07

1.9K 298 4
                                    

*

*


"Hee bocah, nama lo siapa?"

Audrey mengerutkan kening, mengikut lengan Haechan dan tersenyum kearah anak lelaki itu yang sedang menatap Haechan takut-takut.

"Hai, nama kamu siapa?" Tanya Audrey sembari mengacak rambut anak itu

Anak itu tersenyum malu,"Alka."cicitnya

"Nama kakak, Audrey."

Anak itu tersenyum lagi, menjulurkan tangannya. Mengajak bersalaman, yang langsung disambut oleh tangan Audrey sendiri.

"Njir, kecil-kecil centil."

Alka melepaskan tautan tangannya dengan Audrey dan menatap takut-takut Haechan, Haechan yang melihatnya malah menunjukan smirk yang menurut Alka itu sangat mengerikan.

"Lo--takut sama gue yee?emm..mumpung lo takut, sini gue gigittt."

Haechan menarik pergelangan Alka pelan dan tertawa jahat, membuat air muka Alka kini berubah menjadi ketakutan. Ia melirik Audrey, memintanya untuk segera menolongnya dari genggaman makhluk astral ini.

Audrey yang melihatnya justru tertawa, kalau diliat-liat. Kini Alka justru malah tambah menggemaskan, begitu pula dengan Haechan yang kini sedang tertawa renyah karena berhasil menjahili anak menggemaskan ini.

Alka melengkungkan bibir kebawah,"Kakak cantik..tolongin."rengek Alka,"tolongin dali Om jahat ini."

"Anjir."

"..Drey, gue dibilang Om-om."

Haechan melongo, lalu melepaskan pergelangan Alka pelan.

Alka yang merasa bebas langsung saja bersembunyi dibalik punggung Audrey dan mengintip Haechan takut-takut.

"Haha, emang muka lo udah kayak om-om sih ya."

"Lahh, mata lo rabun yee? Orang ganteng macam Hecan Ensiti lo kata om-om, sori yee."

"Ngaku aja kalo om itu udah om-om."
Cicit Alka yang masih berada pada posisinya

Haechan melotot ke arah Alka,"apasih, kenapa jadi bahas om-om?!"

Sebelum Alka membuka mulutnya lagi untuk berbicara, Haechan sudah memotongnya,"apa?apa?Ngomong sekali lagi gue slepet lu."

"Udah ah, ribut kok sama bocah."

"Om ini duluan yang mulai."

"Alkaa!"

***

"Drey, mau makan dimana?"

"Pulang aja dah."

"Nggak, lo belum makan nanti yang ada masuk angin lo."

"Udah malem, Chan."

"Yaa maka dari itu, lo harus makan dulu."

7 menit 23 detik adalah waktu yang mereka habiskan untuk berdebat dipinggir jalan raya ini, tepatnya didepan tempat makan lamongan yang amat sangat murah ini.

Audrey berkacak pinggang,"ok, dari pada waktu gue kebuang lebih banyak lagi mending kita makan disini."

Haechan menatap Audrey bingung,"ditengah jalan?"jawabnya polos

Audrey meniup helaian rambut yang sedikit menutupi wajahnya dengan kesal,"ya enggak lah surapto, kita makan diwarung itu."ucapnya sambil menunjuk warung lamongan dibelakang Haechan

Haechan menoleh kebelakang, tempat makan lamongan yang sangat sederhana lalu menoleh kearah Audrey lagi.

"Lo doyan?"

"Kenapa nggak?makanan kesukaan gue."

Audrey berlalu meninggalkan Haechan, duduk dikursi panjang yang disediakan disana. Bentuk warungnya seperti tenda, ada kursi panjang dan juga mejanya yang langsung menghadap ke penjualnya.

Haechan menyusul lalu duduk tepat disebelah Audrey, mereka berdua memesan makanan dan juga minuman tentunya.

"Gue kira, lo gak suka makan disini."

Audrey membuka aplikasi whattsApp nya lalu melirik kearah Haechan sekilas,"itu kan cuma perkiraan lo doang."

"Gue sama ketiga curut pernah makan disini tau, rasa makanannya lumayan."

Audrey diam sejenak, lalu tersenyum kepada penjualnya yang telah memberikan pesanannya dan juga milik Haechan.

"Siapa?"

"Jeno, Jaemin, Jisung-"

"Yang tanya."

Haechan menatap sinis Audrey yang tidak dihiraukan oleh sang empu, Audrey sibuk dengan ponselnya.

"Drey, fotoin gue dong."

"Siniin Hp lo."pinta Audrey sambil mengadahkan tagannya

"Pake Hp lo aja, punya gue mati."

"Gaya dong woe."Audrey membuka kamera lalu mengarahkan ke arah Haechan

"Candid aja, gc ya gak pake lama malu goblok."

"Cindid iji, gici yi gik piki limi mili giblik."

Cekrek..cekrek..

Audrey asal mengambil gambarnya, dan tanpa Haechan sadari Audrey tengah tersenyum tipis sambil melihat hasil potretnya. Sangat tipis.

Ternyata dengan penampilan Haechan yang sesederhana ini pun bisa ganteng juga, gak tau lah orang ganteng mah bebas ye Chan.




To Be Continued...
-----------------------

Mas Pacar Haechan [END]Where stories live. Discover now