13. Rindu Hanya Untuk Lelaki Kuat

6.9K 953 460
                                    

By the way, yang punya Twitter, yuk follow dan ngobrol sama aku di sana! Aku baru aktifin Twitter. Mau bikin QnA di sana entar@ RayyanNareswara 

Dan juga lupa follow IG @ Ra_shou , tapi sebelum follow, tolong DM dulu ya biar kita yakin bahwa yang mem-follow adalah pembaca dari Wattpad. IG ini dibuat khusus untuk pembaca cerita RaShouRa di Wattpad! 



Malam itu, Rayyan usia tiga belas tak dapat tidur.

Kamarnya sunyi. Hanya detik jam beker dan napasnya sendiri yang berbunyi.

Mama tidur di sisinya tanpa suara. Mata terpejam. Bulu matanya runcing-runcing seperti menusuk kantong mata. Rupanya bulu mata perempuan bisa sepanjang itu.

Rayyan sebetulnya bisa tidur jika Mama terpejam seperti itu hingga pagi. Masalahnya, harum tubuh Mama sangat menyengat. Parfum branded bunga yang tajam menjerat. Wangi itu akan tertinggal di ranjang Rayyan selama lebih dari seminggu, meski ia mengganti seprai. Mungkin tubuh Rayyan pun akan dipenuhi wangi itu dan teman-teman di sekolah bisa menciumnya.

Sebelum tidur tadi, Mama tersenyum manis, memberi jarak sebuah guling di antara mereka. Ranjang jadi makin sempit, tetapi Rayyan lega. Tadinya, ia membayangkan Mama akan menariknya rapat. Wajah Rayyan akan membenam di dadanya. Canggung bukan main.

Mama tidak melakukannya. Ia rebah menyamping, lalu mengusap sebentar sisi lengan Rayyan penuh sayang. Sesekali jarinya menyelip masuk ke bawah kerah kaos Rayyan, katanya mengecek suhu. Rayyan disangka demam karena gugup seranjang dengan mama angkat.

Namun, terkadang Rayyan penasaran.

Bagaimana rasanya tidur dikeloni dan ditimang ayah-ibu. Rayyan belum pernah merasakan, juga terlalu sungkan membayangkan.

Memalukan jika teman-teman di sekolah tahu, ia tidur seranjang dengan ortu. Ia pasti dituduh manja dan disuruh kembali ke masa kecil, padahal masa kecilnya belum pernah merasakan dimanja.

Mungkin pernah, mungkin. Oleh ayah-ibu yang Rayyan tak pernah tahu wajahnya. Rayyan sering berharap dapat bertemu mereka dalam mimpi. Sayang, Tuhan belum pernah memberinya mimpi yang ia harapkan.

Pelan-pelan, Rayyan bangkit dari ranjang. Jangan sampai Mama bangun. Mungkin Rayyan akan tidur di sofa ruang tamu hingga subuh. Mama tak akan tahu.

Rayyan keluar kamar. Udara spontan bertukar. Dari harum parfum bunga berganti menjadi wangi kue panggang vanila.

Papa Bebop menguasai sofa ruang tamu lebih dulu. Pria itu tidur-tiduran sambil bermain ponsel. Papa tampak bosan, jari mengusap layar kanan-kiri, mengakses koleksi foto laki-laki tampan kekar di galeri ponselnya. Kalau Mama tahu Papa masih menyimpan foto-foto itu, pasti Mama marah.

Papa menoleh pada Rayyan. Matanya merah seperti habis menangis. Raut mukanya seperti tak peduli, suaranya dingin.

"Enak bobo sama Mama?"

*

*

*

Papa: Ra saiaaaaang

Papa: Anak papa

Papa: Bales dong WA papa. jgn di-read doang :(

Papa: Kapan kamu main ke rumah? :( :(

Papa: Bobo di rumah papa dan mama

DADDY HOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang