" tanya Yoojung memastikan.

Kamu mengangguk, "Nggak papa, kok."

"Yauda kalau gitu, gue balek ke kelas, ya. Loe jangan lama-lama ke toilet nya. Uda mau bel masuk bentar lagi." Kamu mengangkat jari jempolmu sebagai jawaban.

Setelah Yoojung pergi meninggalkan mu, kamu mulai melangkahkan kakimu menuju rooftop sekolah.

Sesampainya di sana, kamu berjalan ke arah tumpukan kardus, dan menempatkan dirimu dengan salah satu kartus sebagai alasnya.

Kamu menutup matamu. Jujur, kamu lelah dengan hubungan yang tidak jelas ini. Kamu juga sangat kesal dengan Felix. Ketika kamu berpikir bagaimana cara untuk memecahkan masalah ini, Felix malah tertawa lepas bersama Elle— seakan-akan tidak ada masalah.

Kamu membuka matamu terkejut ketika mendengar pintu rooftop terbuka sangat keras. Terlihat Jisung dengan sebatang rokok yang menyala di tangannya, yang sama terkejutnya dengan kamu.

"Gue boleh gabung, 'kan?" tanya Jisung sambil menutup pintu.

Kamu menganggukkan kepalamu. Ia berjalan ke arahmu, tetapi memilih untuk duduk berjauhan denganmu— mengingat dirinya sedang merokok.

Kamu berusaha mengalihkan pandanganmu yang sedari tadi ingin menatap Jisung dengan rokoknya. Sekarang, kamu sungguh penasaran. Kamu ingin bertanya, tapi kamu takut itu akan menyinggung perasaannya.

"Loe terganggu gue ngerokok?" tanya Jisung yang merasa terus diperhatikan,

"Bu–bukan gitu," ucapmu, merasa tertangkap basah.

"Loe heran kenapa gue ngerokok?"

Kamu menganggukkan kepalamu sebagai jawaban.

"Sesekali doang, kalau gue lagi ada masalah."

Sekali lagi, kamu mengangguk. Ternyata, Jisung yang selama ini terlihat bahagia, terus bercanda, dan tampak tidak peduli dengan hidupnya, sebenarnya ia menyimpan masalahnya seorang diri.

"Kenapa disini? Lagi ribut sama Felix?" tanya Jisung

Kamu tersenyum tipis sebagai jawaban.

"Dia ngira gue selingkuh sama Hyunjin," ujarmu sambil terkekeh miris.

Jisung menatapmu tidak percaya, yang dibalas senyuman olehmu.

"Well then, gue harap loe berdua cepat baikan,"

"Gue juga begitu," jawabmu sambil tersenyum sekali lagi, menyembunyikan rasa sakit di dalam dadamu.

"Semoga masalah loe cepat terselesaikan, ya" ucap mu.

"Thanks,"

Selanjutnya, tidak ada percakapan di antara kalian berdua. Menikmati langit biru dalam diam, dengan pergumulan di dalam pikiran masing-masing.

Mengisi waktu hening dengan menikmati rasa sakit.

To Be Continue

Halo semuanya!
Happy Eid Mubarak bagi yang merayakan. (Maafkan daku yang telat)

Semoga suka sama part ini ya! Jangan lupa vote dan comment!

Vote tinggal TEKAN BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH.

Xoxo,
Lyn

Anak kecil ; Lee FelixWhere stories live. Discover now