03. Tak Sesuai Ekspetasi

5.2K 847 125
                                    

Happy Reading💕

"Ma, Fanes masih tidur kan?" Tanya Felix kepada mamanya

Sekarang, Felix, Mama Felix, dan kakaknya Felix sedang ada di meja makan. Mereka lagi sarapan. Papa Felix itu seorang CEO. Papanya Felix sedang ada kerjaan di luar kota.

"Iya. Kenapa?"

"Felix mau ijin pergi ma."

"Sama pacar ya?" Tuduh kakaknya

"Ck, apaansih" Sebal Felix kepada kakaknya. Tapi, wajahnya merah.

"Uda ah lix, ngaku aja. Semalam Fanes bilang dia teleponan sama kak Y/n. Siapa Y/n? Bukannya kamu ga ada teman yang namanya Y/n ya?" Tanya mamanya

"Ish, kepo ah. Uda ya, Felix mau pergi dulu."

"Yeee si Pilik. Uda mulai rahasia-rahasiaan" Dumel kakaknya sambil menggelengkan kepalanya.

📍📍📍

Felix sudah sampai di rumah kamu. Felix mondar mandir di depan rumah. Ragu untuk mengetuk pintu rumah kamu.

Tangannya baru saja ingin mengetuk pintunya, tiba-tiba pintunya terbuka menampilkan wajah wanita paruh baya.

"Eh? Mau cari siapa?" Tanya wanita itu

"Anu tante. Nama saya Felix. Saya mau cari Y/n" Jawab Felix.

"Oh, mau cari Y/n. Saya mamanya. Yuk masuk dulu, Y/n nya belum bangun" Jawab mamanya kamu.

Rasanya jantung Felix berdegup sangat kencang. Bukan, bukan jatuh cinta. Tidak mungkin dia jatuh cinta kepada mamamu. Dia hanya sedikit.. err.. Takut?

"Masuk ke kamarnya aja ya? Y/n nya belum bangun, sekalian kamu bangunin saja dia. Pintu kamarnya warna putih"

"Eh? Iya tante"

Felix mulai menaiki tangga satu per satu, untuk menuju kamar mu.

Kamu memang tipikal orang yang susah bangun atau biasa dikatakan orang,'kebo'. Apalagi disaat hari libur. Rasanya itu seperti ada magnet dari kasurmu yang menarik tubuhmu agar tetap di kasurmu itu.

Felix mengetuk pintumu. Berharap dengan ketukan di pintu mu, dapat membangunkan mu.

"LANGSUNG MASUK AJA LIK! GAK DIKUNCI KOK, Y/N ANAKNYA KEBO!" Teriak mama kamu dari bawah. Sepertinya, mamamu senang sekali membagikan aibmu kepada orang lain.

Felix masuk ke kamar mu, kemudian tampak kamu yang sedang tidur dengan keadaan yang sangat berantakan. Guling mu jatuh ke bawah, bantal yang awalnya ada di kepalamu, menjadi di kaki mu, selimut yang acak-acakkan.

Felix terkekeh, kemudian mengambil foto mu yang sedang tidur.

"Y/n. Bangun!" Kata Felix sambil mengguncang tubuh mu.

Kamu yang mendengar suara berat familiar hanya menggeliat tidak nyaman.

"Astaga kebo banget sih! Katanya mau nemanin gue!" Omel Felix sambil mengguncang tubuh mu secara brutal.

Anak kecil ; Lee FelixWo Geschichten leben. Entdecke jetzt