29. Kita Ini, Apa?

1.2K 119 62
                                    

Happy Reading~

Fajar sudah menyingsing. Bintang gemilang terlihat memancarkan keindahannya di atas langit. Tak lupa dengan nona bulan, yang menandakan malam yang cerah.

Libur kenaikan kelas telah tiba. Sekarang, kamu sedang menunggu ojek online yang akan mengantarmu ke rumah Jeongin.

Malam ini, kalian akan mengadakan acara BBQ di rumah Jeongin, dalam rangka kelulusan kakak kelas 12, alias Hyunjin dan kawan-kawannya.

Jelas kamu akan berjumpa dengan Felix nantinya. Hubungan kalian di ambang ketidakjelasan.

Setelah turun dari ojek yang kamu tumpangi, kamu segera membayar ongkosnya. Kamu telah sampai di rumah Jeongin.

Tak lama setelah itu, suara knalpot motor yang biasanya selalu menemani perjalananmu, terdengar. Terlihat Felix dengan motor kesayangannya, bersama Elle.

Rasa sesak itu muncul kembali. Memori perlahan terulang, hingga kamu tak tahan lagi. Kamu segera masuk ke dalam rumah Jeongin, yang pagar rumahnya sengaja dibuka lebar.

“Y/n! Lama banget sampai nya? Tolong bantuin gue, dong!” pinta Yoojung yang kebetulan lewat di pintu utama. Ia terlihat kesusahan membawa bahan-bahan makanan.

Kamu terkekeh pelan, kemudian mengambil alih beberapa bahan makanan dari tangannya.

“Lo uda lama sampe?” tanyamu sambil mengekori Yoojung yang sedang berjalan ke halaman belakang rumah Jeongin.

“Mungkin sekitar lima belas menit yang lalu,” jawab Yoojung tidak yakin.  “Sorry ya, gue nggak jadi bareng lo. Si Jisung tuh, masa tiba-tiba uda di depan rumah?” sesal Yoojung.

“Santai aja.”

"Yo, Y/n! Welcome!” sapa Jeongin di halaman belakang rumahnya, yang sedang membentangkan tikar sebagai tempat mereka berkumpul nanti.

Halaman belakang rumah Jeongin sudah dilengkapi dengan peralatan-peralatan BBQ.

“Hai semuanya!” sapa mu sambil menampilkan senyummu, kemudian mengikuti Yoojung meletakkan bahan-bahan makanannya di atas meja.

“Halo,” sapa Elle yang baru saja bergabung dengan mereka, yang tentu saja diikuti dengan Felix.

Sontak hal tersebut membuat semuanya terkejut dan melemparkan tatapan bertanya.

Jisung yang menyadari hal tersebut, segera berusaha mencairkan suasana.

“Mumpung uda lengkap semua, langsung mulai aja BBQ-an nya, ya!”

Ucapan Jisung membuat semuanya mulai sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Hyunjin masih berdiri diam di tempat memanggang. Ia menatap Felix yang sedang duduk di tikar bersama dengan Elle, dengan tatapan mendesak meminta penjelasan. Felix yang menyadari hal tersebut, melihat sekilas ke arah Hyunjin, kemudian mengalihkan pandangannya.

Hyunjin menggeram tidak suka, kemudian memaksakan diri untuk fokus memanggang.

Kamu sedang membantu Yoojung mengoleskan bumbu pada hidangan yang akan kalian santap malam ini. Seungmin yang bertugas untuk berbelanja, terlihat melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia membeli berbagai jenis makanan untuk disantap.

Tak lama kemudian, makanan sudah siap disantap. Kalian berdelapan duduk melingkar di atas tikar, terfokus dengan makanan masing-masing.

“Kamu uda siapin semua barang yang bakalan kamu bawa, 'kan?” tanya Elle pada Felix, yang membuat kalian semua menoleh ke arah mereka.

Felix mengangguk sambil menyantap jagung bakar miliknya.

