30

846 112 11
                                    

XI IPA 1

"KAS WOII BAYAR ANJING!!"

"EH INJUN LO NUNGGAK 2 MINGGU YA!!"

"JENO MANA JENO?!! LO CUMA MINGGU INI!"

"HAECHAN BUSET DAH LU 3 MINGGU BAYAR GAK?!! GUE MAU SETOR KE PAK SEHUN!!"

Guanlin udah koar-koar aja kan sambil ngetok-ngetok buku keramatnya di meja Jisung, sekarang dia duduknya dipaling depan karena beberapa hari yang lalu kepala sekolah mutusin buat muter tempat duduknya, jadi nggak disitu-situ terus.

Lain halnya sama Na Jaemin ini, dia mah santuy-nya kelewatan. Disaat Guanlin lagi treak-treak didepan dia malah main gitar sambil nyanyi dibelakang sama anak laki dan beberapa cewek di belakang, Guanlin itu bendahara 2, Ella--Bendahara 1 nggak masuk karena sakit.

"Cintaaakuu...tak pernah memandang siapaa kamu...tak pernah menginginkan kamu lebihh..-"

"LAMA LAMA GUE BANTING YA ITU GITAR,"

"Babank Guan selaw wehh." Jisung nyautin kan, karena dia yang duduk dimeja nya sendiri otomatis deketan sama Guanlin, lama-lama jebol kupingnya

"Lo mau bayar juga?!"kini tatapan Guanlin mengarah kearah Jisung, sedikit menunduk dan melotot yang dibalas oleh pelototannya Jisung juga, jadi sekarang mereka sama-sama main pelototan[]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo mau bayar juga?!"kini tatapan Guanlin mengarah kearah Jisung, sedikit menunduk dan melotot yang dibalas oleh pelototannya Jisung juga, jadi sekarang mereka sama-sama main pelototan[]

"Sembarangan! Tadi barusan gue bayar paok!!"

"Ya kali aja mau bayar lagi buat minggu depan."

"Kalo gue vampir, udah gua gigit lu." Gumamnya yang tak dihiraukan oleh Guanlin

"AYOKK YANG BELOM KAS KALO NGGAK KASNYA GUE TAMBAHIN BUNGA  YA ANJIR BIAR MAMPOS KALYAND!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"AYOKK YANG BELOM KAS KALO NGGAK KASNYA GUE TAMBAHIN BUNGA  YA ANJIR BIAR MAMPOS KALYAND!!"

Buset, kas doang ada bunganya..jangan macem-macem kau paok sama babang Guan[]

Dilain kelas, Audrey tengah dipanggil ke perpustakaan. Dia disuruh guru yang mengajar buat ngambil buku paket di perpustakaan, awalnya Hyunjin mau ikut cuma dia malah disuruh nulis materi di papan tulis.

"Ya elah, berat-berat lagi. Kalau gini caranya gue malah tambah pendek." Gerutunya sambil berkacak pinggang melihat tumpukan buku paket yang ia taroh di kursi panjang depan perpustakaan

Alih-alih dengan Haechan yang kini sedang berjalan menghampirinya, mengendap-endap dan kemudia mengagetkan Audrey dengan nongol didepannya tiba-tiba sambil melototin kedua matanya dibantu dengan tangan.

"BAA!!"

"Gak kaget,"datarnya

Lelaki itu mendengus samar,"ah nggak asik lu,"

Lalu tatapannya kini beralih pada tumpukan buku-buku disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lalu tatapannya kini beralih pada tumpukan buku-buku disana. Haechan yang paham langsung aja ngangkat sebagian besar buku paket itu yang membuat Audrey menganggkat alisnya, pria itu menunjuk sisa 2 buku paket yang masih diatas meja, menyuruh gadis itu untuk membawanya.

"Lo mau ngapain?"

"Mau gue blender buku-bukunya habis itu gue minum, biar tambah pinter."

"Ngaco!"

Mereka berdua berjalan beriringan kearah kelas Audrey, Haechan teringat kemarin waktu dirinya yang mengajak Audrey jalan, tapi-- anak itu malah tidak ada dirumah dan malah pergi dengan Hyunjin.

"Lo kemana aja kemaren?"

Haechan membuka dialognya, sedikit kesal dengan Audrey yang mau-maunya diajak keluar sama Hyunjin disaat dirinya sudah membuat janji terlebih dahulu, bangsat emang, pikirnya.

Gadis itu sedikit melirik kearah Haechan yang kini tengah berjalan santai tanpa ekspresi kesal ataupun marah, berbanding terbalik dengan ekspetasinya, Audrey pikir pacarnya ini akan marah.

BUKAN MARAH KESEL DOANG TAPI TINGKAT KUADRAT.

"Sorry, kemaren dia tiba-tiba aja gitu. Dan ngajak gue ke mall, main di rumah hantu."

"Dih, berani lo?"

"B-berani!"

"Ah masaa? Nggak percaya gue, kalau gitu sepulang sekolah main disana sama gue, mau?"

"T-tapi, gue ada janji sama Bunda."

Haechan menghela pasrah, kemarin Hyunjin sekarang bundanya. Kapan Audrey bener-bener jalan sama Haechan? Sedih tauk.

"Yaudah lah kapan-kapan aja gue main ke rumah lo, mau nepatin janji juga sama bunda."

Janji yang waktu itu loh, pertama kali ketemu bunda pas nganterin Audrey pulang. Walaupun cuma sekedar main dan dateng kerumah doang, itu salah satunya juga harus ditepatin loh.

Audrey cuma berdehem doang dan mereka sampai dikelas Haechan ikut masuk yang membuat tatapan seisi kelas tertuju padanya dan Audrey.

"Nggak sengaja liat Audrey bawa buku banyak Bu, jadi saya bantuin," jelasnya sambil menaroh tumpukan buku itu, sama halnya dengan Audrey

"Ohh iya, makasih. Memangnya kamu nggak masuk?-mau bolos ya?!" Tebak Bu Ziyya, walaupun sekarang Haechan terbilang jarang untuk bolos lagi, entah apa yang terjadi tapi beberapa guru bernapas lega

"Eh, enggak kok bu. Tadi habis ke toilet dan nggak sengaja ketemu, nggak tega lah saya biarin cewek kayak Audrey ini bawa buku sendirian, saya kan orangnya nggak tegaan." Ucapnya, sedikit menyindir dan melirik sinis Hyunjin yang tengah menghentikan gerakan tangannya di papan tulis dan menatap balik Haechan tak kalah sinis nya

Setelah Haechan kembali kekelas dan Audrey mengucapkan terimakasih, pelajaran pun kembali seperti biasa walaupun kini lelaki yang tengah menulis dipapan tulis itu melakukannya dengan setengah hati.










"Sialan."








to be continued...


Oh ya, Cerita Cold•Dn mulai aktif lagi. Barusan aku up next part, aku rombak dari awal juga, ada tokoh tambahan, jangan lupa mampir yaa!

Mas Pacar Haechan [END]Where stories live. Discover now