03

2.8K 366 5
                                    

"Yoooo wassap epribadi, orang terglowing se-Antartika datang dengan sejuta keceriaannya disiang bolong hari ini."

Haechan duduk disamping Jeno, berhadapan dengan kedua temannya kini. Yang satu sedang bermain ponsel yang satunya lagi menggosok-gosokan telapak tangannya dan tersenyum lebar, kayak habis dapet dorprize jalan santai.

"He, Chan. Pulsek jadi kan? gak boleh ngelanggar janji lohh. Nanti dosa masuk neraka, kalo gak percaya tanya aja sama pak Haji."

Haechan yang baru duduk langsung berdecak karena ucapan haram temannya ini, baru aja dateng sambut kek, apa kek, gelarin karpet merah kek.

Lah ini si Jaemin langsung nagih janji bak tante-tante rentenir yang kalo gak diturutin bunganya jadi tambah mledak.

"Iya sayang, iyaa."

"Anjir."umpat Jaemin sambil menatap Haechan sinis

Disebelah orgil ini ada Jeno yang tertawa renyah, menampilkan deretan giginya yang rapi dan eyes smile andalannya. Siapapun yang melihat Jeno saat ini, pandangan mereka akan dibuat terkunci oleh sosok bermarga Lee ini.

 Siapapun yang melihat Jeno saat ini, pandangan mereka akan dibuat terkunci oleh sosok bermarga Lee ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno mempunyai karakteristik tersendiri, bisa menjadi baby sekaligus seorang lelaki yang cool.

Jangan tanya gimana banyak fans nya Jeno saat ini, emm...bukan Jeno doang. Ketiga temannya pun sama famous dengannya, walaupun mereka tidak menjadi anggota osis seperti dirinya.

Hampir satu sekolah mengenal dirinya, selain menjadi panutan murid-murid lain karena sifat kedisiplinannya dan juga anak emas para guru, Jeno mempunyai raut wajah yang tampan.

Fix, gue aja kepincut sama dia:))

***

Jam 4 sore. Jam dimana Audrey menghabiskan waktunya didapur bersama sang bunda, memasak masakan ala-ala ibu rumah tangga dengan resep rahasia oleh ibu kandungnya itu.

Audrey anak sulung dari dua bersaudara, ia mempunya satu orang adik perempuan bernama Lisa, kini adik satu-satunya itu sedang duduk dibangku kelas 5 SD.

Terpaut cukup jauh memang antara Audrey dengan Lisa, karena dulu bunda pernah sakit yang tidak memperbolehkan hamil lagi dalam waktu dekat.

Ayahnya seorang sekertaris dari ayah Hyunjin, atasan dan bawahan.


Walaupun begitu keduanya sangatlah dekat, sudah seperti kakak dan adik sendiri.

Audrey memakai celemek agar tidak mengotori bajunya, begitu pula yang bundanya lakukan.Tidak lupa rambut yang ia kuncir agar tidak mengganggu selagi proses memasak dimulai, dan juga agar lebih higienis juga takutnya ada helaian rambutnya yang jatuh dan masuk kedalam makanan itu.


"Kak. Adek kok belum pulang juga yah?"

Pertanyaan sang bunda membuat dirinya menoleh dengan bawang yang sedang ia kupas di tangannya,"gak tau, Bun. Paling juga bentar lagi, atau gak mampir dulu gitu ke temennya."

Bunda tersenyum,"iya sih, mungkin aja. Eh tapi coba kamu hubungin adekmu, rasanya Bunda gak tenang kalo gak tau dia lagi apa sekarang."

Perkataan bundanya membuat hatinya menghangat seketika, bundanya sangat sayang terhadap Audrey dan juga Lisa.


Tidak ada kabar beberapa jam pun ia akan sedikit merasa gelisah, waktu Lisa kelas 2 SD dulu pernah kejadian. Jam yang sudah menunjukan pukul 3 sore, ia tak kunjung pulang.

Tidak mungkin juga anak SD kelas 2 pulangnya sampe larut gitu, hari itu juga hujan deras. Bunda tambah khawatir.


Bunda yang lagi dirumah sendirian memutuskan mencari Lisa dengan payung yang senantiasa ia genggam agar menutupi kepalanya dari rintikan hujan.

Bunda menghubungi pihak sekolah dan informasi yang ia dapat ternyata sekolah sudah sepi yang artinya semua murid sudah pulang sebelum hujan deras turun.

Bunda berjalan dengan tergesa, celana panjang yang ia kenakan sudah basah sampai ke atas lutut.


Bunda sangat menghawatirkan anak bungsu nya itu, sedangkan waktu itu Audrey duduk dibangku sekolah menengah pertama kelas 2 yang sedang melakukan study-tour di Yogyakarta.


Sampai sepersekon matanya menangkap siluet seperti Lisa, dan ternyata benar. Lisa san temannya sedang berteduh didepan kios yang tertutup rapat, melipat medua tangan seraya menahan dinginnya angin hujan kala itu.


"Iya, Bun. Audrey coba hubungin adek dulu, Drey ke atas ya."

Setelah melepas celemek dan mencuci tangannya, Audrey bergegas menuju kamar dan membuka aplikasi whatsAap.

__________
Lisaa
Online

16.02
Lilisss|

16.04

|Iya, Kak?

16.04

Kamu dimana?|

16.04

|Aku lagi dirumah temen, ngerjain
|tugas.

16.05
Pulang jam berapa?|

16.05

|Bentar lagi kak, ini juga udah
|selesai sih.

16.05

Yaudah, mau dijemput atau|
gimana?|

16.06
|Gak usah kak, aku dianter
|Bambam pake sepeda.

16.06
Hmm, hati-hati pulangnya. Bilang sama|
Bambam suruh jangan ngebut bawa  sepedanya,| kalo lewat jalan yang besar jangan terlalu nengah,| pinggiran dikit.|

16.08
|Iya kak, ya ampun segitunya orang satu
|perumahan juga.

16.08
;))|

__________


"Ya mana gue tau, Saripahh. Gak ngomong dari awal sih, pengen tak hiiih."gemas Audrey sambil mengetuk-ngetuk layar ponselnya, kayak lagi marahin adeknya tapi lewat online



To Be Continued...
-----------------------

Mas Pacar Haechan [END]Where stories live. Discover now