“Jangan lupa, ya. Besok pesawat kita jam lima pagi. Kamu jangan telat bangun, loh.” lanjut Elle, mengingatkan Felix.

Lagi-lagi Felix mengangguk. Kamu menatap sekitar dengan bingung.

“Lo beneran berangkat, bro?” tanya Seungmin.

“Iya,” jawab Felix.

“Yauda, besok kita anterin ya ke bandara,” sambung Jeongin.

“Sip,”

Yoojung yang duduk di sebelahmu, meremas pelan tanganmu yang berada di atas pahamu. Kamu menolehkan kepalamu menatap Yoojung, meminta penjelasan.

Yoojung hanya tersenyum, berusaha menenangkan, kemudian mengalihkan pandangannya darimu.

“Gue ke kamar mandi dulu, ya,” ujarmu permisi.

“Sini gue anter,” tawar Jeongin.

“Nggak usah, makasih. Gue tau kok kamar mandinya dimana,” tolakmu, kemudian berjalan masuk ke dalam rumah.

Di dalam kamar mandi, air matamu terus mendesak untuk keluar. Kamu merasa bahwa kamu dan Felix semakin jauh. Kepalamu dipenuhi banyak pertanyaan. Pernahkan dia merasa sama seperti yang kamu rasakan beberapa hari ini? Kenapa dia terlihat baik-baik saja?  Sebegitu tidak pentingnya kah kehadiran hidupmu dalam hidupnya?

Kamu menghapus air matamu dengan kasar, kemudian menghela napas perlahan. Setelah kamu merasa diri kamu sudah cukup tenang, kamu keluar dari kamar mandi.

Kamu melihat Felix dan Elle yang sedang berduaan di teras rumah Jeongin. Kamu menghampiri mereka.

Sorry ganggu. Gue boleh ngomong sama Felix nggak?” pertanyaanmu membuat kedua insan yang sedang bercengkerama, menatapmu dengan diam.

“Ngomong aja,” ucap Felix mempersilahkan.

Face to Face,” ucapmu kemudian berjalan ke luar rumah Jeongin.

“Lo mau ngomong apa?” tanya Felix yang sudah berdiri di sampingmu, to the point.

Kamu yang sedang menengadahkan kepala beralih menatap ke arah Felix.

“Lo besok mau kemana?” tanyamu.

“Gue mau ke Aussie, lanjutin kuliah gue di sana,”

Kamu meremas pelan jari-jari tanganmu, menyalurkan rasa sakit hatimu.

“Kenapa gue nggak tahu?” tanyamu dengan suara bergetar

“Kenapa lo harus tahu?”

Pertanyaan Felix membuatmu menatapnya tidak percaya. Hatimu semakin sakit.

Keheningan menyelimuti kalian untuk beberapa saat. Kamu mengembuskan napas, berusaha memberanikan dirimu.

“Kita ini, apa?” tanyamu memecahkan keheningan.

“Bukannya lo seharusnya tanya itu ke diri lo?” tanya Felix tanpa menatapmu.

“Lo seharusnya dengar penjelasan gue dulu, Lix.”

“Gue capek, Y/n. Makasih untuk beberapa bulan ini,” ucap Felix kemudian kembali ke dalam rumah Jeongin, meninggalkanmu seorang diri.

Pertahananmu runtuh. Semuanya telah usai.

To Be Continue

Hellow, guys!
Wow, it's such a long hiatus.
So sorry. I don't mean it actually..

Bagaimana kabar kalian?
Semoga baik-baik aja, ya.

Terima kasih banyak untuk kalian yang bersabar nungguin update terbaru dari cerita ini.

I don't deserve this, guys.
Kalian baik-baik banget!

Anyway, stay safe ya semua!

Hope you enjoyed this chapter!

Jangan lupa vomment nya ya, teman-teman~

Xoxo,
Lyn

Anak kecil ; Lee FelixHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin