19

1K 165 11
                                    

"Pacaran yok!"

Audrey mengerjap dengan jantung yang kini udah pindah kemana saking kagetnya, ni anak kesambet apaan. Kenapa tau-tau nembak, udah gitu manis banget lagi.

"H-ha?"

Haechan menyodorkan aromanis itu tepat didepan Audrey, Audrey yang bingung harus bereaksi seperti apa hanya diam dengan detak jantung yang kian tak beraturan.

"Kalau misal lo mau, ambil aromanisnya, kalo misalnya enggak yaudah buat gue aja deh."

"Emm---sorry."

Audrey berdehem,ucapannya membuat Haechan berniat menarik tangannya karena sudah tau apa yang akan gadis ini katakan, akan tetapi ia urungkan karena gadis ini kembali bersuara.

"Gue udah mulai sayang sama seseorang, dan juga gue gak tau kenapa rasa itu timbul begitu aja, tapi lo tau gak siapa orangnya?"

Haechan menggeleng lesu, lantas bersuara,"siapa?"

"Elo."

Audrey mengambil aromanis itu lantas tersenyum, membuat Haechan kini tercengang dengan mulut setengah terbuka.

"Jadi---lo terima gue nih?"

"Nggak, gue cuma mau aromanisnya."

"Drey, yang bener goblok jantung gue mau terjun."

"Biarin."

"Udelll."

"Iya iya, guemaujadipacarlo. Puas?"

Audrey berbicara dengan cepat tanpa jeda, kayak nge-rap gitu yang bikin Haechan menyerngit,"ha?apa gak jelas."

"Chan, lo liat lubang kecil disana gak?"

Ucap Audrey sambil menunjuk kearah lubang kecil yang tak jauh dari mereka duduk.

"Liat, kenapa?"

"Kesana yuk, gue gemes sama lo mau gorok aja bawaannya."

"Yew Jamal, yang ada nanti lo nangis bombay karena pangerannya sudah tidak berdaya dengan cara yang  mengenaskan dibawah sana."

Ucapnya sambil menyilangkan kedua tangan dan menganggat dagu.

"Apaan pangeran, lo mah pangeran kodok."

"Iya, terus nanti lo nyium gue dan gue berubah jadi manusia, terus hidup bahagia sama lo yeyy."

Haechan berseru dengan sedikit keras, dan menganggkat tinggi kedua tangannya yang terkepal diatas udara.

"Gak mau, gue cuma mau sama Jimin BTS aja."

"Ih, gak bisa gitu lah. Lo punya gue, gak ada Jimin-Jimin-an tapi cuma boleh Haechan-Haechan an."

Ucap Haechan sambil menyilangkan kedua tangannya kembali dan menggeleng-gelengkan kedua tangannya.

"Apaan si." Heran Audrey

"20-02-2020."

"Kenapa?"

"Diinget maksudnya, jangan kayak Jemin yang pelupa."

"Oo, bodo."

"Dih gitu, untung pacar."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



To Be Continued...
-------------------------

Mas Pacar Haechan [END]Where stories live. Discover now